Harta Kekayaan Erna Sari Dewi, Caleg DPR RI Terpilih Dapil Bengkulu 2024-2029

Tayang: Jumat, 5 Juli 2024 09:23 WIB

Editor: Yuni Astuti

lihat foto

Instagram Erna Sari Dewi Official

Harta Kekayaan Erna Sari Dewi, Caleg DPR RI Terpilih Dapil Bengkulu 2024-2029

Baca Selanjutnya:

Daftar 8 Pasangan Kepala Daerah di Bengkulu Ditetapkan KPU, Ada Mantan Jaksa-Adik Menteri Zulhas

TRIBUNBENGKULU.COM - Berikut harta kekayaan Erna Sari Dewi, calon legislatif DPR RI terpilih dapil Bengkulu 2024-2029.

Erna Sari Dewi merupakan figur perempuan satu-satunya yang berhasil masuk dalam jajaran pimpinan DPRD Provinsi Bengkulu periode 2019-2024.

Sebelumnya, ia juga berhasil mendapatkan jabatan pimpinan di DPRD Kota Bengkulu, yakni Ketua DPRD Kota Bengkulu periode 2014-2019.

Menjadi salah satu perempuan yang menjabat sebagai DPR RI Provinsi Bengkulu, berikut ini harta kekayaan Erna Sari Dewi untuk diketahui.

Melansir dari laman resmi LHKPN, berikut ini harta kekayaan Erna Sari Dewi.

II. DATA HARTA

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 2.673.000.000

1. Tanah Seluas 300 m2 di KAB / KOTA KOTA BENGKULU , HASIL
SENDIRI Rp. 173.000.000

2. Tanah Seluas 137 m2 di KAB / KOTA KOTA BENGKULU , HASIL
SENDIRI Rp. 2.500.000.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 215.000.000

1. MOBIL, HONDA JAZZ Tahun 2017, HASIL SENDIRI Rp.
215.000.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 107.800.000

D. SURAT BERHARGA Rp. ----

E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 508.153.113

F. HARTA LAINNYA Rp. 22.400.000

Sub Total Rp. 3.526.353.113

III. HUTANG Rp. ----

IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 3.526.353.113

Profil Erna Sari Dewi

"Bekerja itu ikhlas, kerja keras. Kerja keras itu tidak akan mengkhianati hasil" menjadi moto hidup bagi Erna Sari Dewi.

Wakil Ketua III DPRD Provinsi Bengkulu ini, menjadi satu satunya Srikandi, yang ikut serta dalam jajaran pimpinan DPRD Provinsi Bengkulu periode 2019-2024.

Dengan berpegang pada prinsipnya itu, ESD, sapaan akrab Erna Sari Dewi, berusaha mendapatkan keinginannya agar tercapai.

Hal inilah yang berhasil mengantarkan wanita kelahiran Bengkulu, 11 September 1975 berkiprah jadi politisi dari Partai Nasdem ini.

"Kalau kita bekerja dengan niat baik itu insyaallah tidak akan mengecewakan," kata Erna.

Erna menceritakan awal perjalanannya menjadi legislatif di Bengkulu yang awalnya tidak pernah berpikir untuk menjadi Ketua DPRD Kota Bengkulu.

Perjuangannya saat itu, perjalanan yang prosesnya luar biasa pada saat itu, bagaimana harus menyakinkan konstituen, juga dalam kurun waktu satu tahun harus turun dari rumah ke rumah pada saat pertama kali pencalonan, tidaklah mengkhianati hasil.

"Jadi saya pikir tidak ada yang mengkhianati hasil kalau kita bekerja secara bersungguh-sungguh. Prinsip kedua itu, niat baik. Kalau kita bekerja dengan niat baik itu insyaallah tidak akan mengecewakan," beber Erna.

Menjadi seorang wakil rakyat, bukan perkara mudah. Banyak tantangan yang ia hadapi. Apalagi saat pengambilan kebijakan untuk daerah, pasti terjadi pro kontra akan keputusan tersebut.

"Ada juga yang tidak suka. Dari yang tidak suka inilah kadang-kadang sampai bisa membunuh karakter pribadi, sampai dengan fitnah, dengan informasi informasi yang gak jelas," ujar Erna.

Jadi publik figur, pejabat itu bukan hal yang seenak yang orang bayangkan, Erna menekankan tantangan menjadi politisi ini juga banyak.

Apalagi ketika mengambil keputusan, kemudian ada kelompok yang tidak suka dengan itu, sampai menyerang pribadi. Bahkan keluarga.

"Inilah suka dukanya, bahkan sempat memanggu psikis anak dengan adanya kabar atau berita yang tidak benar tentang ibunya. Ini tantangan menjadi pejabat publik," ungkap Erna.

Tapi apapun itu, pada prinsipnya Erna berpijak dengan kebenaran, sehingga ia yakin akan hal tersebut,dan nantinya tidak menimbulkan masalah.

Selain menjadi wakil rakyat, Erna juga berperan ganda, yakni sebagai seorang ibu dari 4 anak.

Meskipun tidak mudah, ia tetap berusaha memberikan yang terbaik bagi keluarga dan anak-anak. Disamping tetap menjadi wakil rakyat, yang siap menyampaikan aspirasi masyarakat.

"Anak-anak memang diajarkan untuk menjadi mandiri, jadi anak anak ini tidak ada tidak manja. Karena mereka memahami bahwa ibunya ini pejabat publik, bukan hanya dimiliki keluarganya tapi juga masyarakat yang mendukungnya," imbuhnya.

Seiring berjalannya waktu, anak-anak Erna Sari Dewi ini dapat menerima kondisi ibunya sebagai politisi, yang tentu akan menyita waktu sang ibu dalam menjalankan tugasnya sebagai legislatif di Provinsi Bengkulu ini.

"Jadi mereka juga tidak minta diperhatikan sampai 24 jam. Bagi aku, sebagai seorang ibu tidak mementingkan kuantiti, misalnya harus ada 24 jam untuk anak-anak. Paling penting ada kualitas saat bersama anak-anak," ujar Erna.

Apalagi, memang awal niatan ESD singkatan dari nama Erna Sari Dewi turun ke dunia politik, adalah murni untuk menjadi katalisator penyampai aspirasi masyarakat.

Agar hal-hal yang luput perhatian dari eksekutif dapat ia tampung, dan sampaikan ke pemerintah melalui rapat dan regulasi yang ada.

"Banyak alasannya, kita secara pribadi itu tidak bisa menolong banyak orang. Tapi kalau kita sebagai pejabat yang ikut dalam pengambilan kebijakan itu setidaknya bisa membantu masyarakat.

Sementara itu, ketika disinggung perihal target kedepan, saat ini Erna enggan berkomentar banyak.

Pasalnya, keputusan tersebut bukan mutlak suara pribadinya namun menjadi ranah dari DPP NasDem.

"Saya belum bisa menjawab, atau memutuskan saat ini. Apakah akan maju DPRD provinsi atau DPR RI, itu tergantung dengan perintah partai nanti," pungkas Erna.

Berikut Profil Erna Sari Dewi

Nama : Erna Sari Dewi

Partai : NasDem

Dapil : Kota Bengkulu

Tempat Tanggal Lahir: Bengkulu, 11 September 1975

Alamat : Jalan Kenanga No 40 Kelurahan Kebun Kenanga Kota Bengkulu

Keluarga

Suami : Colin William Sifton

Anak

1. Muhammad Ichsan Tawaqal

2. Salma Fadhiella

3. Yusra Fajriah