Galeri UMKM Bengkulu
Kisah Suminah, Warga Bengkulu Tengah Berhasil Keliling Indonesia dari Pelepah Pisang
Pelepah pisang merupakan salah satu barang yang kerap dianggap tidak bisa menghasilkan uang dan terbuang sia-sia.
Penulis: Suryadi Jaya | Editor: Yunike Karolina
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Suryadi Jaya
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU TENGAH - Pelepah pisang merupakan salah satu barang yang kerap dianggap tidak bisa menghasilkan uang dan terbuang sia-sia.
Namun siapa sangka, ditangan Suminah, pelepah pisang bisa disulap menjadi suatu barang bernilai ekonomis dan menghasilkan uang jutaan rupiah dalam satu bulan.
Suminah merupakan pelaku industri kreatif asal Desa Harapan Makmur Kecamatan Pondok Kubang Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu.
Perempuan dengan penampilan sederhana ini telah mulai menjadi pengrajin pelepah pisang sejak tahun 2009 silam.
Suka duka membangun usaha telah ia lalui bersama keluarga dan hal tersebut berbuah manis usai dirinya menerima sejumlah penghargaan pada tahun 2012 dari berbagai lembaga.
"Saya dulu itu tertarik mengolah pelepah pisang ini karena melihat bahan baku yang berlimpah dan bisa didapatkan secara gratis," ujar Suminah.
Dengan otodidak, Suminah berhasil menyulap pelepah pisang menjadi berbagai macam barang, mulai dari tas, dompet, tempat tisu, topi hingga sepatu.
Setelah berhasil menyabet banyak penghargaan, Suminah pun mulai diminta untuk mengisi pelatihan ke berbagai daerah di Indonesia.
"Saya sering mengisi pelatihan di hampir seluruh provinsi di Indonesia, termasuk juga di Provinsi Bengkulu, rata-rata seluruh Kabupaten sudah saya datangi untuk memberikan pelatihan," ungkapnya.
Merasa pesanan hasil kerajinannya telah banyak diminati, Suminah pun tak lupa mengajak para tetangganya untuk ikut membantu dan diberikan pelatihan.
"Ada beberapa tetangga saya ajak dan mereka mau, akhirnya saya latih dan jika sudah bisa saya jadikan mereka mitra. Artinya mereka bisa menjual kan hasil produksi mereka secara umum, tidak perlu ke saya," kata Suminah.
Produknya pun saat ini sudah memiliki hak cipta dengan merk dagang Mega HM yang telah memiliki kerjasama dengan berbagai pihak.
"Kalau pesanan kadang ada dari dinas-dinas, kadang dari toko-toko oleh-oleh, kadang ada juga pesanan dari pribadi," ucapnya.
Dia pun berharap, banyak muncul generasi muda yang bisa memanfaatkan barang-barang yang dinilai tidak berharga menjadi suatu hal bernilai ekonomis.
"Tentu harapan saya, nanti banyak anak-anak muda yang mau menggemari industri kreatif, agar perekonomian bisa membaik dan UMKM Indonesia bisa bersaing di kancah Nasional ataupun dunia," kata Suminah.
Baca juga: Pelaku UMKM di Mukomuko Olah Jantung Pisang Jadi Dendeng, Oleh-oleh Khas dengan 2 Varian Rasa
Kisah Inspiratif
Suminah
Galeri UMKM Bengkulu
UMKM
Pelaku UMKM Bengkulu
UMKM Bengkulu
Cenderaloka
MataLokalUMKM
| Ida Royani, Penggerak UMKM Kepahiang Bengkulu, Angkat Ekonomi Petani-Buat Pusat Oleh-Oleh Khas |
|
|---|
| Lezatnya Mie 1 Meter Khas Bengkulu, Tidak Kalah Saing dengan Mie Aceh dan Mie Medan |
|
|---|
| Jelang Lebaran 2025, Oleh-oleh Khas Mukomuko Bengkulu Samba Lokan Banjir Pesanan |
|
|---|
| Mengenal Sosok Mama Han, Mama Koreanya Bengkulu, Kini Berbisnis Jajanan Korea |
|
|---|
| Kisah Inspiratif Mahasiswa Hukum di Bengkulu, Iseng Isi Waktu Luang jadi Peluang Cuan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Suminah-pelaku-industri-kreatif-Bengkulu-Tengah.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.