Misteri Kematian Santri di Lombok Barat
Ponpes Bantah Santriwati di Lombok Barat Tewas Dianiaya, Sebut Korban Tusuk Jerawat Pakai Jarum
Juru bicara ponpes Amiruddin yang juga merupakan Pengasuh Utama Asrama Putra mengatakan, NI merupakan santriwati yang baik dan tidak memiliki musuh.
Pihak pondok sempat menyebut NI sakit bisul. Keluarga kemudian menduga karena alergi makanan.
Namun, setelah itu tak ada penjelasan apa pun, kecuali kabar korban koma dari rekan mereka sesama warga Ende.
Dari wawancara Kompas.com dengan ayah NI, Mahmud, dia menyebut sempat mendengar putrinya memberi petunjuk bahwa dia dipukul oleh kawannya di bagian kepala dengan kayu.
"Saya tanya siapa yang memukul, anak saya hanya diam dan kini dia benar-benar tak bisa bicara," katanya, Senin ( 24/6/2024).
Adapun pihak keluarga NI telah membuat laporan ke Polresta Mataram terkait dugaan kekerasan yang dialami NI.
Kasat Reskrim Polresta Mataram, Kompol I Made Yogi Putusan Utama, membenarkan laporan Mahmud, ayah NI telah masuk ke Polresta Mataram, Minggu (23/6/2024) sore.
Artikel Ini Telah tayang di Kompas.com
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Jenazah-NI-13-santriwati-di-Lombok-Barat-avaaqvg.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.