Kasus Crazy Rich Korupsi Timah

Kontroversi Robert Bonosusatya Disebut Bos Harvey Moeis, Pernah Disorot Kasus Sambo-Surat ke PPATK

Robert Bonosusatya diduga terkait dalam kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk.

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa
Kolase Harvey Moeis saat Mengenakan Rompi Tahanan (Kiri) dan RBS alias Robert Bonosusatya saat diperiksa Kejagung (Kanan). Kontroversi Robert Bonosusatya Disebut Bos Harvey Moeis, Pernah Disorot Kasus Sambo-Surat ke PPATK 

Robert Bonosusatyo turut menjadi buah bibir lantaran pernah menjadi pucuk pimpinan PT Refined Bangka Tin atau RBT, perusahaan yang menjadi mitra utama PT Timah Tbk.

Perusahaan itu berhenti beroperasi setelah digeledah penyidik Jaksa Agung Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung pada 23 Desember 2023.

Robert maupun PT Refined Bangka Tin kerap dijuluki dengan akronim yang sama, yaitu RBT.

Namun, Robert membantah hubungan dirinya itu.

“Saya bukan pemilik PT RBT,” kata Robert seperti dikutip Majalah Tempo edisi 11-17 Maret 2024.

4. Dicatut di kasus Ferdy Sambo

Dalam laporan Kompas.com, nama pengusaha Robert Priantono Bonosusatya juga pernah mencuat karena disebut-sebut sebagai pihak yang memfasilitasi perjalanan Brigjen Hendra Kurniawan dan rombongan ke Jambi untuk menemui keluarga mendiang Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dengan jet pribadi (private jet).

Brigadir J adalah anggota Polri yang tewas di tangan atasannya sendiri, Irjen Ferdy Sambo yang saat kejadian menjabat Kadiv Propam Mabes Polri.

Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Tegus Santoso menyatakan diduga ada 2 warga sipil yang memfasilitas jet pribadi (private jet) untuk rombongan Hendra Kurniawan.

Mereka adalah RBT dan YS. Kedua inisial itu masing-masing diduga merupakan Robert dan Direktur Utama PT Pakarti Putra Sang Fajar, Yoga Susilo.

Menurut Sugeng, Hendra menumpang jet pribadi itu bersama dengan Kombes Agus Nurpatria, Kombes Susanto, AKP Rifaizal Samual, Bripda Fernanda, Briptu Sigit, Briptu Putu dan Briptu Mika.

Mereka bertolak ke rumah keluarga Yosua pada 11 Juli 2022, 3 hari setelah kematian Yosua, atas perintah mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Menurut data yang dikutip dari situs FlightRadar24, pesawat jet pribadi yang diduga digunakan Hendra dan rombongan dengan nomor registrasi T7-JAB adalah buatan Raytheon Hawker tipe 850XP.

Akan tetapi, Robert menyangkal pernyataan Sugeng tentang jet pribadi itu.

“Berita itu tidak bener,” kata Robert seperti dikutip dari KOMPAS TV pada Selasa (20/9/2022).

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved