Heboh Paskibraka Putri Lepas Jilbab

Heboh Polemik 18 Calon Paskibraka Putri Lepas Jilbab saat Pengukuhan di IKN

Ketum PPI Gousta Feriza meminta BPIP selaku pengelola dan penanggung jawab program Paskibraka memberikan klarifikasi

|
Editor: Hendrik Budiman
Dok. Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo saat mengukuhkan 76 orang anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2024 di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur pada Selasa (13/8/2024). 

"Padahal ada 18 dari utusan provinsi yang sejak awal mereka datang mengenakan jilbab. Makanya teman-teman dari provinsi juga pada protes semua dan hari ini kita menyatakan sikap," sambungnya.

BPIP Buka Suara

 Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) akhirnya buka suara setelah heboh polemik calon Paskibraka atau Pasukan Pengibar Bendera Pusaka buka jilbab saat pengukuhan di Ibuka Negara Nusantara atau IKN.

Dalam keterangan resminya, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi berdalih pelepasan jilbab 18 calon anggota Paskibraka 2024 itu dengan alasan keseragaman.

“Karena memang kan dari awal Paskibraka itu uniform (seragam),” ujar Yudian ketika memberi pernyataan pers di Hunian Polri Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Rabu (14/8/2024), dikutip TribunBengkulu.com dari Antara.

Yudi bahkan membawa nama Presiden pertama RI Ir Soekarno untuk membenarkan alasannya tersebut.

Menurutnya, penyeragaman pakaian tersebut sesuai dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika.

Semangat Bhinneka Tunggal Ika itu, lanjut Yudi adalah ketunggalan dalam keseragaman.

BPIP lantas menerjemahkannya sebagai pakaian yang harus diseragamkan termasuk tidak mengenakan jilbab.

Meski Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti berbeda-beda, tetapi tetap dalam kesatuan, keberagaman dan perbedaan bukanlah untuk dipertentangkan.

Artikel Ini Telah Tayang di Kompas.com

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved