Pembunuhan Bocah 8 Tahun di Boltim

Kesaksian Tenaga Medis saat Otopsi, Menangis Lihat Kondisi Bocah 8 Tahun Dibunuh Pasutri di Boltim

Para tenaga medis yang ada di RS Bhayangkara Manado pun tak bisa mengucapkan banyak kata selama autopsi

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa
Kolase Tilfa Azahra Mokoagow Bocah 8 tahun Korban Pembunuhan Pasutri di Boltim. Kesaksian Tenaga Medis saat Otopsi, Menangis Lihat Kondisi Bocah 8 Tahun Dibunuh Pasutri di Boltim 

TRIBUNBENGKULU.COM - Kesaksian para tenaga medis menangis saat lihat kondisi jenazah bocah 8 tahun yang dibunuh pasutri di Boltim.

Jenazah yang tiba pukul 02.00 Wita, akhirnya dilakukan otopsi setelah tenaga medis datang pada pukul 07.00 Wita.

Proses autopsi memakan waktu selama empat jam di RS Bhayangkara Manado.

Para tenaga medis yang ada di RS Bhayangkara Manado pun tak bisa mengucapkan banyak kata selama autopsi

Bahkan salah satu tenaga medis di RS Bhayangkara Manado mengaku sempat menangis melihat kondisi jenazah korban.

"Jujur saya nangis lihat kondisi jenazahnya. Kok ada orang tega melakukan hal seperti itu pada anak kecil," ungkap salah satu tenaga medis wanita di RS Bhayangkara Manado.

Ia mengatakan selama menjalani tenaga medis di RS Bhayangkara Manado, baru kali ini dirinya melihat kekejaman seperti itu.

"Saya marah sekaligus sedih. Karena ini anak masih kecil," ungkapnya.

Dirinya berharap keluarga yang ditinggalkan tetap diberikan ketabahan melalui semua ini.

"Semoga korban tenang disisi Allah," ungkapnya.

Diketahui, polisi telah menangkap pelaku pembunuhan.

Pelaku inisial AM seorang perempuan yang masih kerabat dengan korban.

Drama AW Kelabuhi Polisi-Bupati

Drama Pasutri (Pasangan Suami Istri) di Boltim bunuh bocah 8 tahun, sempat kelabuhi polisi hingga akting di depan Bupati.

Sepasang suami istri yang tak lain adalah tetangganya sendiri yang masih ada hubungan keluarga.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved