Pembunuhan Satu Keluarga di PPU Kaltim

Penampakan JND Siswa SMK Pembunuh Satu Keluarga di Kaltim, Ketakutan-Nunduk Disambut Napi di Sel

Beredar video menunjukkan kondisi terkini siswa SMK pelaku pembunuhan satu keluarga di Kalimantan Timur

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa
Kolase Pelaku JND (Kiri-Tengah) dan Foto Korban Semasa Hidup (Kanan). Penampakan JND Siswa SMK Pembunuh Satu Keluarga di Kaltim, Ketakutan-Nunduk Disambut Napi di Sel 

"Kepala 4 kali, leher 5 kali," katanya.

Tak tahan dengan tingkah pelaku pembunuhan satu keluarga ini, pria berkemeja biru langsung meledeknya.

"Kamu sakit ? sakit apa ?" tanyanya.

"Kalau langsung kayak, aduh," kata JND sembari mengelus dadanya.
"Kelambu, kamu kelambu langsung kamu tebas ?" tanya pria di laptop.

"Kepala 5 kali," kata JND dengan nada lemas.

Setelah berbicara, JND kembali mengusap dadanya.

"Mati ? mau mati kamu ?" tanya pria kemeja biru.

"Menyesal kah kamu ?" tanya wanita di ruangan tersebut.

Bukannya menjawab JND malah bersandar ke meja di hadapannya.

"Berarti itu yang terakhir si risa yang kamu bunuh ? Saat kamu lakukan persetubuhan langsung ?" tanya wanita.

"Iya," jawab JND yang bersandar di meja.
"Mamanya dulu riska dulu ?" tanyanya.

"Mamanya dulu," aku JND.

Pengakuan JND

Pengakuan Junaedi alias JND siswa SMK tersangka kasus pembunuhan satu keluarga di Babulu, Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, pada Selasa (6/2/2024).

Diketahui kelima korban yang tewas dibunuh JND yakni, Waluyo (35) beserta istrinya, Sri Winarsih (34) dan tiga anaknya, masing-masing R (15), V (10) dan Z (2,5).

Tersangka Junaedi merupakan tetangga korban di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim).

Ia melakukan aksi pembunuhan seorang diri dengan menggunakan parang pada Selasa (6/2/2024) dini hari.

Bahkan, tersangka Junaedi juga sempat menyetubuhi dua korbannya yang sudah tidak bernyawa.

Pengakuan tersangka Junaedi setelah membunuh 5 korban.

Tersangka Junedi mengaku sempat menyetubuhi R dan juga SW, ibu dari R.

Dalam wawancara pelaku dengan polisi, dia mengungkap hal tak senonoh itu dilakukannya secara gantian.

"Saat kamu melakukan persetubuhan itu, langsung?' tanya seorang penyidik perempuan.

"Iya," kata Junaedi.

"Yang dibunuh R dulu apa mamahnya?" tanya polisi lagi.

"Mamahnya," jawab Junaedi.

"Berarti balik lagi ke kamar (mamahnya untuk memperkosa)," tanya polisi kembali.

"Iya," jawab Junaedi membenarkan.

Kapolres PPU AKBP Supriyanto mengatakan tersangka J mengaku menyetubuhi jasad R (15), yang merupakan anak pertama korban Waluyo.

“Berdasarkan pengakuan tersangka, ada satu korban yang disetubuhi. Untuk kepastiannya nanti menunggu keterangan dokter,” kata Kapolres AKBP Supriyanto dalam keterangannya yang dikutip dari TribunKaltim.co, Rabu (7/2/2024) pagi.

Kapolres AKBP Supriyanto menjelaskan, antara tersangka J dan korban R memang saling mengenal. Bahkan keduanya sempat menjalin asmara.

“Berdasarkan kakak korban (Waluyo), keduanya (J dan R) memang sempat pacaran tapi tersangka J tidak mengakui,” kata dia.

AKBP Supriyanto mengatakan, rumah korban dengan tersangka J hanya berjarak sekitar 20 meter.

“Tersangka kami amankan di rumahnya beberapa jam setelah kejadian,” kata AKBP Supriyanto.

AKBP Supriyanto mengatakan, J menghabisi nyawa Waluyo (35) beserta istrinya, Sri Winarsih (34) dan tiga anaknya, masing-masing R (15), V (10) dan Z (2,5) dengan parang.

Ia menghabisi 5 orang dalam sekeluarga itu dengan seorang diri pada pada Selasa (6/2/2024) dini hari.

Tersangka J sempat mematikan listrik di rumah korban sehingga suasana di dalam rumah menjadi gelap.

“Dia matikan saklar listrik sebelum masuk ke dalam rumah korban,” beber AKBP Supriyanto

Sempat Curhat ke Teman

Pelaku JND siswa SMK di PPU Kalimantan Timur sebelum membunuh satu keluarga sempat curhat ke temannya.

Kala itu JND merasa gundah karena tidak punya uang untuk menebus ponselnya yang rusak.

"Malam hari pelaku bersama satu temannya sedang minum-minuman keras. Pada saat mabuk ada pembicaraan bahwa pelaku punya tanggungan untuk menebus HP yang sedang diservis. Terkait hal tersebut, pelaku menyatroni rumah korban (untuk mencuri)," kata Kapolres PPU AKBP Supriyanto.

Berniat mengambil barang berharga, JND pun mendatangi rumah Waluyo yang berjarak 25 meter dari rumahnya.

Dari sanalah peristiwa pembunuhan satu keluarga itu dimulai.

"Pada saat masuk ke rumah korban, listrik dimatikan. Saat itu ayah di luar, pelaku masuk ke rumah tiba-tiba bapaknya masuk rumah. Pelaku panik dan langsung menimpas (membacok) kepala bapaknya," imbuh AKBP Supriyanto.

"Ibunya bangun kemudian ditimpas (dibacok). Anaknya bangun juga (dibacok). Kelima korban yang jadi korban," sambungnya.

Setelah menghabisi nyawa satu keluarga, JND pun melancarkan aksi pencuriannya.

JND mencuri tiga ponsel milik korban.

Tak cuma itu, JND juga mengambil uang tunai korban senilai Rp300 ribu.

Postingan Terakhir JND

Unggahan terakhir Junaedi sebelum habisi satu keluarga di Kaltim disorot.

Junaedi pun langsung dihujat warganet.

Terungkap postingan terakhir Junaedi, siswa SMK di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur sebelum membunuh keluarga mantan kekasihnya.

Polisi ungkap fakta baru di kasus pembunuhan sekeluarga di Babulu, Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur. Sekeluarga yang tewas dibunuh tesebut ialah Waluyo (35) beserta istrinya, Sri Winarsih (34) dan tiga anaknya, masing-masing R (15), V (10) dan Z (2,5).

Kini, postingan terakhir Junaedi tersebut ramai digeruduk warganet yang emosi karena kelakuan kejinya.

Bagaimana tidak, Junaedi tega membunuh lima nyawa dalam satu keluarga yang terjadi dari suami, istri, dan tiga anaknya.

Salah satu dari tiga anak pasutri tersebut merupakan eks kekasih Junaedi.

Kelakuan keji Junaedi membuat banyak orang tak habis pikir.

Setelah kasusnya viral, sosok Junaedi pun dikuliti warganet.

Junaedi ternyata sosok yang aktif menggunakan media sosial, termasuk Instagram.

Berdasarkan penelurusan TribunJakarta.com, Instagram Junaedi sudah memiliki followers seribu lebih.

Junaedi terakhir posting seminggu yang lalu atau pada tanggal 31 Januari 2023.

Siswa SMK itu memposting foto dirinya sedang bermain bililard.

Pada postingannya, Junaedi menyematkan lagu berjudul Bad Boys - Inner Circle.

Sontak saja, warganet langsung menyerbu postingan terakhir pelaku.

"Oii parahhh lo, semoga dapat hukuman yang setimpal lo,"

"Kamu yang ngelakuin, masa kamu yang lapor,"

"Gak cocok kamu dibilang manusia,"

"Halal untuk dihajar masa,"

Sampai berita ini diturunkan, komentar warganet pada postingan terakhir Junaedi sudah mencapai 8 ribu lebih.

Sosok JND

Sosok JND Siswa SMK pelaku pembunuhan satu keluarga di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur, pada Selasa (6/1/2024) yang sempat skenariokan pembunuhan saat lapor RT.

JND atau Junaedi siswa SMK di Kaltim ini, bahkan sempat menyetubuhi 2 jasad korban perempuan.

Junaedi membunuh satu keluarga yang terdiri dari 5 orang di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim, pada Selasa, 6 Februari 2024, dini hari.

Kelima korban tewas dalam satu keluarga ini adalah Waluyo (35), istrinya, Sri Winarsih (34) dan tiga anaknya, masing-masing RJS (15), VDS (11) dan ZAA (3).

Pria berusia 17 tahun itu membunuh satu keluarga tersebut dengan menggunakan parang secara sadis.

Ia menebas dan membacok 5 orang yang satu di antaranya masih anak-anak, yakni berusia 3 tahun.

Lelaki kelahiran Balikpapan, 27 Februari 2006 itu telah ditangkap dan tengah diperiksa.

Kasus pembunuhan ini membuat gempar netizen dan warga tanah air.

Diduga, motif pembunuhan tersebut yakni masalah asmara.

Cinta Junaedi kepada korban tak direstui keluarga.

Ia tega menghabisi semua anggota keluarga wanita yang dicintainya.

Sebelum membunuh 5 orang itu, Junaidi yang merupakan siswa SMK sempat mabuk-mabukan.

Dalam kondisi mabuk, Junaedi pulang ke rumah untuk mengambil parang.

Satu keluarga yang tewas terdapat lima orang yang terdiri dari suami, istri dan ketiga orang anak.

Kelima korban tewas bersimbah darah usai ditebas parang oleh Junaedi alias JND.

Kapolres PPU AKBP Supriyanto mengkonfirmasi bahwa terduga pelaku sudah diamankan.

Tampang JND memiliki perawakan wajah dengan kumis dan jenggot tipis, tampak mengenakan kaos berwarna hitam cokelat, saat diamankan.

"Pelaku merupakan seorang remaja berusia 16 tahun berinisial J, pelaku masih di bawah umur kelas 3 SMK, 20 hari lagi baru usianya 17 tahun," kata Supri kepada awak media.

Junaedi diketahui memiliki hubungan asmara dengan RJS (15), salah satu korban.

Lima Jenazah Dikubur Satu Liang

Lima jenazah satu keluarga di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur, pada Selasa (6/1/2024) yang dibunuh secara sadis oleh JND siswa SMK dimakamkan satu liang.

kelima korban pembunuhan yang terdiri dari suami, istri dan tiga anaknya memang dimakamkan dalam satu liang. Jelang maghrib dan masih di hari yang sama, lima jenazah diturunkan ke dalam liang diiringi isak tangis dan takbir.

“Innalillahi....., Ya Allah, Allahuakbar ..,” lafaz yang sesekali diiringi isak tangis inilah yang mengiringi prosesi pemakaman kelima jenazah Waluyo, Sri Winarsih, dan ketiga anak mereka.

Nyawa mereka berlima dihabisi seorang oknum pelajar berinisial JND, yang merupakan tetangga korban di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu Kabupaten, Penajam Paser Utara (PPU).

Tersangka menggunakan sebilah parang tanpa gagang sepanjang 60 sentimeter.

Para korban yakni Waluyo (suami), Sri Winarsi (SW/istri), RJ (anak pertama), VD (anak kedua), dan SAD (anak ketiga) yang masih berusia 3 tahun.

Kesaksian Palsu JND

Kesaksian palsu JND siswa SMK usai bunuh satu keluarga di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur, pada Selasa (6/1/2024) sempat lapor RT lihat kejadian pembunuhan

Saat diperiksa polisi, JND juga akhirnya mengaku bahwa ia memperkosa 2 korban setelah ia bunuh.

SW dan RJ yang menjadi korban pembunuhan kemudian diperkosa JND.

Pembunuhan sadis ini terungkap berawal dari kesaksian palsu JND juga.

Usai membunuh, JND berganti baju lalu mengajak kakaknya melapor ke RT soal adanya kasus pembunuhan di rumah tetangganya, WL

JND mengaku melihat 3 sampai 10 melakukan pembunuhan di rumah WL.

JND kemudian dibawa polisi sebagai saksi atas kesaksiannya itu.

Namun diketahui bahwa kesaksiannya palsu, dia lah yang membunuh 5 orang dalam 1 keluarga itu.

Terbongkarnya Skenario JND

Terbongkarnya skenario JND Siswa SMK usai bunuh satu keluarga di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur, pada Selasa (6/1/2024).

Kapolres PPU, AKBP Supriyanto mengatakan, keterangan awal yang diberikan oleh JND tidak masuk akal.

Usai melakukan pembunuhan, tersangka pulang lagi ke rumahnya, sempat berganti baju, lalu mengajak kakaknya untuk melaporkan ke Ketua RT 18, tentang kejadian pembunuhan.

Tersangka beralibi bahwa ia melihat ada tiga hingga sepuluh orang yang melakukan aksi itu.

Pihak RT pun langsung melapor ke pihak kepolisian.

Awalnya, status tersangka yakni saksi dan dibawa ke Polres Penajam Paser Utara untuk dimintai keterangan.

Namun penyelidikan dan olah TKP juga terus dilakukan.

Seiring keluarnya hasil olah TKP dan keterangan yang diberikan olehnya tidak masuk akal, maka ditetapkan bahwa ia adalah tersangka tunggal kasus ini.

“Selesai melakukan pembunuhan, tersangka mengajak kakaknya ke pak RT untuk melapor terkait adanya kasus pembunuhan ini, ia beralibi kalau pelakunya bukan dia,” terangya.

Kapolres menjelaskan bahwa tersangka juga akan diperiksa kejiwaannya dan mendalami motifnya melakukan pembunuhan berencana ini.

Tersangka diketahui masih dibawah umur, yakni kurang dari 18 tahun dan merupakan siswa salah satu sekolah menengah di Babulu.

Pelaku Mabuk-mabukan Sebelum Beraksi

JND Siswa SMK pelaku pembunuhan satu keluarga di PPU Kaltim sempat mabuk-mabukan sebelum beraksi.

Diketahui, JND menghabisi nyawa 5 anggota keluarga di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur, pada Selasa (6/1/2024).

Kapolres PPU, AKBP Supriyanto mengatakan, berdasarkan penyelidikan awal motif pembunuhan yakni karena sakit hati atau dendam.

Puncak kekesalan tersangka diduga tepat tadi malam sekitar pukul 01.30 Wita.

Tersangka sebelum melakukan aksi kejinya, ia sempat mabuk-mabukan bersama temannya tidak jauh dari lokasi rumah korban.

Tersangka sempat pulang ke rumahnya untuk mengambil parang, kemudian menuju rumah korban, untuk melakukan aksinya.

“Sementara ini, dendam karena percekcokan antar tetangga sebelah, permasalahan ayam, kemudian juga korban meminjam helm belum dikembalikan selama tiga hari,” ungkap Kapolres AKBP Supriyanto pada Selasa (6/2/2024).

Saat tersangka berada di rumah korban, ia mematikan meteran listrik sebelum masuk ke dalam rumah.

Pada saat itu hanya ada Ibu berinisial SW, anak pertama RJ, anak kedua VD, dan anak terakhir yang masih berusia 3 tahun yakni SAD, di dalam rumah.

Sementara korban lainnya yakni ayah, WL sedang berada di rumah orangtuanya.

Belum sempat melakukan pembunuhan, WL kembali ke rumahnya dan saat memasuki ruang tamu ia langsung ditebas parang oleh tersangka.

Saat itu sang ibu SW bangun dan tersangka pun langsung melakukan hal yang sama, setelah itu, ia lalu melakukannya ke ketiga korban lainnya, yang masih anak-anak.

“Luka korban rata-rata di kepala,” sambung Kapolres AKBP Supriyanto.

Tampang JND

Tampang JND pembunuh satu keluarga di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara pada Selasa (6/2/2024) dini hari.

Diketahui, JND menghabisi nyawa 5 anggota keluarga yang di antaranya masih anak-anak usia 3 tahun.

Korban yakni pasangan suami istri bernama Waluyo (35) dan Sri Winarsih (34) serta tiga anaknya, RJS (15), VDS (11) dan ZAA (3).

Kelima korban tewas bersimbah darah usai ditebas parang oleh Junaedi alias JND.

Kapolres PPU AKBP Supriyanto mengkonfirmasi bahwa terduga pelaku sudah diamankan.

Tampang JND memiliki perawakan wajah dengan kumis dan jenggot tipis, tampak mengenakan kaos berwarna hitam cokelat, saat diamankan.

"Pelaku merupakan seorang remaja berusia 16 tahun berinisial J, pelaku masih di bawah umur kelas 3 SMK, 20 hari lagi baru usianya 17 tahun," ujarnya kepada awak media.

JND diketahui memiliki hubungan asmara dengan RJS (15), salah satu korban.

Konflik Sepele-Cinta Ditolak Pemicu Pembunuhan

Ada konflik sepele hingga dendam cinta ditolak motif tersangka JND siswa SMK yang tega menghabisi nyawa lima korban, menggunakan parang tanpa gagang sepanjang 60 sentimeter di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur, pada Selasa (6/1/2024).

Kapolres PPU, AKBP Supriyanto mengatakan bahwa, berdasarkan penyelidikan awal motif pembunuhan yakni karena sakit hati atau dendam.

Ada pula keterangan dari keluarga bahwa salah satu korban yakni Rj yang merupakan anak pertama korban, pernah menjalin hubungan asmara dengan tersangka.

Namun mereka tidak direstui oleh orangtua yang juga korban, karena alasan Rj sudah memiliki pasangan lain.

Puncak kekesalan tersangka diduga tepat tadi malam sekitar pukul 01.30 Wita.

Tersangka sebelum melakukan aksi kejinya, ia sempat mabuk-mabukan bersama temannya tidak jauh dari lokasi rumah korban.

Tersangka sempat pulang ke rumahnya mengambil parang, kemudian menuju rumah korban, untuk melakukan aksinya.

“Sementara ini, dendam karena percekcokan antartetangga sebelah, permasalahan ayam, kemudian juga korban meminjam helm belum dikembalikan selama tiga hari,” ungkap Kapolres PPU AKBP Supriyanto, pada Selasa (6/2/2024).

Saat tersangka berada di rumah korban, ia mematikan meteran listrik sebelum masuk ke dalam rumah.

Pada saat itu hanya ada Ibu berinisial SW, anak pertama RJ, anak kedua VD, dan anak terakhir yang masih berusia 3 tahun yakni SAD, di dalam rumah.

Sementara korban lainnya yakni ayah, WL sedang berada di rumah orangtuanya.

Belum sempat melakukan pembunuhan, WL kembali ke rumahnya dan saat memasuki ruang tamu ia langsung ditebas parang oleh tersangka.

Saat itu sang ibu SW bangun dan tersangka pun langsung melakukan hal yang sama, setelah itu, ia lalu melakukannya ke ketiga korban lainnya, yang masih anak-anak.

“Luka korban rata-rata di kepala,” sambung Kapolres AKBP Supriyanto.

Skenario Pelaku

Skenario JND siswa SMK usai membunuh satu keluarga di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur, pada Selasa (6/1/2024).

Pelaku JND usai beraksi pulang lagi ke rumahnya dan sempat berganti baju, lalu mengajak kakaknya melaporkan ke Ketua RT 18 tentang kejadian pembunuhan.

Tersangka beralibi bahwa ia melihat ada tiga hingga sepuluh orang yang melakukan aksi itu.

Pihak RT pun langsung melapor ke pihak kepolisian.

Awalnya, status tersangka yakni saksi dan dibawa ke Polres Penajam Paser Utara untuk dimintai keterangan.

Namun penyelidikan dan olah TKP juga terus dilakukan.

Seiring keluarnya hasil olah TKP dan keterangan yang diberikan olehnya tidak masuk akal, maka ditetapkan bahwa ia adalah tersangka tunggal kasus ini.

“Selesai melakukan pembunuhan, tersangka mengajak kakaknya ke pak RT untuk melapor terkait adanya kasus pembunuhan ini, ia beralibi kalau pelakunya bukan dia,” terang Kapolres PPU, AKBP Supriyanto

Kapolres menjelaskan, tersangka juga akan diperiksa kejiwaannya dan mendalami motifnya melakukan pembunuhan berencana ini.

Tersangka diketahui masih dibawah umur, yakni kurang dari 18 tahun dan merupakan siswa salah satu sekolah menengah di Babulu.

Ia dikenakan pasal 340 KUHP subsider pasal 338 KUHP juncto pasal 60 ayat 3 juncto pasal 76 huruf c Undang-undang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup.

Sempat Setubuhi Ibu dan Anak Pertama

JND Siswa SMK pelaku pembunuhan satu Keluarga di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur, pada Selasa (6/1/2024) sempat setubuhi ibu dan anak pertama

Setelah semua korban meninggal dunia, tersangka lalu menyetubuhi ibu yakni SW dan anak pertamanya yakni RJ.

Korban perempuan ini memang saat ditemukan dalam keadaan tidak mengenakan pakaian.

Tersangka juga tidak langsung pergi setelah itu, tetapi ia juga sempat mengambil tiga unit handphone milik korban dan uang tunai sebesar Rp300 ribu.

“Dari keterangan pelaku, setelah melakukan pembunuhan, ia melakukan pemerkosaan terhadap ibu dan anak yang dewasa setelah itu ditinggalkan,” sambungnya.

Siasat JND Matikan Lampu Sebelum habisi Korban

Siasat JND siswa SMK yang diduga tega membunuh satu keluarga di Kaltim, matikan listrik dan masuk rumah sambil bawa parang.

Informasi dari kepolisian yang sedang memeriksa secara intensif JND di Polres PPU menyebutkan, pelaku mengaku sengaja mematikan listrik di rumah korban sebelum menjalankan aksinya.

“Iya sebenarnya masih tetangga dekat,” kata Siswoyo, kakak dari Waluyo.

“Listrik dimatikan melalui meteran, lalu ia masuk sambil membawa parang,” kata sumber terpercaya di kepolisian.

Setelah mematikan listrik, pelaku masuk ke rumah korban dan bertemu dengan Waluyo.

Saat itulah JND memukul Waluyo menggunakan parang yang sudah dibawa sejak dari rumah.

Setelah Waluyo terkapar tak berdaya, JND lalu masuk ke satu kamar yang di dalamnya ada Sri Winarsih dan dua anak masing-masing VDS dan ZAA.

JND kemudian secara membabi buta menghabisi ibu dan dua anak yang ada di kamar tersebut.

Terakhir, JND kemudian menuju ke kamar RJS (15) yang sebelumnya memiliki hubungan asmara dengan JND.

Informasi awal, JND juga langsung mengayunkan parang yang sudah melukai empat orang yang menjadi penghalang hubungan asmaranya dengan RJS untuk membunuh kekasih pujaannya tersebut.

Informasi yang masih didalami penyidik menyebutkan, terhadap korban RJS ini, JND tega melakukan hal tak senonoh dengan korban yang sudah meninggal dunia.

“Pelaku sempat berbuat tak senonoh terhadap korban yang sudah tewas. Ini akan dibuktikan dengan hasil otopsi,” kata sumber dari kepolisian.

Selesai melampiaskan nafsunya, JND berniat keluar dari TKP. Namun saat itu ia melihat korban pertama, yaitu Waluyo masih tampak bergerak.

Saat itu juga ia kembali mengayunkan parang menghabisi Waluyo.

Siswa SMK Bunuh Satu Keluarga

JDN siswa SMK tega membunuh satu keluarga di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur lantaran sakit hati cinta ditolak

JND siswa SMK di PPU gelap mata dan dengan sadis membunuh 5 orang dalam satu keluarga, Selasa (6/2/2024) dini hari.

Korbannya satu keluarga meliputi suami, istri dan tiga anaknya.

Keterangan awal yang diperoleh Tribunkaltim.co di Polres Penajam Paser Utara, pelaku utama dari kasus pembunuhan ini ternyata masih berstatus siswa SMK berinisial JND.

Pelaku diduga memiliki hubungan asmara dengan RJS (15) salah satu korban dalam kasus pembunuhan yang menewaskan satu keluarga di Desa Babulu, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara ini.

Tidak hanya itu, sumber terpercaya di Polres PPU dan juga informasi awal dari warga, JND terduga pelaku ini juga merupakan tetangga langsung dari korban.

Rumah terduga pelaku berdampingan dengan rumah korban sekaligus TKP kasus pembunuhan sadis di PPU.

“Iya sebenarnya masih tetangga dekat,” kata Siswoyo, kakak dari Waluyo, satu dari korban kasus pembunuhan di PPU ini.

Adik Korban Sempat Ketemu Pelaku

Salah satu adik korban, Putut Sunaryo mengatakan, sesaat sebelum kejadian korban yakni Wl masih berada di rumah orang tuanya.

Tetangga awal mula mendengar teriakan dari dalam rumah korban.

Saksi langsung mengecek dan sudah mendapati Wl tewas di ruang tamu.

Tidak hanya itu empat korban lainnya ditemukan di dalam kamar tidur.

Setelah melihat kejadian tersebut saksi langsung melaporkan ke ketua RT, kemudian ditindaklanjuti dengan melaporkan ke pihak kepolisian.

"Katanya saksi dengar teriakan, jadi mengecek ke dalam rumah dan kakak saya sudah meninggal di ruang tamu," ungkapnya, Selasa (6/2/2024).

Putut juga mengatakan bahwa saksi sempat bertemu dengan pelaku, tapi ia tak kuasa menahannya karena pelaku tersebut membawa parang.

Terduga pelaku itu juga tidak dikenali oleh saksi, sehingga keluarga beranggapan bahwa ia bukan berasal dari lingkungan tersebut.

Saksi saat ini juga sedang berada di polres PPU untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Hingga saat ini, kelima jenazah sudah berada di RSUD PPU untuk dilakukan otopsi.

Kronologi Kejadian

Kasus pembunuhan yang terjadi di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur, 5orang yang menjadi korban.

Kelima korban merupakan satu keluarga yang tinggal di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, PPU.

Lima korban pembunuhan di PPU terdiri dari suami, istri dan ketiga orang anak.

Kelima korban tersebut terdiri dari suami, Wl (35), SW (34), RJS (14) dan VDS (11) keduanya berjenis kelamin perempuan dan ZAA (3).

Kejadian pembunuhan satu keluarga diperkirakan sekitar tengah malam, pukul 24.00 Wita.

Sementara itu, pelaku pembunuhan satu keluarga di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, telah diamankan.

Kasat Reskrim Polres PPU AKP Dian Kusnawan mengkonfirmasi bahwa terduga pelaku sudah diamankan.

Belum diketahui pasti berapa jumlah pelaku yang diamankan dalam kejadian pembunuhan ini.

"Alhamdulillah yang diduga pelaku sudah kita amankan," ungkapnya melalui pesan singkat, Selasa (6/2/2024).

Kasat Reskrim juga menjelaskan bahwa untuk motif dan jumlah pelaku masih didalami.

Saat ini, jenazah kelima korban sedang dilakukan visum di Rumah Sakit Umum Ratu Aji Putri Botung PPU.

Terlihat juga keluarga korban berada di sekitaran kamar jenazah, menunggu hasil proses selesai.

Para petugas juga terlihat menyiapkan untuk proses visum sejak pukul 09.00 Wita.

Mereka juga sudah menyiapkan kain kafan untuk kelima korban, atas permintaan keluarga yang ingin langsung menyiapkan pemakaman korban.

Kejadian diperkirakan sekitar dinihari pukul 02.00 Wita.

Korban baru tiba dirumah sakit dengan ambulance sekitar pukul 05.00 Wita.

"Kami masih melakukan pendalaman," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co

Dapatkan informasi lainnya di GoogleNews: Tribun Bengkulu

Ikuti saluran WA TribunBengkulu.com

 

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved