Aksi Perundungan di Gorontalo

Alasan Wakepsek SMKN 1 Gorontalo Bantah Aksi Bullying, Padahal Video Korban Muntah Darah Viral

Wakil Kepala Sekolah SMK 1 Gorontalo, Zulkarnain Tanipu membantah adanya aksi bullying atau perundungan di sekolahnya.

Tribun Gorontalo/Arianto
Wakil Kepala Sekolah SMK 1 Gorontalo, Zulkarnain Tanipu membantah adanya aksi bullying atau perundungan di sekolahnya. 

Pantauan TribunGorontalo.com terlihat ibu korban melaporkan kejadian tersebut di Polsek Kota Utara

Tampak YL dimintai keterangan dan menyerahkan sejumlah bukti video yang didapati. 

Hingga pukul 20.46 Wita proses pelaporan di Polsek Kota Utara masih berlangsung.

Tangis ibu korban juga tak terbendung, ia tampak menangis sambil dimintai keterangan, bahkan teriakan tangisan beberapa kali terdengar.

Tak hanya itu, ada juga beberapa siswa yang diduga melakukan perundungan sedang dimintai keterangan oleh pihak Polsek. 

Foto 4 siswa diamankan polisi usai viral video perundungan. Polisi Amankan 4 Siswa Usai Viral Video Siswa SMKN di Gorontalo Lakukan Perundungan
Foto 4 siswa diamankan polisi usai viral video perundungan. Polisi Amankan 4 Siswa Usai Viral Video Siswa SMKN di Gorontalo Lakukan Perundungan (TribunGorontalo)

Polisi Tangkap 4 Siswa

Kepolisian Sektor atau Polsek Kota Utara, Gorontalo menangkap 4 siswa pelaku bullying di Gorontalo yang videonya viral di media sosial.

Kejadian ini menjadi perhatian setelah video insiden tersebut menyebar di media sosial pada Selasa (10/9/2024), memicu reaksi dari masyarakat yang mengecam tindakan kekerasan tersebut.

Kapolsek Kota Utara, Iptu Fredy Yasin, mengonfirmasi bahwa empat orang yang terlibat dalam video tersebut telah berhasil diamankan.

Mereka diketahui masih berstatus pelajar di sekolah tersebut.

"Keempat orang yang terlibat dalam video sudah kami amankan di Mapolsek Kota Utara. Semuanya masih tercatat sebagai siswa di sekolah tersebut," jelas Iptu Fredy.

Saat ini, Unit Reskrim Polsek Kota Utara tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap motif dan peran dari masing-masing pelaku.

Penyelidikan ini diharapkan dapat memberikan gambaran jelas terkait latar belakang kejadian serta alasan para pelaku melakukan tindakan kekerasan tersebut.

"Kami masih terus mendalami kasus ini untuk mengetahui motif dan peran masing-masing pelaku. Pemeriksaan sedang berlangsung," tambah Iptu Fredy.

Sementara itu, korban ARD saat ini masih menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Kota Gorontalo.

Kondisi ARD belum diungkapkan lebih lanjut, namun pihak kepolisian memastikan bahwa proses hukum akan terus berjalan untuk memberikan keadilan bagi korban.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved