Santri di Ponpes Tebo Tewas

Kasus Kematian Santri di Ponpes Tebo Jambi, Tak Dikabari Anaknya Tewas dan Dipulangkan Usai Dikafani

Orang tua santri itu tentu sangat terkejut melihat anaknya terbujur kaku tanpa ada kabar sebelumnya dari pihak Ponpes.

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa
Kolase Orangtua Santri yang Tewas di Ponpes Tebo Jambi. Kasus Kematian Santri di Ponpes Tebo Jambi, Tak Dikabari Anaknya Tewas dan Dipulangkan Usai Dikafani 

Namun AH kehilangan nyawa karena patah tulang.

Hasil visum jua menyatakan bahwa sang anak terkena benda tumpul.

"Bapak Kapolri saya minta tolong pak, anak saya buka kesengat listrik tapi karena patah tulang rusuk. saya minta bantuanya pak," kata ibu AH sambil menangis dilansir dari @kabarkampungkito_djb.

Ia meminta bantuan Kapolri untuk segera menemukan, menangkap dan memberi hukuman atas tindakannya yang membuat anaknya meninggal dunia.

"Saya minta bantuannya pak, minta pelakunya ditangkap, tolong kami pak kaporli" katanya menangis.

"Kami minta secepatnya pelakunya ditangkap pak," sambungnya.

Dalam keteranan video sang ibu yang meminta bantuan Kapolri, dituliskan bahwa penyidikan macet.

Banyak Kejanggalan

Kasus kematian AH (13) santri pondok Pesantren Raudhatu Mujawwidin, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi banyak terjadi kejanggalan.

Kejanggalan itu yakni, adanya klaim pihak pondok pesantren Raudhatu Mujawwidin dan klinik yang mengeluarkan narasi bahwa Airul meninggal dunia akibat tersetrum listrik.

Tetapi korban justru mengalami patah tulang di sebagian tubuh, hasil otopsi dokter forensik.

Tim kuasa hukum Hotman 911 Refki Septino mempertanyakan mengapa pihak kepolisian belum bisa mengungkap kasus meninggalnya almarhum AH, meski telah memeriksa sebanyak 47 orang dari santri hingga dokter.

"Kenapa peristiwa ini tidak dapat terungkap, ada apa," kata Refki pada media di kawasan Taman Jaksa, Kota Jambi, Minggu (17/3/2024) malam.

Mereka juga mempertanyakan, dokter klinik Rimbo Medical Center yang mengeluarkan hasil surat visum kematian almarhum tersengat aliran listrik.

"Ini apakah hasil dari pemeriksaan secara medis atau hanya keterangan dari saksi yang mengantarkan korban ke klinik, ini jadi pertanyaan," ujarnya.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved