Bubarnya Jamaah Islamiyah

Pengakuan Sabarno Kader Jamaah Islamiyah, 10 Tahun Kucing-kucingan Hindari Kejaran Densus 88

Jadi 10 tahun lalu Densus 88 Antiteror membongkar keberadaan toliah JI di wilayah Solo Raya, dan menangkapi anak buah Sabarno.

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa
Kader Jamaah Islamiyah. Pengakuan Sabarno Kader Jamaah Islamiyah, 10 Tahun Kucing-kucingan Hindari Kejaran Densus 88 

Kamp Abubakar, lokasi pelatihan militer para jihadis dari Indonesia saat itu sudah hancur lebur diserbu tentara.

Sabarno dan sejumlah orang asal Indonesia, menjalani kursus di hutan Mindanao di tempat seadanya.
Setelah selesai, Sabarno pulang lewat Malaysia.

Kepulangannya tertunda-tunda karena apparat keamanan Indonesia memperkuat perbatasan.

Akhirnya ia bisa masuk ewat jalur tikus, dan melanjutkan aktivitasnya di JI, termasuk misi khusus JI ke Suriah.

Hingga akhirnya, toliahnya terendus dan anakbuahnya pun ditangkapi 10 tahun lalu. Sabarno bergegas memboyong keluarganya lari dari tempat tinggalnya di Karanganyar, Jateng.

Pertama ia menyelamatkan diri ke sebuah tempat di Sragen, Jateng. Ia sempat berdagang ban bekas, jualan tahu bakso, dan bekerja apa saja untuk bertahan hidup.

Tak lama di Sragen, ia hijrah ke sebuah daerah di Kalimantan.

Di sana cukup lama dan berjualan bakso. Kata Sabarno usaha jualan baksonya cukup berhasil.

Setelah lama di Kalimantan, Sabarno kembali masuk ke Jawa sampai terakhir ia berpindah-pindah di seputaran Bekasi hingga Cikarang.

Selama dalam pelarian itu, Sabarno sudah tidak pernah lagi berhubungan dengan jamaah lain terkait kegiatan organisasi.

Jalur komunikasinya juga sangat terbatas karena diawasi, dilacak, dan dijejaki oleh para pemburu dari Densus 88 Antiteror.

Ia tidak pernah menggunakan telepon seluler, laptop, atau peranti lunak lain untuk berhubungan dengan teman dan kerabatnya.

Sabarno kembali ke jalur komunikasi tradisional, misalnya menggunakan kurir atau telepon jadul.

“Saya tahu saya terus dicari dan dilacak,” kata pria yang memiliki lima orang anak ini.

Sabarno juga membatasi diri saat berselancar di dunia maya.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved