Berita Mukomuko

Pemdes Pasar Baru Mukomuko Bangun 3 Sumur Bor Untuk Ketersediaan Air Bersih-Antisipasi Kemarau 2024

Pemdes Pasar Baru Mukomuko Bangun 3 Sumur Bor Untuk Ketersediaan Air Bersih-Antisipasi Kemarau 2024

Panji Destama/ Tribunbengkulu.com
Pemerintah Desa Pasar Baru Kecamatan Ipuh menyiapkan 3 unit sumur bor antisipasi kemarau 2024, pada Kamis (21/3/2024). 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Panji Destama

TRIBUNBENGKULU.COM, MUKOMUKO - Pemerintah Desa Pasar Baru, Kecamatan Ipuh membuat sumur BOR untuk mengantisipasi musim kemarau nanti.

Pasalnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim kemarau 2024 terjadi di bulan Juli dan Agustus nanti.

Tak terkecuali, di Kecamatan Ipuh Kabupaten Mukomuko, yang ikut terdampak musim kemarau.

“Ada 3 unit sumur bor yang dibangun secara swakelola dari Dana Desa Tahun Anggaran 2024,” ungkap Surahmin, saat diwawancarai, pada Kamis (21/3/2024).

Surahmin menjelaskan, untuk tiga unit dibangun tersebut menggunakan pagu senilai Rp 173.590.502.

Pembuatan sumur bor ini dilakukan selama 150 hari kerja dan dilakukan tim pelaksana kegiatan (TPK) Pasar Baru.

“Sementara ditambah dengan 3 unit, maka sumur bor kita ada 21 unit saat di pasar baru,” jelas Surahmin.

Pembangunan sumur bos dilakukan lantaran di tahun 2023 lalu Desa Pasar Baru mengalami kemarau panjang dan kekeringan.

Baca juga: Oknum Satpam PT DDP Mukomuko Dilaporkan Bakar 16 Pondok Petani, Manajemen Sebut Bangunan Liar

“Mengingat adanya kemarau panjang lagi tahun 2024 ini, kita antisipasi kekeringan lagi,” Tutup Surahmin. 

Untuk diketahui, Kemarau 2024 akan terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk Provinsi Bengkulu.

Wilayah yang diprediksi mengalami sifat musim kemarau di atas normal, akan berdampak pada Provinsi Bengkulu dan sebagaian kecil pesisir selatan (Sumbar).

Terkait El Nino, BMKG Dwikorita Karnawati, menerangkan bahwa hingga awal Maret 2024, pemantauan terhadap anomali iklim global di Samudra Pasifik menunjukkan El Nino moderat masih berlangsung dengan nilai indeks 1,59.

Sedangkan di Samudra Hindia, pemantauan suhu muka laut menunjukkan kondisi IOD Netral.

Fenomena El Nino tersebut, kata dia, diprediksi akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli 2024 dan setelah triwulan ketiga (Juli-Agustus-September) 2024 berpotensi beralih menjadi La Nina-Lemah.

Sementara itu, kondisi Indian Ocean Dipole (IOD) diprediksi akan tetap netral setidaknya hingga September 2024.

Sedangkan kondisi suhu muka laut di Indonesia, diprediksikan berada dalam kondisi yang lebih hangat, dengan kisaran +0.5 - +2.0 derajat celcius lebih hangat dari kondisi normalnya.

Dalam kesempatan tersebut, Dwikorita juga menyampaikan sejumlah rekomendasi kepada pemerintah dan masyarakat untuk menghadapi musim kemarau 2024.

BMKG, lanjut Dwikorita, mengimbau Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, institusi terkait, dan seluruh masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak musim kemarau terutama di wilayah yang mengalami sifat musim kemarau bawah normal (lebih kering dibanding biasanya).

Wilayah tersebut diprediksi dapat mengalami peningkatan risiko bencana kekeringan meteorologis, kebakaran hutan dan lahan, dan kekurangan sumber air.

Pemerintah daerah, menurutnya, dapat lebih optimal melakukan penyimpanan air pada akhir musim hujan ini untuk memenuhi danau, waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya di masyarakat melalui gerakan memanen air hujan.

Selain itu, tindakan antisipasi juga diperlukan pada wilayah yang diprediksi mengalami musim kemarau atas normal (lebih basah dari biasanya) terutama untuk tanaman pertanian atau hortikultura yang sensitif terhadap curah hujan tinggi. 

"Jika dibandingkan terhadap rerata klimatologinya (periode 1991-2020), maka awal musim Kemarau 2024 di Indonesia diprediksi MUNDUR pada 282 ZOM (40persen), SAMA pada 175 ZOM (25persen), dan MAJU pada 105 ZOM (15persen)," ungkap Dwikorita dalam Konferensi Pers Awal Musim Kemarau di Kantor BMKG di bilangan Kemayoran, Jakarta (15/3/2024) seperti dilansir bmkg.go.id.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved