Pedagang Lemang Tapai di Bengkulu Utara Kebagian Berkah Ramadan, Omzet Naik 3 Kali Lipat

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Abdurrahman Wachid

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU UTARA - Takjil merupakan makanan pembuka yang paling ditunggu-tunggu saat bulan Ramadan.

Berbagai pilihan makanan dan minuman yang dijual para pedagang takjil pun bermacam-macam. Belum lengkap jika selama bulan puasa belum menikmati jajanan tradisional khas daerah. 

Seperti di Bengkulu Utara, hanya segelintir pedagang saja menyajikan takjil yang menjajakan makanan serta minuman lokal yang legendaris.

Makanan khas Bengkulu yang kerap kali muncul di Pasar Purwodadi Kabupaten Bengkulu Utara adalah lemang tapai.

Lamang tapai berasal dari beras ketan yang dicampur dengan santan, kemudian setelah itu dimasak. 

Cara memasak lemang cukup unik, yaitu dengan cara dimasukan ke dalam sebuah bumbung bambu terlebih dahulu, setelah itu dipanggang di atas bara api.

Menambah kelengkapan cita rasa lemang tapai ini, tak lengkap jika belum dimakan dengan tapai ketan. Menyesuaikan nama makanan tradisional ini, lemang tapai. 

Di area Kota Arga Makmur, lemang tapai bisa didapatkan di area terminal Pasar Purwodadi. 

Deni, seorang pedagang makanan lemang tapai yang ada di Bengkulu Utara mengatakan, setiap bulan Ramadan ia selalu berjualan. 

Namun, saat bulan-bulan biasa ia hanya berjualan di hari pasaran saja. Minggu, Rabu dan Jumat pada pagi hari di tempat yang sama. 

"Ya, kalau bulan puasa, saya jualannya setiap hari," ujar Deni.

Tak hanya itu, diceritakannya juga bahwa omzet yang ia dapatkan dalam setiap harinya cukup fantastis.

Pada bulan-bulan biasa, Deni hanya meraup omzet Rp 500 ribu per hari dengan keuntungan berkisar Rp 150 ribu. 

Namun pada bulan Ramadhan tahun 2024 ini, ia mengaku bisa meraup omzet tiga kali lipat, atau Rp 1,5 juta. Keuntungan mencapai Rp 500 rupiah. 

"Tapi, khusus bulan Ramadan tahun ini, saya buka di 3 tempat. Di rumah saya, di tempat adik saya, dan saya di pasar ini," ungkap Deni.