Akibat Geber Motor Pakai Knalpot Brong, Warga Sukamerindu Bengkulu Dianiayai Orang Tak Dikenal

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Akibat geber motor pakai knalpot brong, Roy (19) warga Kelurahan Sukamerindu Kecamatan Sungai Serut Kota Bengkulu dianiaya oleh orang tak dikenal.

Kejadian tersebut terjadi Jumat (23/2/2024) sore sekitar pukul 16.00 WIB, di kawasan Jalan Soeprapto Dalam Kelurahan Betungan Kecamatan Selebar Kota Bengkulu.

Adanya kejadian tersebut dibenarkan Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Deddy Nata, melalui Kapolsek Selebar, Kompol Hasanul Bakri, Sabtu (24/2/2024).

Kronologi kejadian bermula saat korban lewat di TKP dengan menggunakan sepeda motor miliknya, yang menggunakan knalpot brong.

Kemudian saat berpapasan dengan terlapor yang tidak dikenal oleh korban, korban kemudian menggeberkan knalpot motornya.

Akibat kejadian tersebut terlapor merasa tidak senang dengan perlakuan korban yang menggeber motor di depannya.

Kemudian terlapor yang saat itu juga sedang mengendarai sepeda motor, langsung mengejar korban yang ada di depannya.

Kemudian terlapor langsung memberhentikan korban dan terjadilah ribut mulut antara korban dan terlapor.

Terlapor yang merasa geram kemudian langsung memukul korban dan melakukan penganiayaan terhadap korban.

Akibat kejadian tersebut korban mengalami luka lebam di bagian wajah dan sakit pada badannya.

Kemudian pada hari itu juga korban langsung melaporkan kejadian yang ia alami ke Polsek Selebar Kota Bengkulu.

Baca juga: Pura-pura Jadi Ojol, 2 Pemuda di Kota Bengkulu Berhasil Curi Tabung dan Kompor Gas di Dapur Kosan

Baca juga: Rombongan Pemotor Knalpot Brong Geber Markas TNI Viral, Anggota Pilih Diam Karena Takut Salah

"Iya benar kita telah menerima laporan adanya dugaan tindak pidana penganiayaan, dengan TKP Jalan Soeprapto Dalam Kelurahan Betungan," ungkap Hasanul.

Atas laporan tersebut pihak kepolisian Polsek Selebar Kota Bengkulu masih melakukan pengumpulan bahan keterangan.

Pihaknya masih mencari tahu identitas pelaku, karena korban tidak mengenal pelaku yang melakukan penganiayaan tersebut.

"Kita masih akan lakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap identitas terlapor," kata Hasanul.