Berita Mukomuko

Pemkab Mukomuko Targetkan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Capai 70,92 Persen

Pemkab Mukomuko melakukan sosialisasi terkait dalam pengendalian kerusakan lingkungan.

Panji Destama/TribunBengkulu.com
Sekda Kabupaten Mukomuko Abdiyanto, Kadis DLH Kabupaten Mukomuko bersama P3E Sumatera KLHK dan PKS saat melakukan kegiatan sosialisasi perlibatan stakeholder dalam pengendalian kerusakan lingkungan, Rabu (29/5/2025). 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Panji Destama

TRIBUNBENGKULU.COM, MUKOMUKO - Pemkab Mukomuko melakukan sosialisasi terkait dalam pengendalian kerusakan lingkungan.

Kegiatan itu, dilaksanakan di aula Bapelitbang Kabupaten Mukomuko, pada Rabu (29/5/2024).

Dalam acara itu turut hadir camat hingga perusahaan sawit di Kabupaten Mukomuko serta P3E Sumatera KLHK.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Budi Yanto mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mengendalikan kerusakan lingkungan hidup di Kabupaten Mukomuko.

Pasalnya, untuk indeks kualitas lingkungan hidup (IKLH) di Kabupaten Mukomuko di tahun 2023 hanya mencapai 69,44 persen.

“Karena indek kualitas lingkungan hidup di tengah masyarakat saat ini hanya 69,44 persen,” ungkap Budi Yanto saat diwawancarai, Rabu (29/5/2024).

Budi menjelaskan, ada sejumlah faktor yang menyebabkan capaian IKLH hanya 69,44 persen.

Salah satu faktornya yakni adanya aktivitas perkebunan sawit di Kabupaten Mukomuko. Terkait hal itu pihaknya meminta perusahaan sawit dapat menjaga kebutuhan lahan konservasi. 

“Memang faktor aktivitas perkebunan kelapa sawit di Mukomuko menjadi pengaruh bagi IKLH, perusahaan sawit juga diminta menjaga kebutuhan lahan konservasi,” kata Budi.

Terkait hal ini, pihaknya menargetkan IKLH di Kabupaten Mukomuko tahun 2024 mencapai 70,92 persen.

Caranya, Pemkab Mukomuko meminta kepada perusahaan-perusahaan sawit agar tetap menjaga lahan konservasi.

“Makanya kita minta ke perusahaan-perusahaan kebun sawit untuk menjaga lahan konservasi, agar di tahun 2024 IKLH mencapai target 70,92 persen,” jelas Budi.

Dampak buruknya jika tak menjaga lahan konservasi ini, akan berdampak pada perubahan iklim.

Serta akan mengakibatkan bencana alam, dimana adanya perubahan atau menurunnya IKLH ini.

“Dampaknya kalau lahan konservasi tak dijaga baik dari iklim yang berubah kemudian bencana alam seperti banjir dan lain-lain akan terjadi,” ujar Budi.

Sementara itu, Sekda Kabupaten Mukomuko Abdiyanto mengatakan, dengan kegiatan ini bertujuan untuk keberlangsungan hidup masyarakat kedepannya.

Lalu, menurut Abdiyanto Kabupaten Mukomuko banyak sekali memiliki invetasi di bidang perkebunan kelapa sawit, tentu hal itu akan berdampak pada lingkungan.

“Kita menyadari banyaknya investasi perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Mukomuko, dan tentu kita menyadari dampak lingkungan yang terjadi, terkait hal ini kita selaku pemerintah daerah dan perusahaan kelapa sawit harus bersinergi,” ucap Abdiyanto.

Baca juga: Capaian UHC BPJS Kesehatan di Mukomuko Tembus 99,69 Persen, Sisa 610 Jiwa Belum Terdaftar

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved