Pembunuhan Satu Keluarga di PPU Kaltim

Kakak Siswa SMK Pembunuh Satu Keluarga di Kaltim Kini Ngemis Permohonan Maaf Imbas Ulah Sang Adik

Usai diusir dari kampungnya, Alimudin sebagai perwakilan keluarga pelaku meminta permohonan maaf dari keluarga korban.

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa
Kolase Pelaku JND saat di Dalam Penjara (kiri) dan Foto Korban Semasa Hidup (kanan). Kakak Siswa SMK Pembunuh Satu Keluarga di Kaltim Kini Ngemis Permohonan Maaf Imbas Ulah Sang Adik 

TRIBUNBENGKULU.COM - Kakak dari Junaedi alias JND Siswa SMK pelaku pembunuhan satu keluarga di Desa Babulu Laut, Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur kini mengemis permohonan maaf imbas ulah sang adik.

Usai diusir dari kampungnya, Alimudin sebagai perwakilan keluarga pelaku meminta permohonan maaf dari keluarga korban.

"Assalamualaikum warrahmatullahi wabbarakatuh Saya Alimudin, selaku kakak kandung Junaedi, pelaku pembunuhan keluarga almarhum Bapak Waluyo, mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya, Kami mewakili keluarga dari Junaedi memohon maaf sebesar-besarnya lahir dan batin kepada keluarga almarhum Bapak Waluyo sekeluarga selaku korban dari perilaku adik kami Junaedi Dan memohon maaf kepada seluruh warga RT 18 Desa Babulu Laut dan khususnya kepada umumnya warga Kabupaten Penajam Paser Utara Demikian permohonan maaf ini kami sampaikan, dan kami akhiri wassalamualaikum warrahmatullahi wabbarakatuh." katanya dikutip dari @penajam_terkini.

Permohonan maaf kakak pelaku mendapatkan respon beragam dari warganet.

"Yang berbuat adenya yg minta maaf ortunya, jun" sudah beban bikin malu lgi," tulis warganet.

Penjelasan RT Rumah Korban Ikut Dibongkar

Agus Salim Ketua RT 18 Desa Babulu Laut, Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur menjelaskan kenapa rumah korban dan rumah Junaedi pelaku harus dibongkar.

Diketahui, rumah keluarga Junaedi yang bersebelahan dengan rumah korban sudah lebih dahulu dirobohkan dan kini telah rata dengan tanah usai dirobohkan warga dibantu dengan alat berat ekskavator.

Baca juga: Rumah Satu Keluarga Korban Pembunuhan di Kaltim Bakal Dibongkar Usai 100 Hari, Demi Hilangkan Trauma

Sedangkan rumah korban masih berdiri kokoh dengan dilingkari Police line, dan rencananya juga akan dibongkar setelah seratus harian meninggalnya.

"Rumah korban sudah ada musyawarah dari pihak keluarganya, pembongkaran nanti setelah 100 harinya (meninggal)," ungkapnya sewaktu diwawancarai TribunKaltim.co, Sabtu (11/2/2024).

Adapun yang mendasari dilakukannya pembongkaran di rumah korban ini juga dilandasi untuk menghilangkan rasa syok warga di sekitaran Babulu Laut dan merupakan permintaan langsung dari leluarga korban.

"Menghilangkan rasa shocknya warga sekitar dan itu juga permintaan dari pihak keluarga korban, jadi begitu," imbuhnya.

Kondisi JND di Dalam Penjara

Kondisi terkini Junaedi siswi SMK yang membunuh satu keluarga di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur.

Baru 4 hari mendekam di dalam penjara, Junaedi mendapatkan salam olahraga dari sejumlah napi lain.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved