Kecelakaan Maut di Subang
Kernet Bus Saksi Kunci Kecelakaan Maut di Subang Ditangkap, Sang Sopir Ikut Ditetapkan Tersangka
Selain kernet, sopir bus Trans Putera Fajar juga merupakan saksi kunci kecelakaan rombongan pelajar SMK Lingga Kencana.
TRIBUNBENGKULU.COM - Kernet bus Trans Putera Fajar yang mengalami kecelakaan maut di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat, saat mengangkut rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok ditangkap polisi.
Dirlantas Polda Jawa Barat Kombes Wibowo mengatakan saat ini kernet bus tersebut tengah menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik Polres Subang.
Penyidik kepolisian merasa perlu memeriksa kernet bus tersebut lantaran merupakan salah satu saksi kunci kecelakaan maut tersebut.
"Kan kernet sudah kami temukan juga, kami sudah amankan juga. Ini saksi kunci, sekarang sedang dalam pemeriksaan juga oleh penyidik Polres Subang," kata Kombes Wibowo dikutip dari Tribunnews.com, Senin (13/5/2024).
Selain kernet, sopir bus Trans Putera Fajar juga merupakan saksi kunci kecelakaan rombongan pelajar SMK Lingga Kencana.
Namun demikian, sopir bus tersebut belum dapat diperiksa karena kondisinya yang belum pulih dan masih menjalani perawatan medis akibat kecelakaan tersebut.
"Untuk sopir kan sementara belum kami periksa, kami baru minta keterangan secara lisan saja. Dia saksi kunci. (Belum kita periksa) karena masih dalam kondisi luka dan saat ini masih dalam perawatan medis," ucap Kombes Wibowo.
Ia menambahkan, pihaknya akan melakukan serangkaian penyelidikan dan pemeriksaan begitu sang sopir sudah dinyatakan pulih.
"Tapi tentu kedepan kita sudah punya rencana penyelidikan langkah langkah yang kita lakukan kita akan periksa nanti," ujarnya.
Sopir BUS jadi Tersangka
Setelah melakukan serangkaian pengecekan terhadap bus Putera Fajar, Polres Subang akhirnya menetapkan Sadira, sopir bus itu sebagai tersangka.
Dalam jumpa pers di aula Polres Subang Selasa(14/5/2024) sekitar pukul 01.00 WIB dini hari, Dirlantas Polda Jabar Kombes Wibowo mengungkapkan, atas kecelakaan maut tersebut pihaknya telah memeriksa 13 saksi termasuk dua saksi ahli.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, maka Sadira sang sopir bus Putera Fajar ditetapkan menjadi tersangka.
"Dari hasil pemeriksaan tersebut, kita sudah menyimpulkan dan menetapkan satu tersangka, dia adalah Sadira, sopir bus Putera Fajar," ujarnya.
Baca juga: 12 Fakta Baru Bus Putera Fajar Mengakibatkan 11 Orang Meninggal, Sudah Dimodifikasi-Dirombak
Menurut Kombes Wibowo, dari fakta-fakta tersebut, disimpulkan penyebab utama kecelakaan maut tersebut yang menewaskan sembilan orang pelajar SMK Lingga Kencana Depok, beserta satu orang guru dan satu orang pengendara motor warga Cibogo Subang.
"Penyebab utama kecelakaan maut tersebut karena adanya kegagalan fungsi pada sistem pengereman bus maut tersebut," ucapnya.
Kombes Wibowo juga menegaskan, bahwa dalam kasus kecelakaan maut rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok ini, kemungkinan akan ada tersangka lain.
"Kita akan terus lakukan pendalam dan pemeriksaan dalam kasus kecelakaan maut tersebut termasuk melakukan pemeriksaan terhadap pemilik PO Bus, karena ditemukan fakta tak perpanjang uji KIR, serta fakta lainnya seperti perubahan badan bus dari bus biasa menjadi Jetbus atau High Decker," katanya.
Menurut Kombes Wibowo, pihaknya melakukan pendalaman sebelum menetapkan Sadfira jadi tersangka.
"Sadira terbukti lalai, sudah jelas mobil dalam keadaan sudah rusak tak layak jalan, namun terus dipaksakan jalan, hingga akhirnya bus tersebut mengalami kecelakaan dan menewaskan 11 penumpang dan 40 penumpang lainnya luka-luka," katanya.
"Akibat kelalaian tersebut, Sadira sopir bus maut terancam Pasal 411 ayat 5 Undang-undang No. 22 tahun 2009 tentang lalulintas dan angkutan jalan dengan ancaman hukuman maksimal 12 penjara dan denda Rp 24 Juta," imbuhnya
KNKT Temukan Fakta Bus Diubah jadi Model High Decker
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dalam investigasi terhadap bus Trans Putera Fajar di Terminal Subang, menemukan fakta ada perubahan spesifikasi dari bus biasa berubah dari spesifikasi biasa menjadi high decker.
Terkait perubahan spesifikasi dari biasa menjadi high decker bisa saja memengaruhi kelimbungan kendaraan.
KNKT juga memeriksa sistem kelaikannya terutama dengan sistem pengeremannya. Ketua KNKT Soerjanto, mengatakan pengecekan untuk mengetahui penyebab kecelakaan.
"Jadi fokus kami sistem pengereman dari bus yang diakui sang sopir sesaat sebelum kecelakaan remnya bermasalah," kata Soerjanto saat melakukan inspeksi terhadap bus maut Putera Fajar di Terminal Subang, Minggu (12/5/2024) sore.Soerjanto mengatakan, KNKT juga mengecek terkait sistem keselamatan lainnya.
"Kita cek juga terkait sabuk pengaman dan rangka bus yang dirasa tidak bisa melindungi penumpang di kala terjadi benturan," tuturnya.
Terkait hasil inspeksi ini, KNKT tak bisa memastikan kapan bisa keluar.
Menurutnya data dari inspeksi ini perlu dikalibrasi dengan data lainnya seperti data dengan wawancara sopir.
"Ya semoga saja secepatnya hasil inspeksi ini bisa segera disimpulkan sehingga bisa diketahui apa penyebab terjadinya kecelakaan maut tersebut," kata Soerjanto.
Beberapa rombakan dan modifikasi bus jadul menjadi bus kekinian
- Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mendapati bus pariwisata Putera Fajar sudah diubah spesifikasinya dari bus standar menjadi bus highdecker.
- Bus tersebut menggunakan sasis Hino AK produksi 2006 dan sudah sekitar 4 kali berganti pemilik.
- Sasis bus pariwisata PO Trans Putera Fajar ini adalah bus bermesin depan Hino AK tipe AK1J non-turbo, dengan sistem pengereman sudah full air namun untuk rem tangan masih manual.
- Di dunia transportasi dikenal bus model HD, HDD dan SHD untuk bus dengan penggerak 4x2 enam ban dengan panjang sasis maksimum 12 meter.
- Bus-bus model ini memiliki tinggi dek yang lebih naik dibanding bus-bus standar era 1990-an ke bawah.
- Pada bus HD tinggi lantai bus sekitar 3,4 meter hingga 3,5 meter model kaca depan single glass.
- Kemudian bus HDD memiliki lantai bus yang lebih tinggi dari model HD, yakni 3,7 meter. Pada model HDD karoseri umumnya sudah berani memasang kaca depan ganda alias double glass.
- Berikutnya adalah model SHD (Super High Decker) yang memiliki bodi dan lantai dek lebih tinggi dari dari bus HD.
Tinggi total bus SHD ini sekitar 3,8 meter hingga 3,9 meter. - Bus-bus SHD mengaplikasikan kaca depan ganda alias double glass.
- Dengan dek yang tinggi, bus model SHD juga bisa memiliki ruang bagasi yang lebih lega untuk membawa barang bawaan penumpang.
- Selain tiga model di atas juga terdapat model MHD atau medium high deck yang diperkenalkan oleh Karoseri Adi
- PutraDiduga, bus PO Trans Putera Fajar sudah dirombak oleh bengkel karoseri dari tinggi standar menjadi model HD atau SHD.
Isak Tangis Keluarga
Enam dari 11 korban tewas kecelakaan itu dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Parung Bingung, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, pada Minggu (12/5/2024).
Bahkan, ratusan pelayat menghantarkan 6 pelajar dan satu guru SMK Lingga Kencana yang menjadi korban kecelakaan bus di daerah Ciater, Subang, Jawa Barat.
Mereka, yakni Intan Rahmawati, Intan Fauziyah, Mahesa Putra, Robiatul Adawiyah, dan Dimas Aditya.
Adapun, satu orang lainnya, yakni guru SMK Lingga Kencana bernama Suprayogi.
Keenam jenazah itu dimakamkan berdampingan.
Tetapi, prosesi pemakamannya tidak digelar secara serentak. Satu per satu, jenazah yang sudah dishalatkan diantar ratusan pelayat ke liang lahatnya masing-masing.
Para pelayat mengiringi jenazah dengan menaiki sepeda motor, mobil pribadi, dan ambulans.
Beberapa orang pelayat masih tak menyangka, acara perpisahan yang digelar oleh SMK Lingga Kencana itu justru berujung maut.
"Enggak nyangka, enggak nyangka sih sampai saat ini," ujar salah satu pelayat di lokasi pemakaman.
Dengan berurai air mata, keluarga para korban juga ikut mengiringi prosesi pemakaman para jenazah.
Sebelumnya, jenazah tiba di kediamannya masing-masing sekitar pukul 12.10 WIB.
Tak sampai satu jam disemayamkan di rumahnya, jenazah itu langsung dishalatkan.
Tiga jenazah yang pertama datang, yakni Intan Rahmawati, Dimas Aditya, dan Mahesa Putra dishlatkan secara bersamaan di Mushala Al Akutsar.
Ketiganya memang tinggal di lingkungan yang sama di RT 1, RW 10, Kelurahan Rangkapanjaya Baru, Kecamatan Pancoran Mas, Depok Jawa Barat.
Jenazah ketiganya dibawa ke TPU Parung Bingung sekitar pukul 12.47 WIB
5 Kendaraan Terlibat Kecelakaan
Kepolisian melansir kecelakaan bus pariwisata yang mengangkut rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok yang kecelakaan di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat, pada Sabtu (11/5/2024) melibatkan lima kendaraan.
Kendaraan yang terlibat yaitu, bus pariwisata Trans Putera Fajar, Daihatsu Feroza dan tiga sepeda motor.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Jules Abraham Abast menjelaskan, kecelakaan maut bermula saat bus Trans Putera Fajar bernomor polisi AD-7524-OG datang dari arah Selatan arah Lembang Bandung menuju Utara, Subang, pukul 18.45 WIB.
Pada saat jalan menurun di Lembah Sarimas, bus tersebut oleng ke kanan dan menabrak kendaraan Daihatsu Feroza dari arah berlawanan.
Setelahnya, bus tersebut terguling dan menimpa menabrak tiga sepeda motor yang parkir di bahu jalan di depan Masjid As Sa-dah.
"Kendaraan yang terlibat, Kendaraan Bus Trans Putera Fajar (nomor polisi) AD-7524-OG, kendaraan sepeda motor Honda Vario dan kendaraan jenis R2," ujar Jules Abraham Abast, mengutip TribunJabar.id.
Angkut Rombongan Siswa SMK Depok Perpisahan
AKP Undang Syarif Hidayat mengatakan, bus tersebut mengangkut rombongan siswa SMK SMK Lingga Kencana, asal Kota Depok, Jawa Barat.
Para siswa tersebut tengah menggelar acara perpisahan.
"Betul (sedang acara perpisahan), ini tertera di spanduk ada di busnya. Ini perpisahan SMK Lingga Kencana Depok," kata Kasat Lantas Polres Subang, AKP Undang Syarif Hidayat dalam siaran YouTube Breaking News Kompas TV.
Kesaksian Guru Pendamping
Guru Adewiah (45) korban selamat Bus mengalami kecelakaan maut di Jalan Raya Ciater, Subang, saat akan pulang ke Depok pada Sabtu (11/5/2024) malam.
Adewiah mengatakan, sembilan siswanya menghembuskan napas terakhir setelah menjadi korban kecelakaan.
Anak-anak didiknya pernah bercerita ingin bekerja hingga meneruskan pendidikan ke jenjang universitas setelah menuntaskan pendidikan di SMK Lingga Kencana Depok.
Namun, nasib berkata lain.
Sebelumnya, mereka menggelar acara perpisahan di Hotel Nalendra Cihampelas, Bandung.
Setelah itu, rombongan yang berangkat dari Depok pada Jumat (10/5/2024), berwisata di Tangkuban Parahu.
Dari sana, rombongan berangkat ke Subang untuk masuk Tol Cipali.
Adewiah merupakan guru pendamping rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok.
Dia berada di dalam bus yang kecelakaan. Namun, dia hanya mengalami luka ringan.
Masih hangat dalam ingatan Adewiah, detik-detik kecelakaan terjadi. Saat itu, dirinya duduk di bangku depan, dekat sopir.
"Setelah makan dan salat Magrib, kita kumpul lagi jam 18.30 WIB. Dari situ kita mulai jalan (pulang). Bus itu tidak kenapa-kenapa. Tiba-tiba saya posisinya duduk di depan, melihat bus nabrak mobil di depan. Itu bus sudah mulai oleng," ujar Adewiah saat ditemui di RSUD Subang, Minggu (12/5/2024) dini hari.
Posisi antara kursi penumpang dengan area sopir dan kernet, terhalang oleh sekat yang membuatnya tidak mengetahui apa yang dibicarakan antara sopir dan kernet.
"Saya lihat memang sopir sama kernetnya itu teriak-teriak, tapi tidak terdengar," katanya.
Suasana di dalam bus yang mulanya penuh keceriaan, seketika berubah menjadi tegang saat dia dan siswanya mulai menyadari ada sesuatu tidak beres dengan bus yang ditumpangi.
"Posisinya di dalam bus itu gelap, saat busnya semakin oleng, anak-anak di dalam itu teriak-teriak Allahu Akbar, Allahu Akbar, sampai busnya terbalik," ucapnya.
Adiwiah refleks langsung membungkuk saat bus terguling dan beberapa kali terbentur.
Begitu bus berhenti, dia dan rekan guru pendamping lainnya beranjak ke luar bus mengevakuasi siswanya dibantu warga dan petugas
"Saya tidak tahu itu bus remnya blong atau tidak, karena kan disekat. Saya juga belum tanya ke orang travelnya, karena fokusnya menyelamatkan anak-anak dulu," katanya.
Bus Tak Miliki Izin
Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Ditjen Hubdat Kemenhub) menyatakan bus pariwisata yang mengangkut rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok yang kecelakaan di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat, pada Sabtu (11/5/2024) petang, tidak memiliki izin angkutan.
“Adapun pada aplikasi Mitra Darat, bus tersebut tercatat tidak memiliki izin angkutan,” kata kata Aznal Kepala Bagian Hukum dan Humas Ditjen Hubdat Kemenhub dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (11/5/2024).
Aznal juga menyampaikan bahwa hasil pengecekan pada aplikasi Mitra Darat, status lulus uji berkala dari Bus Trans Putera Fajar bernomor polisi AD 7524 OG tersebut, telah kadaluwarsa.
“Dan status lulus uji berkala telah kadaluwarsa sejak 6 Desember 2023,” ujarnya.
Kemenhub menyatakan bahwa insiden kecelakaan bus diduga akibat rem blong.
11 Orang tewas
Seperti diberitakan sebelumnya, kecelakaan menimpa bus yang membawa rombongan SMK Lingga Kencana usai acara perpisahan kelas XII.
Korban dari kecelakaan maut ini ditangani di beberapa tempat di antaranya, Puskesmas Jalancagak, RSUD Ciereng Subang, dan Puskesmas Palasari.
Berikut ini data sementara korban kecelakaan:
- Intan Rahmawati, Depok 04-10-2005
- Suprayogi, Jakarta 14-06-1961 (Guru)
- Desy Yulianti, Depok 31- 07 - 2005
- Tyara, Depok 24-09-2004
- Robiyatul Adawiyah, Depok 15-02-2004
- Raka Komara, Bekasi 03-05-2005 (Pengemudi Honda Beat)
- Mahesya Putra, Depok 14-05-2005
- Ade Nabila Anggraini, Depok 13-01-2001
- Intan Fauziah, Depok 27-03-2006
- Dimas Aditya, Bogor 18-01-2004
- Ahmad Fauzi, Depok 15-02-2006
Kecelakaan Maut BUS di Subang
Kecelakaan Maut di Subang
Polres Subang
Subang
viral di media sosial
berita viral
viral
| Identitas 10 Korban Kecelakaan Maut di Subang, Truk Material Hantam 7 Kendaraan Hingga Tukang Becak |
|
|---|
| Kronologi Kecelakaan Maut di Subang, 10 Orang Jadi Korban Setelah Truk Material Tabrak 5 Kendaraan |
|
|---|
| Nama 10 Korban Kecelakaan Beruntun di Subang, Tukang Becak dan Ojek Tewas Saat Sedang Ngopi |
|
|---|
| Kecelakaan Maut 7 Kendaraan di Subang Jawa Barat, Korban 10 Orang 2 Tewas di Tempat |
|
|---|
| Sopir Bus Kecelakaan Maut di Ciater Subang Jadi Tersangka Karena Lalai, Terancam 12 Tahun Penjara |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Petugas-mengamati-tuas-persneling-bus-yang-rusak-sgsg.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.