Anak dan Calon Menantu Bunuh Ibu

Tangis Histeris Wanita yang Bunuh Ibu Kandung di Jember saat Rekonstruksi, Merasa Jadi Anak Durhaka

Diketahui, Nur merupakan salah satu tersangka pembunuhan terhadap wanita yang juga ibunya bernama Hasiyah (60).

Editor: Hendrik Budiman
Sumber: surya/imam nawawi
Kegiatan rekonstruksi pembunuhan berencana terhadap wanita lansia di Desa Keting, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember, Kamis (25/1/2024). 

TRIBUNBENGKULU.COM - Tangis histeris wanita berusia 35 tahun bernama Nur saat mengikuti rekonstruksi pembunuhan terhadap ibu kandungnya, pada Rabu (24/1/2024).

Diketahui, Nur merupakan salah satu tersangka pembunuhan terhadap wanita yang juga ibunya bernama Hasiyah (60).

Dalam kasus pembunuhan tersebut, melibatkan dua tersangka lainnya yaitu kekasih Nur bernama Sadi (40), dan Agus (50) yang merupakan kawan Sadi.

Mayat korban ditemukan di pinggir sungai di Desa Keting, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada 13 November 2023.

Dalam rekontruksi tersebut, Nur tampak gemetar dan menahan tangis ketika memperagakan adegan demi adegan dalam pembunuhan ibunya itu.

Hingga akhirnya, Nur tidak mampu lagi menahannya dan nangis bercucuran.

Ia mengaku tak kuat menahan tangis karena merasa durhaka terhadap ibunya.

Baca juga: Siasat Licik Anak dan Calon Menantu Bunuh Ibu di Jember, Jemput Korban-Ajak Jalan Sebelum Dihabisi

"Karena ikut serta membunuh ibu saya, meskipun saya juga korban rayuan pacar saya, yang berjanji hanya memukul saja ibu saya," kata Nur dikutip dari Surya pada Kamis (25/1/2024).

Ia mengaku telah ditipu oleh pacarnya Sadi. Menurut pengakuan Nur, pacarnya Sadi berjanji hanya ingin melukai korban. Nyatanya, Sadi malah merenggut nyawa Hasiyah menggunakan senjata tajam.

Kepala Unit (Kanit) Pidana Umum Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Jember Iptu Bagus Dwi Setiawan mengatakan ada 24 adegan yang diperagakan oleh tersangka.

Adegan tersebut dimulai dengan perencanaan para pelaku terlebih dahulu hingga eksekusi pembunuhan terhadap korban.
Salah satu adegan yang diperagakan adalah saat Agus memboncengkan korban ke tempat kejadian perkara (TKP).

"Serta ketika dua tersangka lain membuntuti korban hingga melakukan eksekusi sampai tewas," ucap Bagus.

Dari rekonstruksi tersebut, Bagus mengatakan, terkuak bahwa motif pembunuhan dilatarbelakangi oleh dendam Sadi terhadap korban.

Korban Hasiyah, kata Bagus, sering berkata kurang baik sewaktu Sadi hendak melamar kekasihnya Nur.

Adapun Sadi merupakan dalang atau otak pembunuhan terhadap Hasiyah.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved