Sekjen PDIP Hasto Titipkan Anaknya ke Deddy Sitorus Sebelum Dipanggil KPK, Sebut Bakal 'Diambil'

TRIBUNBENGKULU.COM - Politikus PDI Perjuangan Deddy Sitorus membeberkan sejumlah fakta terkait pemanggilan Hasto Kristiyanto oleh KPK.

Menurutnya, pemanggilan terhadap Hasto oleh KPK merupakan suatu komoditas politik bukan murni agenda KPK.

"Jelas dan terang bahwa ini kasus adalah komoditas politik, dan ini bukan lah agenda KPK. Kalau memang agenda KPK, pasti akan di crosscheck kepada Hasto, bukan ditinggalkan di dalam ruangan selama dua jam," ujar Deddy dalam youtube Indonesia Lawyer Club, jumat (14/6/2024).

Menurutnya, situasi hukum saat ini tunduk pada kemauan politik dan hukum menjadi alat politik.

"Jadi tidak heran kalau Mas Hasto bulan februari lalu sudah nitip anaknya ke saya. 'Mas kalau ada apa-apa dengan saya, saya titip Asri
Saya tidak tahu kapan saya akan diambil'," kata Deddy saat menirukan ucapan Hasto kepada dirinya.

Deddy mengakui tidak hanya Hasto yang merasa takut akan 'diambil', namun dirinya dan rekan-rekan lainnya juga takut dengan ancaman yang ada.

"Ya Kita saling nitip saya bilang, kita kan ga tau siapa yang mau diambil, karena teman-teman semua sudah diancam, 'siapa yang ngomong, awas, siapa yang ngomong awas'," ucapnya.

Dengan pengusutan kasus ini, Deddy menyebut KPK membuat malu lembaga negara hingga melakukan kejahatan hukum.

"KPK Muncul ke publik bilang ada bukti baru, memanggil orang sebagai saksi, lalu ga ditanyain ga dikonfrontir apa informasi barunya.
betapa menyakitkan itu buat penyidik itu, sampai mereka harus melakukan kejahatan hukum," ujar Deddy.

Baca juga: Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto Keberatan KPK Sita Ponsel Miliknya saat Diperiksa Kasus Harun Masiku

Hasto Penuhi Panggilan KPK

Hasto memenuhi panggilan KPK untuk diperiksa sebagai saksi dugaan suap Harun Masiku pada Senin (10/6/2024).

Hasto mengaku diperiksa penyidik sekitar empat jam.

Namun, ia hanya menghadapi penyidik selama satu jam setengah. Menurut Hasto, pemeriksaan itu belum memasuki pokok perkara.

Ia juga menyampaikan protes kepada penyidik karena tidak didampingi pengacara.

“Karena di tengah-tengah itu kemudian staff saya yang namanya Kusnadi itu dipanggil katanya untuk bertemu dengan saya tetapi kemudian tasnya dan handphonenya atas nama saya itu disita,” ujar Hasto.