Pembunuhan Bocah 8 Tahun di Boltim

Penyesalan Pasutri Bunuh Bocah 8 Tahun di Boltim, Kini Ditahan dan Tinggalkan Anak yang Masih Balita

Bahkan pelaku sempat bersandiwara hingga menipu seorang bupati saat menjelaskan kronologi korban hilang.

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa
Kolase Bocah 8 Tahun Korban Pembunuhan di Boltim (Kiri) dan Pelaku Pembunuhan saat diamankan (Kanan). Penyesalan Pasutri Bunuh Bocah 8 Tahun di Boltim, Kini Ditahan dan Tinggalkan Anak yang Masih Balita 

TRIBUNBENGKULU.COM - Penyesalan Pasutri Bunuh Bocah 8 Tahun di Boltim, Kini Ditahan dan Tinggalkan Anak yang Masih Balita

Pelaku sendiri merupakan ibu rumah tangga yang juga memiliki anak yang masih balita.

Namun meski begitu, ibu tersebut tega menghabisi nyawa korban karena ingin mengambil perhiasan emas.

Bahkan pelaku sempat bersandiwara hingga menipu seorang bupati saat menjelaskan kronologi korban hilang.

Kini pelaku sudah terungkap dan terancam hukuman mati.

Terkait hal tersebut berikut ini penjelasan pihak kepolisian soal pembunuhan anak di Boltim, Sulawesi Utara.

Saat ditanya apa yang dirasakan saat melakukan aksi tersebut pelaku mengaku rasa takut.

Hal tersebut dikarenakan ibu korban sudah histeris mencari anaknya yang hilang.

"Menyesal, takut dan kasian" kata pelaku saat konferensi pers.

Pelaku pun menyebut kata terakhir yang korban sampaikan saat pelaku melakukan aksinya.

Dimana korban Tilfa Azahra Mokoagow berteriak Bunda, namun tetap meneruskan aksinya.

"cuma ada ba pangge depe Bunda, ada ba teriak bunda" kata pelaku saat konferensi pers.

Kemudian saat ditanyakan apakah merasa kasihan saat mendengar teriakan korban karena pelaku juga punya anak kecil.

Pelaku pun menyebut khilaf saat itu.

Baca juga: Bocah 8 Tahun Korban Pembunuhan Pasutri di Boltim Ternyata Anak Semata Wayang dan Rajin Mengaji

"memang khilaf kita disitu" lanjut jawaban pelaku.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved