Pilgub Jakarta 2024

Rekaman Suara Anies Baswedan ke PKS Soal Pilgub Jakarta 2024 Bocor ke Publik, Siapa yang Berbohong?

Rekaman suara berisi penjelasan Anies Baswedan terkait polemik antara Anies Baswedan dan PKS beredar luas.

TribunBengkulu.com/Instagram Anies Baswedan
Rekaman suara berisi penjelasan Anies Baswedan terkait polemik antara Anies Baswedan dan PKS beredar luas. 

Dan setahu saya memang tidak pernah ada deadline soal SK dari partai lain yang ada adalah soal apakah setuju dengan Pak MSI sebagai pasangan.

Dan itu juga seperti saya bilang tadi ya Pak, sudah disampaikan 31 Juli, 4 hari lebih awal dari yang diminta.

Jadi Pak Khoiruddin dan teman-teman semua yang saya hormati, itu kira-kira fakta yang sesungguhnya, dan itu juga yang saya jelaskan kepada teman-teman DPTW.

Jadi pada hari Senin malam, Pak Sakir Ketua DPTW, ada beberapa yang hadir juga termasuk Pak Aziz, kami jelaskan secara detail kronologisnya.

Jadi perlu saya sampaikan bahwa kami ini komunikasi intensif dengan partai-partai lain. 

Memang tidak diberitakan, tapi selalu kami sampaikan kepada penghubung apabila ada update-update.

Nah, sejauh ini tidak ada perubahan di partai-partai lain. Jadi memang mereka merasa belum perlu mengumumkan.

Nah, tapi partai pendukung ini menerima, tapi menunggu waktu yang tepat untuk diumumkan.

Inilah yang menurut saya perlu disadari. Nah, selama ini kita siap-siap, saya selalu sampaikan bahwa dalam komunikasi dengan partai mana pun, Cawagub itu dari PKS, dan kita bersiap-siap untuk bersama-sama memastikan langkah untuk maju bersama.

Nah, di sisi lain, saya menghormati dinamika yang ada di tiap partai, dan selalu hormat pada putusan yang dibuat oleh pimpinan partai.

Jadi kita tahu ada partai yang bisa mengumumkan awal dan cepat, tapi ada juga partai yang belum bisa mengumumkan awal dan cepat.

Sambil kita mengharapkan bahwa dalam kita sama-sama berjuang ini, fakta sesungguhnya yang digunakan, apalagi di hadapan publik. 

Bahkan ketika muncul pernyataan-pernyataan dari teman-teman jubir, saya sampaikan kepada jubir-jubir kami, jangan saling berbantah di depan umum.

Kita ini teman seperjuangan. Jangan saling berbantah. Jika ada yang berbeda, ya dibicarakan baik-baik.

Perjalanan kita masih panjang, perjalanan kemarin juga perjalanan bersama-sama yang panjang. Jadi jangan sampai hal-hal kecil ini kemudian menjadi keramaian di publik.

Padahal itu bisa kita obrolkan baik-baik untuk diluruskan.

Jadi saya memilih untuk menyampaikan juga ini ke Pak Khoiruddin dan teman-teman. Saya sekali lagi setegaskan, saya ini menghormati apapun keputusan partai.

Kita hormati, kita hargai, dan kita tahu masing-masing partai ini memiliki kendala, memiliki kesempatan yang berbeda-beda.

Punya kepentingan, punya misi yang khas partainya.

Jadi saya hormati keputusan partai, saya hormati langkah-langkah partai.

Jadi Pak Khoiruddin, Bismillah, Insyaallah kita terus kerja bersama. Ini menuju pendaftaran tanggal 27 sampai 29 Agustus. 

Itulah waktu dimana kita memasukkan formulir B1 KWK untuk pendaftaran. 

Agar Bismillah berlayar dan mudah-mudahan kita bisa tuntaskan apa yang waktu itu kita bahas dengan teman- teman DPW, para anggota legislatif tentang hal-hal yang harus dilakukan di Jakarta.

Jadi itu Pak, Bismillah, hari-hari ini, sekarang hari Jumat nih, hari Jumat, tanggal 9. 

Insyaallah 20-an hari lagi kita bisa sama-sama menjemput proses awal untuk Pilkada Jakarta.

Pak Khoiruddin, itu titip salam untuk teman-teman semua di Jakarta. 

Salam takzim dan nanti kita jumpa pada waktu yang berikutnya ya.

Terima kasih. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Massa menggeruduk Kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Jalan TB Simatupang, Jakarta pada Minggu (1182024) berharap Anies dicalonkan di Pilkada Jakarta.
Massa menggeruduk Kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Jalan TB Simatupang, Jakarta pada Minggu (1182024) berharap Anies dicalonkan di Pilkada Jakarta. (Tribunnews/Igman Ibrahim)

PKS Tinggalkan Anies Baswedan

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal PKS, Zainudin Paru menyatakan kemungkinan PKS meninggalkan Anies Baswedan

Pasalnya, hingga batas waktu yang telah ditentukan, Anies Baswedan tak juga bisa mencapai target yang diberikan PKS.

“Anies dan Shohibul Imam (AMAN) kemungkinan gagal jadi Cagub/Cawagub DKJ,” jelas Zainudin Paru melalui keterangan resminya, Jumat (9/8/2024).

Dia mengatakan, bahwa Anies telah gagal menggenapkan kursi dukungan menjadi 20 persen untuk pasangan AMAN yang membuat pasangan tersebut kemungkinan besar tak jadi berlayar.

Pasalnya, kursi PKS di parlemen Jakarta hanya 18 kursi, sedangkan untuk mengusung calon gubernur, dibutuhkan 22 kursi.

Baca juga: Resmi! PKS Usung Anies Baswedan-Sohibul Iman di Pilgub Jakarta 2024

“Dengan telah lewatnya tenggat waktu 4 Agustus 2024 bagi Anies untuk mendapatkan partai koalisi agar menggenapkan 4 kursi PKS menjadi 22 kursi syarat dukungan 20 persen calon kepala daerah,” jelasnya.

Sekretaris Tim Seleksi Calon Kepala Daerah DPP PKS ini juga menuturkan bahwa dalam waktu dekat partainya akan mengumumkan siapa yang akan diusung menjadi bakal cagub Jakarta 2024.

“Kemungkinan dalam waktu satu dua hari kedepan sudah ada kepastian calon Gubernur DKJ yang akan diusung oleh PKS,” imbuhnya.

Mewakili partainya, Zainudin menyampaikan ucapkan terima kasih atas kebersamaan Anies dan PKS selama ini dalam memimpin dan membangun Jakarta.

“Kami saling mendoakan yang terbaik untuk Pak Anies dan PKS. Semoga semua ikhitiar yang telah dilakukan tercatat sebagai amal sholeh bagi kebaikan dan kemajuan bangsa Indonesia tercinta kedepan,” jelas Zainudin. (**)

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved