Kecelakaan Maut di Subang

'Bentar Gaes, Gue Kecelakaan' Siswa SMK Korban Selamat Kecelakaan Maut di Subang Sempat Live TikTok

Salah satu korban kecelakaan rombongan bus siswa SMK Lingga Kencana Depok melakukan live TikTok sebelum tragedi nahas itu terjadi.

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa/tiktok
Kolase Korban Bus Kecelakaan SMK Lingga (kiri) dan Kondisi Bus usai kecelakaan (Kanan). 'Bentar Gaes, Gue Kecelakaan' Siswa SMK Korban Selamat Kecelakaan Maut di Subang Sempat Live TikTok 

12 Fakta Soal Bus Trans Putera Fajar

Fakta baru mengungkap bus pariwisata PO Trans Putera Fajar yang mengalami kecelakaan maut di Ciater, Subang, Jawa Barat, dan menewaskan 11 orang, Sabtu petang, 11 Mei 2024 ternyata sudah banyak mengalami modifikasi dan rombakan sana-sini.

Dilapangan ternyata terungkap beberapa temuan tentang bus pariwisata PO Trans Putera Fajar ini.

Diantaranya, tampilan bus yang mengalami operasi wajah dari wujud asal model Discovery bikinan Karoseri Laksana Ungaran, yang diubah jadi model Jetbus 3 ala Karoseri Adi Putro.

Temuan lainnya, tinggi bus ini juga diubah dari tinggi standar menjadi model high decker.

Ubahan-ubahan ini dilakukan di bengkel karoseri, agar bus tampil lebih kekinian namun belum diketahui dikerjakan di karoseri mana.

KNKT Temukan Fakta Bus Diubah jadi Model High Decker.

Baca juga: Isak Tangis Iringi Pemakaman 6 Korban Kecelakaan Bus di Subang, Acara Perpisahan SMK Berakhir Duka

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dalam investigasi terhadap bus Trans Putera Fajar di Terminal Subang, menemukan fakta ada perubahan spesifikasi dari bus biasa berubah dari spesifikasi biasa menjadi high decker.

Terkait perubahan spesifikasi dari biasa menjadi high decker bisa saja memengaruhi kelimbungan kendaraan.

KNKT juga memeriksa sistem kelaikannya terutama dengan sistem pengeremannya. Ketua KNKT Soerjanto, mengatakan pengecekan untuk mengetahui penyebab kecelakaan.

"Jadi fokus kami sistem pengereman dari bus yang diakui sang sopir sesaat sebelum kecelakaan remnya bermasalah," kata Soerjanto saat melakukan inspeksi terhadap bus maut Putera Fajar di Terminal Subang, Minggu (12/5/2024) sore.

Soerjanto mengatakan, KNKT juga mengecek terkait sistem keselamatan lainnya.

"Kita cek juga terkait sabuk pengaman dan rangka bus yang dirasa tidak bisa melindungi penumpang di kala terjadi benturan," tuturnya.
Terkait hasil inspeksi ini, KNKT tak bisa memastikan kapan bisa keluar.

Menurutnya data dari inspeksi ini perlu dikalibrasi dengan data lainnya seperti data dengan wawancara sopir.

"Ya semoga saja secepatnya hasil inspeksi ini bisa segera disimpulkan sehingga bisa diketahui apa penyebab terjadinya kecelakaan maut tersebut," kata Soerjanto.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved