Rektor Unhas Respon Kritik Jokowi

Respon Kritik Jokowi, Rektor Universitas Hasanuddin Disebut Pengkhianat oleh Alumni

Rektor Universitas Hasanuddin disebut sebagai pengkhianat intelektual oleh alumni karena mengeluarkan maklumat.

|
HO TribunBengkulu.com/Kompas.com
Forum guru besar dan dosen Universitas Hasanuddin membuat petisi dalam deklarasi Jumat (2/2/2024). Insert: Rektor Unhas Jamaluddin Jompa. 

Mulawarman menyebut maklumat rektor sebagai bentuk penghalangan kebebasan berpendapat dan aksi Mimbar Bebas, yang dijamin dalam UUD 1945 dan UU Pendidikan Tinggi No 12 Tahun 2012.

"Mimbar bebas guru besar itu ada di Pasal 8 UU Pendidikan Tinggi. Rektor UGM, Rektor UI dan kampus lain tak terbitkan maklumat seperti di Unhas," ujarnya.

Pegiat unit penerbitan kampus Majalah identitas Unhas era 80-an menyebut aksi 15 dosen dan guru besar di pelataran Rektorat Unhas itu, bukan terkait politik nasional atau dukungan calon presiden.

Apa yang dilakukan guru besar adalah aksi affirmasi bahwa Unhas tidak terpisah dan berjarak jauh dengan realitas.

Dekat dengan perkembangan nasional yang sudah mengarah ke pelanggaran konstitusi dan etika bernegara.

Apa yang dilakukan guru besar adalah aksi affirmasi bahwa Unhas tidak terpisah dan berjarak jauh dengan realitas.

Dekat dengan perkembangan nasional yang sudah mengarah ke pelanggaran konstitusi dan etika bernegara.

"Harusnya Unhas berterima kasih karena masih ada guru besar dan dosen yang mau menyuarakan hati nurani mereka. Saya yakin, di luar Unhas banyak yang menghargai dibandingkan dari dalam Unhas sendiri. Saya mendapat banyak ucapan baik dari teman-teman di UGM, UI dan Perguruan tinggi yang lain”.

Sejumlah kampus di tanah air mengeluarkan pernyataan sikap dan petisi dalam gelombang Kampus Bergerak.
Sejumlah kampus di tanah air mengeluarkan pernyataan sikap dan petisi dalam gelombang Kampus Bergerak. (Kompas.com/Dinda Aulia Ramadhanti)

Pernyataan Sikap Guru Besar Unhas

Forum Guru Besar dan Dosen Universitas Hasanuddin (Unhas) mengeluarkan pernyataan sikap terkait kondisi demokrasi di Indonesia

Pada Jumat (2/2/2024), Prof Triyatni Martosenjoyo, MSi, memimpin deklarasi "Unhas Bergerak Untuk Demokrasi" di depan Rektorat Unhas.

Acara tersebut turut dihadiri oleh Ketua Dewan Kehormatan Universitas, Prof Amran Razak, dan Ketua Divisi 3 Dewan Profesor Unhas, Prof Arsunan Arsin.

Dalam deklarasi tersebut, para guru besar Unhas menyanyikan lagu "Padamu Negeri" sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan demokrasi untuk persatuan Indonesia.

Prof. Triyatni Martosenjoyo menyatakan, "Setelah mencermati perkembangan pelaksanaan Pemilihan Umum dan Presiden/Wakil Presiden R.I. 2024, tata kelola pemerintahan, serta kehidupan demokrasi nasional, Forum Guru Besar dan Dosen Universitas Hasanuddin Makassar mengeluarkan pernyataan sikap."

Terdapat 4 poin utama dalam pernyataan sikap forum guru besar Unhas:

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved