Berita Bengkulu

Petani Keluhkan Bibit Padi Bantuan Pemerintah Berkualitas Buruk, Banyak Hama dan Hasil Panen Sedikit

Petani Keluhkan jumlah panen padi tahun ini, berkurang karena hama.Petani bernama Dewi Yulia (28), tersebut mengatakan bahwa sejak beberapa bulan

Aghisty Firan Marenza/TribunBengkulu.com.
Dewi Yulia, Petani di Danau Dendam Kota Bengkulu mengeluhkan, hasil panen yang menurun drastis akibat serangan hama pada tanaman miliknya.  

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Aghisty Firan Marenza 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Seorang petani bernama Dewi Yulia (28) di Danau Dendam, Kelurahan Dusun Besar, Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu, mengeluhkan hasil panen yang menurun drastis akibat serangan hama pada tanaman miliknya. 

Dewi mengatakan, bahwa sejak beberapa bulan terakhir, tanaman padinya diserang oleh hama jenis walang sangit.

"Hasil panen saya menurun hingga 50 persen karena serangan hama ini," keluh Dewi

Dewi sudah mencoba menggunakan pestisida dan insektisida, namun hama-hama tersebut masih saja muncul di padi milik Dewi.

Serangan hama ini membuatnya harus merugi karena biaya untuk membeli pestisida dan insektisida semakin besar, namun hasil panen yang didapat semakin berkurang. 

Ditambah lagi, dengan musim kemarau yang sudah berkepanjangan.

Dari pengakuan Dewi, hasil panen menurun sudah terjadi sejak tahun-tahun sebelumnya.

"Kendalanya karena hama, jadi hasil panen itu kurang bagus, jadi biji padinya itu hitam-hitam dan kosong," lanjutnya.

Untuk penurunan hasil panen itu sendiri, dari 100 persen menjadi 30 persen.

Penjualan padi yang telah dipanen itu, biasanya dijual ke penggilingan padi, itu bisa sampai 30 karung, 12 patok.

Biasanya kalau tidak ada penurunan atau gagal karena panen, Dewi bisa menghasilkan padi sebanyak 38 karung.

Baca juga: Pemprov Bengkulu Terima 457 Pompa Air dari Kementan RI, 281 Unit Sudah Terpasang

Lanjutnya, Dewi menjelaskan bahwa sudah masuk dalam kelompok tani, namun untuk bantuan karena masalah hama, dia belum dapat bantuan apa-apa.

"Selama ini, belum ada dapat bantuan untuk mengatasi hama-hama yang ada," jelasnya.

Tak hanya itu, Dewi dan sejumlah petani lainnya mendapatkan bantuan bibit padi oleh pemerintah, namun bibitnya tidak bagus untuk ditanam.

"Kalau ditanam penyakitnya banyak, yang dikasih pemerintah, karena batangnya itu mudah patah," kata Dewi.

Karena itulah, bibit padi yang sudah jadi, berbuah dan berisi itu gagal panen.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved