Akal Bulus Ariel Perdaya Banyak Wanita di Merauke Pakai Seragam Brimob, Pacar Sendiri Lapor Polisi

TRIBUNBENGKULU.COM - Polisi menangkap pemuda berinisial SL (20) alias Ariel karena telah memperdaya banyak wanita dengan menggunakan seragam Brimob.

Petualangan cinta Ariel akhirnya harus berakhir setelah ditangkap anggota Brimob Batalyon D Pelopor, Polda Papua di Merauke.

Ariel ditangkap saat sedang berada di kampung Bupul 13, Distrik Elikobel, Kabupaten Merauke.

Arie dilaporkan warga yang juga merupakan pacarnya Ariel pada tanggal 7 Mei 2024.

Dengan bermodalkan seragam lengkap anggota Brimob yang ia beli di toko online, ternyata Ariel telah memperdaya banyak wanita di Merauke.

Tidak hanya itu, Ariel bahkan telah melakukan banyak pengancaman hingga tindakan asusila pada korbannya.

Baca juga: Siasat Licik Pembunuh Indah Fitriani, Ajak Makan Siang Kemudian Dibujuk ke Rumah Pelaku

Komandan Batalyon D Pelopor Brimob Merauke, Kompol Suparmin kepada Tribun Papua, Senin (13/5/2024), mengatakan, Ariel telah banyak melakukan perbuatan yang meresahkan.

"Dia mengaku sebagai anggota Brimob dan melakukan hal-hal yang tidak terpuji, diantaranya melakukan penipuan, pengancaman dan perlakuan tidak bagus terhadap perempuan," ujarnya.

Kepada wartawan, Suparmin menjelaskan, saat melakukan aksi, SL mengaku ke setiap wanita yang dijumpai, telah lulus 2023 dan berpangkat Bripda.

Selain itu, agar tidak dicurigai, Ariel mengaku telah dimutasi dari Jayapura ke Merauke atau tepatnya di Muting.

"Padahal kita tahu bersama bahwa tidak ada Brimob di Muting, yang ada hanya di kota Merauke," jelas Danyon.

Akal Bulu Ariel

Untuk memikat gadis-gadis yang ditargetkan, Ariel mengenakan pakain Brimob lengkap, mulai dari sepatu, baju, celana, baret dan kaca mata.

Ariel mengaku, semua atribut yang digunakan untuk melancarkan aksinya itu, dibelinya melalui toko online.

"Ketahuannya, ketika yang bersangkutan melakukan intimidasi dan perlakuan tidak baik dan ada korban yang melapor kepada kami, korban melaporkan pelaku ke polisi usai mendapat ancaman akan menyebarluaskan video pornografi dengan korban," jelas Suparmin.