Misteri Kematian Santri di Lombok Barat
Ponpes Bantah Santriwati di Lombok Barat Tewas Dianiaya, Sebut Korban Tusuk Jerawat Pakai Jarum
Juru bicara ponpes Amiruddin yang juga merupakan Pengasuh Utama Asrama Putra mengatakan, NI merupakan santriwati yang baik dan tidak memiliki musuh.
TRIBUNBENGKULU.COM - Pihak Pondok Pesantren Al Ziziyah Selong, Lombok Barat, membantah tudingan terjadi penganiayaan atau kekerasan di pondok pesantren yang menyebabkan santriwati NI (13) meninggal.
Juru bicara ponpes Amiruddin yang juga merupakan Pengasuh Utama Asrama Putra mengatakan, NI merupakan santriwati yang baik dan tidak memiliki musuh.
"Begitu kasus ini muncul, kami melakukan investigasi semalam di lingkungan pondok," kata Amiruddin, Senin (24/6/2024).
Pihak pondok sudah meminta keterangan pada teman dekat dan teman satu kamar NI sebagai bagian dari upaya mengetahui duduk persoalan kasus ini.
"Setelah kami melakukan investigasi semalam, setidaknya ada dua hal penting. Pertama, kami mencari tahu siapa adik kita yang sakit ini, lalu bagaimana kesehariannya. Dia merupakan anak baik yang disenangi kawan-kawannya," jelasnya.
NI, kata dia, adalah salah satu santriwati berprestasi di pondok pesantren itu.
Baca juga: Santriwati di Lombok Barat Tewas Diduga Usai Dianiaya, Sempat Merengek Minta Pulang ke Orangtua
Adapun Amiruddin mendapatkan informasi bahwa NI sakit saat berada di pondok pesantren.
"Ada semacam benjolan di lubang hidunya yang bernanah yang membuatnya meriang meriang, dan ini merupakan cerita awal sakitnya NI," kata Amiruddin.
Menurutnya, ada kawan NI yang melihat NI menusuk jerawat di hidungnya mengunakan jarum pentul jilbab.
Saat itu, ada saksi yang melihat dan sempat mengingatkan agar NI tak melakukan hal itu.
Amiruddin menjelaskan, benjol di hidung NI kemudian membesar dan membuat kondisi NI memburuk.
"Kami berharap kita semua merujuk dari keterangan pihak rumah sakit, bukan yang lainnya termasuk keterangan bapaknya yang menyebut anaknya sebelum koma dipukul dengan kayu, sekali lagi itu tidak bisa dijadikan keterangan valid," kata Amiruddin.
Jenazah Korban Diotopsi
Misteri kematian NI (13) merupakan santriwati Pondok Pesantren Al Aziziyah, Kapek, Gunungsari Lombok Barat, asal Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang meninggal diduga karena dianiaya.
Jenazah NI tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) tiba pukul 12.54 Wita, Sabtu (29/6/2024), diantar oleh ibunya Raodah dan ayahnya Mahmud untuk diotopsi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Jenazah-NI-13-santriwati-di-Lombok-Barat-avaaqvg.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.