Penemuan Bayi Perempuan

Kondisi Terkini Bayi Dibuang dalam Kardus Depan Panti Asuhan di Bengkulu, Dirawat Intensif di RSHD

Kondisi terkini bayi bayi perempuan yang dibuang dalam kardus depan panti asuhan Bumi Nusantara, di Kelurahan Kebun Beler Kecamatan Ratu Agung.

Penulis: Beta Misutra | Editor: Hafi Jatun Muawiah
HO/TribunBengkulu.com
Penemuan bayi perempuan dalam kardus gegerkan penghuni panti asuhan Bumi Nusantara, di Kelurahan Kebun Beler Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu. 

Kamera CCTV terdapat di rumah yang ada di seberang panti asuhan, namun sayangnya gambarnya tidak sampai kepada tempat pembuangan bayi tersebut.

Kamera CCTV di rumah tersebut hanya merekam sebatas halaman rumah saja, dan tidak sampai ke jalan.

Ada juga posisi rumah yang terdapat CCTV, namun sayangnya saat kejadian CCTV di rumah tersebut sedang dalam keadaan rusak.

"Jadi kita masih melakukan penyelidikan, ini agak sudah juga karena posisinya di lokasi tidak ada kamera CCTV yang merekam langsung ke arah TKP. Belum lagi ditambah tidak ada saksi mata yang melihat kejadian tersebut" kata Akhyar.

Baca juga: Fakta-fakta Pilu Bayi Dibuang Depan Panti Asuhan Bengkulu, Tak Menangis-Lahir Prematur

Diberitakan sebelumnya, bayi perempuan yang baru lahir yang ditemukan di depan panti asuhan tersebut sudah,diberi nama "Maghfirah" oleh orangtuanya, yang tertulis dalam surat wasiat yang ditinggalkan bersama sang bayi.

Surat wasiat tersebut tidak ditulis tangan, melainkan diketik dan di print oleh orang tua korban di kertas HVS.

Dalam isi suratnya, orang tua bayi mengatakan bahwa dirinya memohon kepada pemilik panti, menitipkan anaknya yang baru lahir pada Rabu (7/2/2024).

"Saya mohon dengan segenap jiwa raga saya, saya titip anak saya. Tolong rawat dan bimbing anak saya." ungkap orang tua bayi yang tertulis dalam surat tersebut.

Kemudian orang tua korban, dalam suratnya juga menjelaskan bahwa anak mereka lahir dalam keadaan prematur.

Namun orang tua bayi beralasan mereka membuang bayi tersebut karena kondisi ekonomi mereka yang tidak mampu, untuk membiayai sang bayi.

"Saya dan suami dalam kondisi ekonomi yang sangat sulit untuk merawat anak ini sekarang," tulis orang tua bayi.

Namun dalam surat tersebut, orang tua bayi berjanji akan mengambil kembali anak mereka yang telah dibuang tersebut.

Namun mereka baru akan mengambil bayi tersebut jika keadaan perekonomian mereka sudah membaik.

"Setelah semua kondisi ekonomi keluarga kami membaik, saya dan suami akan datang dan menemui anak kami, kami tidak akan lupa dengan anak kami," kata orang tua korban di dalam surat wasiatnya.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved