Kisah Inspiratif

Kisah Nenek Rosni, Pernah Menjadi Pelatih Akting Artis-Berakhir di Panti Tresna Werdha Bengkulu

Wajah penuh kerutan dengan senyuman ramah menyapa reporter TribunBengkulu.com saat menyambangi Panti Sosial Tresna Werdha, Kota Bengkulu.

|
Aghisty Firan Marenza/TribunBengkulu.com.
Nenek Rosni Wulan (84), penghuni Panti Sosial Tresna Werdha yang berada Jalan Adam Malik KM 9 di Kota Bengkulu. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Aghisty Firan Marenza 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Wajah penuh kerutan dengan senyuman ramah menyapa reporter TribunBengkulu.com saat menyambangi Panti Sosial Tresna Werdha Jalan Adam Malik KM 9 di Kota Bengkulu beberapa waktu lalu.

Namanya nenek Rosni, lahir di Kota Bengkulu pada 22 April 1942. Meski sudah berusia 84 tahun, nenek Rosni yang punya nama lengkap Rosni Wulan masih terlihat sehat dan gagah dengan makeup tipis, terlihat berbeda dengan penghuni panti lainnya.

Kepada TribunBengkulu.com, nenek Rosni antusias bercerita jika dulunya dia adalah entrepreneur. Semasa mudanya nenek Rosni merupakan seorang pelatih akting artis di ibu kota. Sejumlah artis ternama seperti Ivan Gunawan dan artis lokal Palembang Benny pernah dia bimbing.

"Dulu waktu sudah menyelesaikan kuliah di Singapura, merantau lama ke ibu kota, kebetulan jadi pelatih akting artis tahun 1981," kenang nenek Rosni, lulusan D3 Estetika Tata Krama, di salah satu universitas di Singapura.

Nenek Rosni yang merupakan anak tunggal ini memutuskan merantau ke ibu kota untuk mengejar impian. Terlebih lagi sejak usianya 3 tahun atau di tahun 1945 sang ibu sudah tiada sehingga semakin memantafkan niat nenek Rosni merantau. Ayahnya pun menyusul di tahun 1996.

Saat merantau dan menjadi pelatih akting artis, nenek Rosni berkenalan dengan seorang pria yang akhirnya menjadi suaminya, Drs. Muhamad Uti Basri. Mengikuti sang suami yang bertugas sebagai dosen di Kampus Unsri, nenek Rosni pun pindah ke Palembang.

Di Palembang nenek Rosni membuka usaha salon, butik hingga tempat aerobik. Walau belum dikarunia anak, dia dan sang suami hidup bahagia.

Namun takdir berkata lain, suaminya meninggalkan dunia mendahului nenek Rosni. Tak lama kehilangan teman hidupnya, nenek Rosni kembali mendapatkan musibah rumah dan usahanya hangus terbakar. 

Nenek Rosni yang hidup sebatang kara lalu memilih untuk tinggal di panti sosial yang ada di Kota Palembang. Selama 3 tahun di panti sosial, nenek Rosni memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya di Kota Bengkulu. Itu pun setelah menerima saran dari seorang teman.

"Ada teman bilang di Bengkulu ada panti sosial, kebetulan saya, orang tua saya orang Bengkulu, jadi saya mau kalau menghembuskan nafas terakhir itu di Bengkulu," ucapnya.

Meski harus tinggal di panti sosial, nenek Rosni yang mahir berbahsa Mandarin dan Inggris ini tetap menjaga semangatnya. Bahkan dia sering memberikan motivasi dan cerita-cerita inspiratif kepada para penghuni panti sosial lainnya.

Baca juga: Kisah Emi Kusmiati Merintis Usaha Kerajinan Kulit Lantung, Modal Rp 500 Ribu Kini Punya 8 Karyawan

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved