Viral di Media Sosial
Kisah Pilu Safa, Siswi SD Pengidap Tumor Payudara, Hidup Sebatang Kara Sembari Jualan Es
Safa diketahui tinggal sebatang kara usai orang tuanya meninggal dunia. Untuk bertahan hidup, Safa pun harus berjualan es.
TRIBUNBENGKULU.COM - Inilah kisah pilu, Safa siswi SD Yatim Piatu yang menderita tumor payudara.
Safa diketahui tinggal sebatang kara usai orang tuanya meninggal dunia.
Untuk bertahan hidup, Safa pun harus berjualan es.
Malang nasib Safa, bocah SD yang tengah viral lantaran kisah hidupnya.
Safa baru saja kehilangan kedua orangtuanya.
Sang ayah meninggal dunia 4 minggu lalu menyusul ibunya yang sudah wafat 4 bulan lalu.
Safa kehilangan dua orang tersayangnya di usianya yang masih belia.
Meski begitu, kehidupan Safa masih harus terus berjalan.
Bahkan setelah menjadi yatim piatu, Safa tinggal seorang diri di rumahnya.
Pilunya, bak mendapat cobaan bertubi-tubi ternyata Safa juga menderita penyakit tumor di payudaranya.
Sehari-hari Safa juga masih harus bersekolah demi meraih masa depannya.
Dengan motivasi tersebut, Safa berinisiatif mencari nafkah seorang diri dengan jualan es sambil sekolah.
Belakangan ini video kisah pilu Safa ini viral dibagikan akun Instagram @sayaphati.
Dalam video tersebut memperlihatkan sosok Safa mengenakan seragam sekolahnya.
Anak perempuan berusia 12 tahun yang masih duduk dibangku SD itu membawa termos es di tangannya.
Ternyata Safa bersekolah sembari berjualan es.
Saat melintasi warga di sebuah masjid, sembari tersenyum Safa menawari dagangannya.
“Icalan es,” ucap Safa.
Beberapa warga pun menanyakan harga es yang dijualnya.
“Oh jualan es, eneng tos uih sakola, sabarahaan es na?,” tanya warga dalam Bahasa Sunda.
(Oh jualan es setelah pulang sekolah? berapa harganya?).
Ternyata saat menawari dagangannya, Safa juga hendak izin untuk melaksanakan salat.
Akhirnya mempersilakan warga mengambil dagangannya selagi dirinya melaksanakan salat.
Ia percaya warga yang membeli dagangannya itu akan jujur.
Setelah melaksanakan salat, ternyata Safa sempat mengobrol dengan warga yang membeli dagangannya di masjid tersebut.
Tampak raut wajah Safa sudah berubah menjadi sedih dan berucuran air mata.
Ternyata Safa menceritakan kisah pilunya kepada warga tersebut.
Setelah yatim piatu, kini Safa juga tinggal seorang diri di rumahnya.
Diketahui Safa masih memiliki seorang kakak yang sedang sekolah di SMP sambil mondok di pesantren.
Ternyata Safa pun ingin bersekolah sambil pesantren karena ia tak ingin tinggal sendirian di rumah.
Tak ada lagi orangtua yang membiayainya sehingga ia berinisiatif bertahan hidup dengan berjualan es.
Setiap hari Safa berjualan es dan membawanya ke sekolah.
Jika dagangannya tidak habis, sepulang sekolah Safa akan berkeliling kampung untuk menjajakannya.
Perekam pun menceritakan nasib pilu dialami Safa karena juga sedang menderita tumor payudara.
“Tadi udah cerita banyak tapi tadi gak direkam, ternyata neng Safa ini juga sedang sakit tumor payudara, ada benjolan di payudaranya,”
“Terus eneng juga harus dioperasi?,” tanya perekam.
Safa pun membenarkan pernyataan warga tersebut dengan hanya mengangguk dan tatapan kosong.
Perekam pun merasa iba dengan nasib pilu yang dialami Safa, anak SD perempuan yang kini jadi yatim piatu tersebut.
Di sisi lain, mereka prihatin karena juga Safa menderita tumor payudara seolah cobaan yang diderita Safa bertubi-tubi.
“Seakan tak ada habisnya cobaan untuk anak ini, setelah di tinggal ayah ibunya, teman2 kita bantuk yuk,” ajak perekam dan pengunggah video kisah pilu Safa tersebut.
Diketahui pengunggah sempat membuka donasi untuk membantu keperluan Safa.
Namun, donasi tersebut sudah ditutup per 17 Juni 2024 lalu.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com
| Siapa yang Benar, Faisal Tanjung atau Guru Abdul Muis yang Dipolisikan Kasus Sumbangan Rp 20 Ribu |
|
|---|
| Klarifikasi RSUD Grati Pasuruan Ogah Pinjamkan Troli ke Pasien, Jasad Terpaksa Diangkat Keluarga |
|
|---|
| Viral! Pria di Bandung Diamuk Massa Imbas Bocah Tersandung di Motornya, Berujung Kepala Bocor |
|
|---|
| Kondisi Mahasiswi Unpak Bogor Jatuh dari Lantai 3, Selamat Tapi Kritis, Kampus Buka Suara |
|
|---|
| Nasib Tragis Mahasiswi Unpak Bogor Jatuh Dari Lantai 3, Saksi Mata Ungkap Kronologinya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Kisah-Pilu-Safa-Siswi-SD-Pengidap-Tumor-Payudara-Hidup-Sebatang-Kara-Bertahan-Hidup-Jualan-Es.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.