Pembunuhan Satu Keluarga di PPU Kaltim

'Keluarkan Saja' Keluarga Korban Tak Terima Junaedi Pembunuh Sekeluarga di Kaltim Dituntut 10 Tahun

Satu persatu anggota keluarga mengeluarkan tanggapan yang pada intinya 10 tahun dianggap sangat tidak adil.

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa
Kolase Pelaku Junaedi (kiri) dan Foto Korban Semasa Hidup (kanan). 'Keluarkan Saja' Keluarga Korban Tak Terima Junaedi Pembunuh Sekeluarga di Kaltim Dituntut 10 Tahun 

Lima Jenazah Dikubur Satu Liang

Lima jenazah satu keluarga di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur, pada Selasa (6/1/2024) yang dibunuh secara sadis oleh JND siswa SMK dimakamkan satu liang.

kelima korban pembunuhan yang terdiri dari suami, istri dan tiga anaknya memang dimakamkan dalam satu liang. Jelang maghrib dan masih di hari yang sama, lima jenazah diturunkan ke dalam liang diiringi isak tangis dan takbir.

“Innalillahi....., Ya Allah, Allahuakbar ..,” lafaz yang sesekali diiringi isak tangis inilah yang mengiringi prosesi pemakaman kelima jenazah Waluyo, Sri Winarsih, dan ketiga anak mereka.

Nyawa mereka berlima dihabisi seorang oknum pelajar berinisial JND, yang merupakan tetangga korban di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu Kabupaten, Penajam Paser Utara (PPU).

Tersangka menggunakan sebilah parang tanpa gagang sepanjang 60 sentimeter.

Para korban yakni Waluyo (suami), Sri Winarsi (SW/istri), RJ (anak pertama), VD (anak kedua), dan SAD (anak ketiga) yang masih berusia 3 tahun.

Pelaku Mabuk-mabukan Sebelum Beraksi

JND Siswa SMK pelaku pembunuhan satu keluarga di PPU Kaltim sempat mabuk-mabukan sebelum beraksi.

Diketahui, JND menghabisi nyawa 5 anggota keluarga di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur, pada Selasa (6/1/2024).

Kapolres PPU, AKBP Supriyanto mengatakan, berdasarkan penyelidikan awal motif pembunuhan yakni karena sakit hati atau dendam.

Puncak kekesalan tersangka diduga tepat tadi malam sekitar pukul 01.30 Wita.

Tersangka sebelum melakukan aksi kejinya, ia sempat mabuk-mabukan bersama temannya tidak jauh dari lokasi rumah korban.

Tersangka sempat pulang ke rumahnya untuk mengambil parang, kemudian menuju rumah korban, untuk melakukan aksinya.

“Sementara ini, dendam karena percekcokan antar tetangga sebelah, permasalahan ayam, kemudian juga korban meminjam helm belum dikembalikan selama tiga hari,” ungkap Kapolres AKBP Supriyanto pada Selasa (6/2/2024).

Saat tersangka berada di rumah korban, ia mematikan meteran listrik sebelum masuk ke dalam rumah.

Pada saat itu hanya ada Ibu berinisial SW, anak pertama RJ, anak kedua VD, dan anak terakhir yang masih berusia 3 tahun yakni SAD, di dalam rumah.

Sementara korban lainnya yakni ayah, WL sedang berada di rumah orangtuanya.

Belum sempat melakukan pembunuhan, WL kembali ke rumahnya dan saat memasuki ruang tamu ia langsung ditebas parang oleh tersangka.

Saat itu sang ibu SW bangun dan tersangka pun langsung melakukan hal yang sama, setelah itu, ia lalu melakukannya ke ketiga korban lainnya, yang masih anak-anak.

“Luka korban rata-rata di kepala,” sambung Kapolres AKBP Supriyanto.

Skenario Pelaku

Skenario JND siswa SMK usai membunuh satu keluarga di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur, pada Selasa (6/1/2024).

Pelaku JND usai beraksi pulang lagi ke rumahnya dan sempat berganti baju, lalu mengajak kakaknya melaporkan ke Ketua RT 18 tentang kejadian pembunuhan.

Tersangka beralibi bahwa ia melihat ada tiga hingga sepuluh orang yang melakukan aksi itu.

Pihak RT pun langsung melapor ke pihak kepolisian.

Awalnya, status tersangka yakni saksi dan dibawa ke Polres Penajam Paser Utara untuk dimintai keterangan.

Namun penyelidikan dan olah TKP juga terus dilakukan.

Seiring keluarnya hasil olah TKP dan keterangan yang diberikan olehnya tidak masuk akal, maka ditetapkan bahwa ia adalah tersangka tunggal kasus ini.

“Selesai melakukan pembunuhan, tersangka mengajak kakaknya ke pak RT untuk melapor terkait adanya kasus pembunuhan ini, ia beralibi kalau pelakunya bukan dia,” terang Kapolres PPU, AKBP Supriyanto

Kapolres menjelaskan, tersangka juga akan diperiksa kejiwaannya dan mendalami motifnya melakukan pembunuhan berencana ini.

Tersangka diketahui masih dibawah umur, yakni kurang dari 18 tahun dan merupakan siswa salah satu sekolah menengah di Babulu.

Ia dikenakan pasal 340 KUHP subsider pasal 338 KUHP juncto pasal 60 ayat 3 juncto pasal 76 huruf c Undang-undang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup.

Sempat Setubuhi Ibu dan Anak Pertama

JND Siswa SMK pelaku pembunuhan satu Keluarga di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur, pada Selasa (6/1/2024) sempat setubuhi ibu dan anak pertama

Setelah semua korban meninggal dunia, tersangka lalu menyetubuhi ibu yakni SW dan anak pertamanya yakni RJ.

Korban perempuan ini memang saat ditemukan dalam keadaan tidak mengenakan pakaian.

Tersangka juga tidak langsung pergi setelah itu, tetapi ia juga sempat mengambil tiga unit handphone milik korban dan uang tunai sebesar Rp300 ribu.

“Dari keterangan pelaku, setelah melakukan pembunuhan, ia melakukan pemerkosaan terhadap ibu dan anak yang dewasa setelah itu ditinggalkan,” sambungnya.

Siasat JND Matikan Lampu Sebelum habisi Korban

Siasat JND siswa SMK yang diduga tega membunuh satu keluarga di Kaltim, matikan listrik dan masuk rumah sambil bawa parang.

Informasi dari kepolisian yang sedang memeriksa secara intensif JND di Polres PPU menyebutkan, pelaku mengaku sengaja mematikan listrik di rumah korban sebelum menjalankan aksinya.

“Iya sebenarnya masih tetangga dekat,” kata Siswoyo, kakak dari Waluyo.

“Listrik dimatikan melalui meteran, lalu ia masuk sambil membawa parang,” kata sumber terpercaya di kepolisian.

Setelah mematikan listrik, pelaku masuk ke rumah korban dan bertemu dengan Waluyo.

Saat itulah JND memukul Waluyo menggunakan parang yang sudah dibawa sejak dari rumah.

Setelah Waluyo terkapar tak berdaya, JND lalu masuk ke satu kamar yang di dalamnya ada Sri Winarsih dan dua anak masing-masing VDS dan ZAA.

JND kemudian secara membabi buta menghabisi ibu dan dua anak yang ada di kamar tersebut.

Terakhir, JND kemudian menuju ke kamar RJS (15) yang sebelumnya memiliki hubungan asmara dengan JND.

Informasi awal, JND juga langsung mengayunkan parang yang sudah melukai empat orang yang menjadi penghalang hubungan asmaranya dengan RJS untuk membunuh kekasih pujaannya tersebut.

Informasi yang masih didalami penyidik menyebutkan, terhadap korban RJS ini, JND tega melakukan hal tak senonoh dengan korban yang sudah meninggal dunia.

“Pelaku sempat berbuat tak senonoh terhadap korban yang sudah tewas. Ini akan dibuktikan dengan hasil otopsi,” kata sumber dari kepolisian.

Selesai melampiaskan nafsunya, JND berniat keluar dari TKP. Namun saat itu ia melihat korban pertama, yaitu Waluyo masih tampak bergerak.

Saat itu juga ia kembali mengayunkan parang menghabisi Waluyo.

Adik Korban Sempat Ketemu Pelaku

Salah satu adik korban, Putut Sunaryo mengatakan, sesaat sebelum kejadian korban yakni Wl masih berada di rumah orang tuanya.

Tetangga awal mula mendengar teriakan dari dalam rumah korban.

Saksi langsung mengecek dan sudah mendapati Wl tewas di ruang tamu.

Tidak hanya itu empat korban lainnya ditemukan di dalam kamar tidur.

Setelah melihat kejadian tersebut saksi langsung melaporkan ke ketua RT, kemudian ditindaklanjuti dengan melaporkan ke pihak kepolisian.

"Katanya saksi dengar teriakan, jadi mengecek ke dalam rumah dan kakak saya sudah meninggal di ruang tamu," ungkapnya, Selasa (6/2/2024).

Putut juga mengatakan bahwa saksi sempat bertemu dengan pelaku, tapi ia tak kuasa menahannya karena pelaku tersebut membawa parang.

Terduga pelaku itu juga tidak dikenali oleh saksi, sehingga keluarga beranggapan bahwa ia bukan berasal dari lingkungan tersebut.

Saksi saat ini juga sedang berada di polres PPU untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Hingga saat ini, kelima jenazah sudah berada di RSUD PPU untuk dilakukan otopsi.

Kronologi Kejadian

Kasus pembunuhan yang terjadi di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur, 5orang yang menjadi korban.

Kelima korban merupakan satu keluarga yang tinggal di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, PPU.

Lima korban pembunuhan di PPU terdiri dari suami, istri dan ketiga orang anak.

Kelima korban tersebut terdiri dari suami, Wl (35), SW (34), RJS (14) dan VDS (11) keduanya berjenis kelamin perempuan dan ZAA (3).

Kejadian pembunuhan satu keluarga diperkirakan sekitar tengah malam, pukul 24.00 Wita.

Sementara itu, pelaku pembunuhan satu keluarga di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, telah diamankan.

Kasat Reskrim Polres PPU AKP Dian Kusnawan mengkonfirmasi bahwa terduga pelaku sudah diamankan.

Belum diketahui pasti berapa jumlah pelaku yang diamankan dalam kejadian pembunuhan ini.

"Alhamdulillah yang diduga pelaku sudah kita amankan," ungkapnya melalui pesan singkat, Selasa (6/2/2024).

Kasat Reskrim juga menjelaskan bahwa untuk motif dan jumlah pelaku masih didalami.

Saat ini, jenazah kelima korban sedang dilakukan visum di Rumah Sakit Umum Ratu Aji Putri Botung PPU.

Terlihat juga keluarga korban berada di sekitaran kamar jenazah, menunggu hasil proses selesai.

Para petugas juga terlihat menyiapkan untuk proses visum sejak pukul 09.00 Wita.

Mereka juga sudah menyiapkan kain kafan untuk kelima korban, atas permintaan keluarga yang ingin langsung menyiapkan pemakaman korban.

Kejadian diperkirakan sekitar dinihari pukul 02.00 Wita.

Korban baru tiba dirumah sakit dengan ambulance sekitar pukul 05.00 Wita.

"Kami masih melakukan pendalaman," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.com

Dapatkan informasi lainnya di GoogleNews: Tribun Bengkulu

Ikuti saluran WA TribunBengkulu.com

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved