Para Korban Kebakaran di Area Terminal Bengkulu Utara Dapat Bantuan Rp 20 Juta

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Abdurrahman Wachid

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU UTARA - Bantuan sosial untuk para korban kebakaran di area terminal Desa Marga Sakti, Kecamatan Padang Jaya, Bengkulu Utara mulai disalurkan.

Berdasarkan pantauan, sehari pasca kejadian kebakaran tersebut, berbagai pihak dan stakeholder pemda Bengkulu Utara telah berangsur memberikan bantuan terhadap korban. 

Kepala Desa Marga Sakti, Sumaryono mengungkapkan, pemda Bengkulu Utara telah memberikan bantuan ke setiap KK sebesar Rp 15 juta setiap kepala keluarga (KK). 

Adapun bantuan tersebut diberikan dalam bentuk barang bangunan, yang dimaksudkan untuk membangun kembali tempat tinggal para korban tersebut. 

Sementara itu, ada juga bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Bengkulu Utara sebesar Rp 5 juta per KK. 

Baca juga: Tim Inafis Polda Bengkulu Selidiki Penyebab Kebakaran di Terminal Bengkulu Utara

"Kalau totalnya itu, Rp 20 juta, Rp 15 juta dalam bentuk material bangunan dan Rp 5 jutanya lagi dalam bentuk uang tunai, " ujar Kades Sumaryono, Senin (18/3/2024). 

Selain itu, berdasarkan pantauan, sejumlah sembako beras, tikar dan lain sebagainya juga tampak diberikan oleh Pemda Bengkulu Utara melalui Dinas Sosial Bengkulu Utara. 

Sementara itu, Andri salah satu korban kebakaran tersebut mengungkapkan bahwa berbagai bantuan dari pemerintah, dari TNI-Polri dan relawan lainnya juga telah diterima oleh para korban. 

"Ya ada Mie Istan, Beras, terpal, tikar, peralatan memasak dan lainnya, " ujar Andri. 

Tampak juga sejumlah tim medis dari puskesmas air lais Kecamatan Padang Jaya juta tampak melakukan pengecekan kesehatan terhadap para korban. 

"Tadi juga ada tim kesehatan, memeriksa kesehatan kami," ucapnya.

Tak hanya itu, dapur umum dibuka lebih cepat daripada rencana sebelumnya bahwa dapur umum Dinsos Bengkulu Utara telah dibuka sejak  pukul 03.00 WIB Senin (18/3/2024).

Kronologi Kebakaran

Kronologi kebakaran 9 rumah dan ruko di terminal Desa Marga Sakti (Unit 1), Kecamatan Padang Jaya, Bengkulu Utara, sumber api berasal dari dapur rumah salah satu korban.

Andri (50) korban kebakaran mengungkapkan, pada saat pulang dari membeli takjil dan masuk ke dalam rumahnya, ia telah melihat kondisi dinding papan yang bersebelahan dengan korban lainnya yakni Slamet sudah dalam kondisi terbakar. 

"Waktu saya masuk rumah, saya liat api di dinding sudah naik, " ujar Andri, pada Senin (18/3/2024). 

Kemudian ia langsung memastikan ke dapur korban Slamet, bahwa benar ternyata daun pintu dapur Slamet sudah dalam kondisi terbakar. 

"Pas saya pastikan rumah sebelah, ternyata pintu dapurnya sudah terbakar dan menyambar ke atas rumah,"sambungnya.

Kemudian pada saat dirinya keluar bermaksud hendak meminta pertolongan, ternyata kepulan asap telah terlalu besar sehingga masyarakat sekitar berusaha memadamkan api menggunakan alat seadanya. 

Namun,  6 bedengan yang terbakar tersebut terbuat dari kayu yang membuat kobaran api semakin besar, serta api juga melahap 3 bangunan permanen lainnya.l

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bengkulu Utara, Ardian Yunnan mengatakan, tim Inafis Polres Bengkulu Utara masih mengidentifikasi dan olah TKP. 

"Tim Inafis telah melakukan identifikasi. Namun dugaan penyebab kebakaran tersebut masih kita pelajari dulu, " ujar Kasat Reskrim Polres Bengkulu Utara, Ardian Yunnan. 

Rumah dan Ruko Ludes Terbakar

Rumah dan toko (ruko) yang berada di Terminal Desa Margasakti Kecamatan Padang Jaya Kabupaten Bengkulu Utara ludes diamuk si jago merah menjelang berbuka puasa, Minggu (17/3/2024).

Kepala Pemadam Kebakaran (Damkar) Bengkulu Utara mengungkapkan, setelah mendapat laporan, pihaknya bergegas langsung mengirim 2 unit mobil damkar dan 2 supply air. 

"Kita langsung kirim sejumlah mobil damkar," ujar Sasman.

Ia juga belum bisa memastikan penyebab dari kebakaran yang menghanguskan beberapa ruko tersebut. 

"Untuk penyebab kebakaran belum diketahui, karena personel masih berada di lapangan memastikan api benar-benar terpadamkan," jelas Sasman.

Berdasarkan informasi terhimpun bahwa sebelum mobil damkar tiba di lokasi, masyarakat sekitar juga berusaha ikut gotong royong memadamkan api. 

Sedangkan informasi lainnya, sebuah toko, warung makan dan rumah warga yang berada di sekitar terminal hangus terbakar. 

Adven salah satu korban saat dikonfirmasi reporter TribunBengkulu.com, mengungkapkan rumah dan toko miliknya sudah hangus terbakar. 

"Rata semua mas, gak ada yang bisa diselamatkan," kata Adven. 

Ia juga mengungkapkan beruntung anak dan istrinya selamat dalam kebakaran tersebut. 

"Alhamdulillah keluarga selamat semua," ungkap Adven.

Daftar Korban Kebakaran

Kebakaran di area Terminal Unit 1 Desa Marga Sakti Kecamatan Padang Jaya Kabupaten Bengkulu yang terjadi pada Minggu (17/3/2024) sekitar pukul 18.00 WIB setidaknya menghanguskan 9 rumah dan ruko warga.

Hal itu diungkapkan oleh Kapolsek Padang Jaya Iptu Ratno, saat dikonfirmasi reporter TribunBengkulu.com.

Belum diketahui secara pasti apa penyebab dari kebakaran tersebut, namun informasi yang diterimanya kebakaran diduga berasal dari salah satu rumah korban yang memang terbuat dari kayu.

"Dugaan sementara, kebakaran itu dari salah satu rumah korban yang terbuat dari kayu dan papan," ujar Kapolsek Iptu Ratno.

Lantaran rumah korban merupakan bedangan kayu dan papan, sehingga api mudah sekali membesar, di tambah angin yang bertiup kencang sehingga memicu kobaran api semakin membesar.

Dalam kurun waktu 2 jam kebakaran menghanguskan 5 rumah dan bedengan, 1 ruko bangunan, 2 ruko tempat tinggal, dan 1 ruko gudang sembako.

Dari kebakaran tersebut, setidaknya total kerugian seluruh korban ditaksir mencapai Rp 3 miliar.

Berikut daftar korban kebakaran di Terminal Desa Marga Sakti Kecamatan Padang Jaya pada Minggu (17/3/2024) sekitar 18.00 WIB:

1. Lamkhori (rumah bedengan kayu)

2. Suratman (rumah bedengan kayu)

3. Andri (rumah bedengan kayu)

4. Selamet (rumah bedengan kayu)

5. Adven (rumah bedengan kayu)

6. Firman (ruko toko bangunan)

7. Usman (ruko)

8. Andri (ruko)

9. Rudi (ruko gudang sembako)