Pemotor Knalpot Brong Geber Markas TNI

Rombongan Pemotor Knalpot Brong Geber Markas TNI Viral, Anggota Pilih Diam Karena Takut Salah

Rombongan Pemotor Knalpot Brong Geber Markas TNI, Anggota Pilih Diam Karena Takut Salah

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa
Kolase Pemotor Knalpot Brong Geber Markas TNI. Rombongan Pemotor Knalpot Brong Geber Markas TNI Viral, Anggota Pilih Diam Karena Takut Salah 

Andika Perkasa menegaskan bahwa tentara tidak berwenang menindak langsung jika merasa terganggu dengan knalpot relawan.

Ia menyebut para tentara harusnya melapor ke polisi jika merasa terganggu.

Ketua TPN Ganjar-Mahfud Arsjad Rasjid menegaskan, pihaknya berkomitmen memberi bantuan hukum kepada tujuh relawan yang dianiaya anggota TNI.

"Mas Ganjar, Prof. Mahfud, dan kami TPN berdiri bersama korban dan keluarga mereka. TPN sudah bergerak dan akan terus memberi dukungan, memberikan bantuan hukum sampai kasus ini tuntas," kata Arsjad.

Sebelumnya, Kodim Boyolali menyampaikan bahwa 15 tentara diperiksa sehubungan penganiayaan tujuh relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.

Dandim 0724/Boyolali Letkol (Inf) Wiweko Wulang Widodo menyebut para tersangka berasal dari Batalyon Infanteri 408/Suhbrastha.

Versi Warga

Sementara itu, berdasarkan ulasan TribunSolo.com, warga di sekitar Jalan Perintis Kemedekaan, Boyolali, yang menyaksikan peristiwa tersebut, mengatakan kampanye kubu Ganjar-Mahfud itu sangat mengganggu.

Karena mereka menggunakan sepeda motor berknalpot brong.

Peristiwa berawal saat pengendara sepeda motor dengan knalpot brong memprovokasi suasana dengan memainkan gas sepeda motornya.

Mendengar suara bising, oknum TNI langsung menghentikan dan menegurnya.

Kemudian terjadi cekcok hingga berujung terjadinya dugaan penganiayaan.

Sejumlah warga mengeluhkan konvoi knalpot brong yang dinilai mengganggu.

"Suaranya itu memekakkan telinga. Konvoinya pakai sepeda motor di jalan raya. Kenapa tidak ada yang memperingatkan, padahal itu jalan raya," kata warga Siswodipuran Boyolali, Yani (35), Senin (1/1/2024).

Rumah Yani berada tak jauh dari Jalan Perintis Kemerdekaan Boyolali atau lokasi para pengendara motor diduga dianiaya oknum prajurit di depan markas Kompi Senapan B Yonif 408/Suhbrastha.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved