OJK Catat Penyaluran Kredit di Provinsi Bengkulu Meningkat Capai Rp 28,56 Triliun

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Jiafni Rismawarni 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Hingga Juni 2024,penyaluran kredit di Provinsi Bengkulu mengalami peningkatan mencapai Rp 28,56 triliun.

Angka ini, meningkat sebesar 7,38 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023.

Dimana penyaluran kreditnya sebesar Rp 26,60 triliun. 

"Penyaluran kredit ini, terbanyak untuk sektor konsumsi," kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bengkulu, Ayu Laksmi Syntia Dewi, pada press realese Media Update Paparan Industri Jasa Keuangan di Provinsi Bengkulu Triwulan II, Kamis (15/8/2024).

Ia menjelaskan peningkatan penyaluran kredit ini, tidak hanya terjadi di bank konvensional tetapi juga pada bank syariah.

Sehingga hal ini, menunjukkan adanya pergerakan positif dalam perekonomian daerah.

Untuk penyaluran kredit oleh bank konvensional, angkanya mencapai Rp 26 triliun hingga Juni 2024, atau naik 6,65 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sementara untuk Bank syariah, penyaluran kredit mencapai Rp 2,51 triliun pada Juni 2024. Ini menunjukkan performa yang kuat atau meningkat 15,49 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 

"Ini menandakan minat yang terus meningkat pada layanan perbankan syariah di kalangan masyarakat Bengkulu," imbuh Ayu.

Kemudian, penyaluran kredit di Provinsi Bengkulu ini, sektor konsumsi mendominasi dengan penyaluran sebesar Rp 14,4 triliun.

Baca juga: BPH Migas Ungkap Penyebab Antrean Panjang hingga Stok BBM Cepat Habis di Bengkulu

Kredit untuk modal kerja mencapai Rp 8,59 triliun, sementara investasi menyumbang Rp 5,56 triliun dari total penyaluran kredit. 

Adapun penyaluran kredit di sektor-sektor lain. Misalnya sektor Pertanian, Perburuan, dan Kehutanan menerima kredit sebesar Rp 6,1 triliun, yang menunjukkan dukungan kuat terhadap sektor primer di Bengkulu.

 Lalu, kredit untuk Pemilikan Rumah Tinggal tercatat sebesar Rp 2,69 triliun, juga ada di sektor Perdagangan Besar dan Eceran juga menerima kredit sebesar Rp 5 triliun.