Rekaman suara berisi penjelasan Anies Baswedan terkait polemik antara Anies Baswedan dan PKS beredar luas.
TRIBUNBENGKULU.COM - Rekaman suara tersebut berisi penjelasan Anies Baswedan terkait polemik antara Anies Baswedan dan PKS yang mencuat beberapa hari terakhir.
Upaya PKS untuk mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024 terkendala karena tak kunjung mendapatkan koalisi.
Sementara Anies Baswedan dianggap gagal membawa rekan koalisi untuk menggenapi syarat minimal jumlah kursi.
Seperti diketahui, untuk dapat maju di Pilgub Jakarta 2024, pasangan calon harus diusung partai politik (parpol) atau koalisi parpol dengan perolehan minimal 22 kursi.
Saat ini, PKS telah memiliki 18 kursi sebagai pemenang pemilu di Jakarta, sehingga hanya tinggal butuh 4 kursi lagi.
Beberapa hari terakhir, kendala tersebut mencuat ke publik setelah Anies Baswedan disebut tidak dapat memenuhi deadline yang diberikan untuk membawa rekan koalisi.
Anies Baswedan disebut diberi deadline hingga 4 Agustus untuk menggenapi sisa 4 kursi sehingga bisa didaftarkan ke KPU.
Terkait hal tersebut, ternyata di dalam rekaman yang beredar, Anies Baswedan mengaku terkejut perihal deadline tersebut.
Anies Baswedan sepertinya mengirimkan rekaman suara tersebut untuk Ketua DPW PKS Jakarta, Khoiruddin.
Ia merasa sama sekali tidak pernah diberi tahu kalau ada deadline untuk membawa partai koalisi.
Menurutnya, komunikasi yang dibangun dengan PKS selama ini adalah perihal persetujuannya terhadap sosok Muhammad Sohibul Iman sebagai calon wakil Gubernur.
Anies Baswedan mengaku setuju dengan pilihan tersebut dan telah berusaha membangun komunikasi dengan partai lain.
Namun, partai-partai koalisi yang mungkin ikut memberikan dukungan masih menunggu waktu yang tepat untuk mendeklarasikan.
"Saya kaget mendengar jubir-jubir PKS di media mengatakan tenggat waktu 40 hari," kata Anies Baswedan dalam rekaman suara tersebut.
"Lalu deadline 4 Agustus sebagai deadline mencari partai lain. Mengapa kaget? Karena memang tidak pernah dibahas."
Anies Baswedan (kiri) menyatakan setuju dipasangkan dengan Muhammad Sohibul Iman (kanan). (HO TribunBengkulu.com/Istimewa)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.