Santri di Ponpes Tebo Tewas

Kasus Tewasnya Santri di Ponpes Tebo Jadi Misteri, Orangtua Minta Bantuan Hotman Paris

Orang tersebut kehilangan anaknya yang mondok di Ponpes Raudatul Mujawidin unit 6 Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi.

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa
Kolase foto Hotman Paris dan orang tua yang tuntut keadilan atas kematian anaknya di Pesantren, Tebo, Jambi. Hotman Paris ajak pengacara di Jambi ungkap misteri kematian Airul Harahap di Ponpes Tebo. 

Hingga ada pengacara Jambi yang menawarkan diri untuk membantu orang tua korban Ponpes dan bergabung dengan Hotman Paris.

Tak sedikit pula warganet yang prihatin dan mengecam Pondok Pesantren tersebut.

"Izin bg hotman, saya advokat domisili jambi, lebih tepatnya muara bungo jambi, dan dekat dari rimbo bujang, saya siap mendampingi dan membantu ibu dan bapak tersebut mendapatkan keadilan untuk anaknya mohon jika ada yang mengenal bisa hubungi saya, dan saya akan coba mencari tahu informasi tersebut," tulis @ordeprianata.

"Aku herannnn. Kenapa pesantren banyak kejadian seperti ini," tulis @indahrangkuti99.

"Usut trs bang,ini bukan karna si korban gak nurut krna susah di suruh sholat karna di pondok itu kalau gak nurut ada hukuman nya sndiri dgn di botakin pala nya biasanya,BKN dgn di siksa bgni,,ni hanya pembelaan aja supaya gak di salahkan usut trs bang," tulis titisannyairatukidul.

Polisi Periksa Saksi

Kasus tewasnya santri pondok pesantren Raudhatul Mujawwidin, Kabupaten Tebo, Jambi kembali viral setelah orangtua korban nekat ke Jakarta minta bantuan hukum ke pengacara kondang Hotman Paris.

Mespons itu, Polda Jambi menurunkan tim asistensi dari Ditreskrimum untuk mengusut kasus meninggalnya santri inisial AH (13).

Dalam waktu dekat, Polisi janji akan mengadakan gelar perkara.

Kabid Humas Polda Jambi Kombes Pol Mulia Prianto mengatakan, tim asistensi Ditreskrimum Polda Jambi telah diturunkan ke Polres Tebo untuk melakukan pendampingan terhadap perkara itu.

Kini Kasustewasnya santri AH (13) juga telah masuk ke tahap penyidikan.

"Penanganan perkara ini, tim asistensi Ditreskrimum Polda Jambi telah turun ke Polres Tebo. Yang kedua, kasus ini sudah masuk dalam penyidikan," kata Mulia, Minggu (17/3/2024).

"Mudah-mudahan besok atau paling lambat lusa hari Selasa," sebutnya.

Mulia menjelaskan, polisi telah memeriksa puluhan saksi untuk mengusut perkara tersebut.

Saksi tersebut ialah 36 santri dari pondok pesantren Raudhatu Mujawwidin di kabupaten Tebo, sebanyak 9 orang pengurus pondok pesantren, 1 dokter klinik dan 1 dokter dari rumah sakit daerah .

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved