Profil Tokoh

Profil Lengkap Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, Dipanggil KPK terseret kasus Harun Masiku

Berikut profil lengkap Hasto Kristiyanto, Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang diperiksa KPK usai terseret kasus Harun Masiku.

Sekjen DPP PDI-P Hasto Kristiyanto
Sekjen DPP PDI-P Hasto Kristiyanto. 

Ia banyak menyaksikan peristiwa-peristiwa kebudayaan di Yogyakarta, juga perkembangan dinamika politik yang sangat keras dan ini mempengaruhi dirinya dalam mengembangkan ketrampilan berorganisasi.

Tahun 1985, Hasto Kristiyanto berhasil menjadi mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Fakultas Teknik Kimia.

Semasa kuliah di UGM, Hasto banyak ikut organisasi kemahasiswaan, bakat menonjol berorganisasi ditunjukkan dengan dipilihnya Hasto menjadi Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Teknik UGM.

Dalam pergulatan aktivitas organisasi kemahasiswaan Hasto banyak membaca persoalan-persoalan rakyat, apalagi masa itu situasi represi rezim Orde Baru mencapai puncaknya.

Di tahun 1986-1987 kebangkitan PDI yang memunculkan nama Megawati Sukarnoputri. Bangkitnya PDI dan memunculkan kembali ingatan publik pada sosok Bung Karno, bangkitnya ingatan publik terhadap Bung Karno ini membuat Hasto mulai memikirkan dalam- dalam masa depan Indonesia.

Dalam masa-masa kuliah ini, Hasto banyak membaca buku-buku tentang Sukarno dan gagasannya soal Indonesia Raya.

Perspektif pemikiran Sukarno inilah yang kemudian mempengaruhi dalam cara berpolitik dan idealisme politiknya.

Bagi Hasto kesadaran Sukarnois adalah kesadaran spiritual yang melampuai alam kata-kata dan alam rasio.

Kesadaran Sukarnois adalah pembentukan peradaban Indonesia lewat jalan panjang dan berliku tapi punya tujuan membangkitkan kebesaran Indonesia Raya sebagai mercusuar peradaban dunia.

Baca juga: Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto Keberatan KPK Sita Ponsel Miliknya saat Diperiksa Kasus Harun Masiku

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto tiba di Gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan di Jakarta, Senin (10/6/2024).
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto tiba di Gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan di Jakarta, Senin (10/6/2024). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Karier Professional

Setelah lulus Fakultas Teknik Kimia UGM tahun 1991, Hasto memulai karir di BUMN PT Rekayasa Industri, di awal karir ia menempati jabatan UOA Precommissioning/Commissioning Enginer untuk menjalankan pabrik di instrument air dryer, Water Treatment, Gas Turbine Generator dan Pabrik Ammonia dengan supervisi dari M.W Kellog, USA.

Lalu pada tahun 1993, Hasto ditarik masuk ke dalam proyek pemindahan Pabrik Plasterboard dari Swedia ke Indonesia, sebagai Project Engineer ia bertanggung jawab melakukan koordinasi dengan team engineering, menyiapkan legal documents yang diperlukan untuk pembangunan pabrik dan pemilihan subkontraktor proyek.

Di tahun yang sama juga ia dimasukkan ke dalam tim internal Rekayasa Industri untuk mengembangkan bisnis sebagai upaya mengatasi kebangkrutan dan mendesain transformasi bisnis untuk menjadikan Rekayasa Industri menjadi perusahaan yang menguntungkan dan sebagai pemain global.

Tahun 1999-2000, Hasto diperintahkan manajemen Rekayasa Industri sebagai “Project Control Manager terhadap studi untuk “Development of Foundation Nuclear Power Plant” Ujung Lemah Abang bekerjasama dengan ITB dan BATAN.

Hasto bekerja di BUMN PT Rekayasa Industri dari tahun 1992, berbagai posisi ia tempati sampai pada tahun 2002, ia melaksanakan tugas sebagai Project manager pembangunan Pabrik Minyak Kelapa Sawit, Kalimantan Timur dengan pembiayaan dari Asian Development Bank.

Ia juga bertindak kepala divisi agro industri, yang bertanggung jawab di dalam melakukan strategi penetrasi pasar, analisa industri dan juga menjabat sebagai Bussiness Manager of CPO Industri.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved