Dinkes Mukomuko Fasilitasi Cek Kualitas Udara-Air Minum Rumah Tangga Gratis Untuk Penurunan Stunting

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Panji Destama

TRIBUNBENGKULU.COM, MUKOMUKO - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko menyiapkan alat sanitarian kit sebagai fasilitas untuk kesehatan lingkungan di rumah tangga upaya penanganan stunting di Kabupaten Mukomuko.

Alat tersebut adalah alat untuk melakukan pemeriksaan terhadap kualitas sanitasi dan kesehatan lingkungan langsung di lapangan dilengkapi juga alat pemeriksaan udara, kulitas air minum dan deteksi cemaran makanan.

“Untuk alat sanitarian kit yang baru sampai ini ada 4 unit untuk, empat puskesmas di Mukomuko,” ungkap Kabid Pelayanan Sumber Daya Kesehatan Dinkes Mukomuko, Harsis Sipasila, Rabu (24/7/2024).

Dengan adanya 4 unit alat sanitarian kit ini, pihaknya bisa melakukan pengecekan udara, makanan dan air minum rumah tangga.

Baca juga: Cegah Stunting di Mukomuko, Wakil Bupati Wasri Ajak Remaja Putri Konsumsi Pil Penambah Darah

Pengecekan tersebut bertujuan menciptakan lingkungan di rumah tangga yang sehat, untuk ouputnya sebagai upaya penanganan stunting di Mukomuko.

“Outputnya sebagai salah satu upaya kita untuk penanganan stunting di Mukomuko, jika kualitas kesehatan lingkungan sudah membaik, otomatis masyarakat juga hidup sehat,” tutur Harsis.

Adanya 4 unit sanitarian kit, berarti sebanyak 17 puskesmas di Mukomuko sudah memiliki sanitarian kit.

Masyarakat juga bisa meminta kepada petugas puskesmas untuk melakukan pengecekan udara, makanan dan air minum rumah tangga.

“Masyarakat bisa meminta kepada pihak pusksesmas untuk melakukan pengecekan udara, makanan hingga air minum rumah tangga untuk hidup sehat,” jelas Harsis.

Selain itu, kedepannya pihaknya juga akan meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan di Puskesmas terkait kesehatan lingkungan.

Hal itu dilakukan, untuk nanti seluruh puskesmas di Mukomuko dapat melayani masyarakat terkait kualitas sanitasi dan kesehatan lingkungan.

“Kedepan juga kita meningkatkan kapasitas nakes kita untuk pelayanan nantinya terkait kualitas sanitasi dan kesehatan lingkungan,” tutup Harsis.