Berita Kota Bengkulu
Disperindag Kota Bengkulu Sebut Sapras Pasar Tidak Memadai, Pedagang Memilih Berjualan di Luar
Disperindag Kota Bengkulu menyebut kondisi sarana dan prasarana (sapras) pasar masih kurang memadai.
Penulis: Aghisty Firan Marenza | Editor: Yunike Karolina
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Aghisty Firan Marenza
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bengkulu menyebut kondisi sarana dan prasarana (sapras) pasar masih kurang memadai.
Hal ini yang menyebabkan, masih banyaknya pedagang memilih untuk berjualan di luar pasar, dari pada berjualan di tempat yang telah disediakan.
Menurut Sekretaris Disperindag Kota Bengkulu, Firjoni Aprianto, kondisi pasar saat ini kurang memadai untuk para pedagang ataupun pembeli.
Sarana dan prasarana yang ada di pasar itu, kurang mendukung seperti kios-kios, lapak dan auning banyak yang rusak. Seperti drainase yang kurang bagus, sehingga menyebabkan genangan air yang menjadi bau.
"Membuat para pedagang dan pembeli merasa tidak nyaman, akibat genangan air yang disebabkan drainase yang kurang bagus," kata Firjoni.
Dari tahun 2023, Disperindag sudah berupaya untuk setiap pasar, agar selalu difungsikan atau para pedagang layak untuk berdagang di dalam pasar.
"Akibatnya, 3 faktor itulah yang berpengaruh signifikan pendapatan dalam retribusi pasar," jelas Firjoni, Selasa (20/08/24).
Tak hanya itu, Disperindag juga setiap tahunnya selalu menertibkan setiap pasar, guna pengecekan kondisi di dalam pasar tersebut.
"Banyak pedagang yang memilih berjualan di luar, hal inilah yang menjadi PR untuk kami, serta untuk mengutip (memungut, red) di luar pasar, itu bukan wewenang kami," terangnya.
Dampak dari pedagang yang berjualan di luar pasar ini juga berdampak pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bengkulu yang menurun.
Pasar adalah salah satu sumber PAD yang penting bagi pemerintah daerah, namun jika pedagang memilih untuk berjualan di luar pasar maka PAD pun akan terganggu.
Target PAD harus dicapai itu sejumlah Rp 2,5 milliar di tahun 2024. Sedangkan yang baru disetorkan selama bulan Mei sampai Juli tahun 2024 itu, baru sejumlah Rp 651 Juta.
"Untuk presentase, itu masih sangat minim, kurang lebih sudah 30 persen yang dikumpulkan oleh dinas kami," ucapnya.
Untuk UPTD pasar yang sudah terealisasi untuk penarikan retribusi, seperti Pasar Tradisional Panorama, Pasar Minggu, Pasar Baru Koto
| Selama 10 Tahun, Warga Kota Bengkulu Ini Hidup Dengan Air PDAM yang Tak Layak |
|
|---|
| Sosok Duta Genre Kota Bengkulu 2025, Kepala DP3AP2KB: Role Model Bagi Para Remaja |
|
|---|
| Wali Kota Bengkulu Bagi-bagi 3.000 Bibit Pohon Buah Demi Wujudkan Ketahanan Pangan |
|
|---|
| 107 Pelaku UMKM Sudah Terdata Untuk Jualan di Belungguk Point Kota Bengkulu |
|
|---|
| Progres Pembangunan Pasar Barukoto Bengkulu, Bakal Ada 36 Kios Bagi Pedagang Kuliner |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Firjoni-Aprianto-Jasya-Arief.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.