Berita Viral

Siasat Licik Pelaku Pembunuhan Bocah di Lebak Banten, Antar Ibu Korban Buat Laporan ke Polres

Siasat licik pelaku pembunuhan bocah berinisial APH (5) di Pantai Lebak Banten yang ditemukan tewas dililit lakban hitam. 

Editor: Rita Lismini
Istimewa
Foto terduga Pelaku Pembunuhan Bocah di Lebak Banten, Antar Ibu Korban Laporan ke Polres Cilegon   

TRIBUNBENGKULU.COM - Siasat licik pelaku pembunuhan bocah berinisial APH (5) di Pantai Lebak Banten yang ditemukan tewas dililit lakban hitam. 

Seperti diketahui, pihak dari Polres Cilegon telah meringkus tiga terduka pelaku. 

3 pelaku tersebut merupakan emak-emak yang diduga salah satunya teman ibu korban. 

Selain berhasil meringkus 3 pelaku, Polres Cilegon juga telah mengamankan sejumlah barang bukti. 

Diantaranya, 2 buah senjata api (senpi), buku rekening, 3 buah ponsel alias handphone, 1 pisau lipat, sejumlah uang hingga sejumlah sim card. 

Jika menilik dari barang bukti, para pelaku sepertinya sudah merencanakan pembunuhan bocah tersebut. 

Apalagi kita ketahui, bahwa korban ditinggal oleh ibunya di rumah dengan posisi terkunci sekitar 5-10 menit saja, namun APH hilang secara mendadak. 

Padahal menurut pengakuan tetangga korban, saat itu APH sedang bermain dan menggambar di kamar rumahnya. 

Arif mengaku tidak mengetahui insiden si anak bisa hilang dari kamarnya. 

Namun diduga korban hilang karena diculik oleh orang yang tidak dikenal. 

Pada saat kejadian, Arif menyebut handphone yang dibawa korban sempat bisa dilacak.

Di mana saat itu, posisi handphone korban berada di daerah Jombang.

Kendati demikian, baru-baru ini terkuak para pelaku pembunuhan bocha tersebut rupanya memiliki perannya masing-masing. 

Para pelaku sempat berpura-pura berniat baik kepada orangtua korban.

3 pelaku memesan taksi online dan mengalihkan perhatian ibu korban dengan cara mengantar ke kantor polisi untuk membuat laporan ke Polres Cilegon. 

Mereka juga yang membuang mayat korban ke pantai Cihara, serta membakar barang-barang yang ada kaitannya dengan peristiwa pembunuhan.

Motif Pembunuhan 

Terkait motif pelaku menculik dan membunuh korban, AKBP Kemas Indra Natanegara menyampaikan, penyidik masih mendalami hal tersebut.  

Untuk sementara ini, motif tindakan keji itu adalah karena utang piutang. Diketahui, ibu balita APH adalah penjual barang-barang yang bisa diutang. 

"Sementara itu (utang piutang), tapi kesimpulan akhirnya nanti, akan kita lengkapi dulu pemeriksaan saksi saksinya," kata Kemas, Sabtu (21/9/2024) dilansir dari Kompas.com.

Ia menuturkan ibu APH kerap diteror sebelumnya oleh seseorang yang diduga melakukan kredit barang terhadap dirinya.

Namun, Kemas mengatakan pihaknya masih menyelidiki apakah orang yang melakukan teror adalah terduga pelaku dan apakah berkaitan dengan kasus tewasnya APH.

"Ibu korban sendiri sering mengkreditkan barang-barang kepada orang. Jadi, memang mendapati teror sebulan belakang."

"Dan sudah kita kantongi bukti-buktinya, termasuk WA berkaitan dengan ibu korban atau orang tua korban itu sendiri," ujarnya.

Kemas mengatakan ibu korban sudah diteror sebanyak empat kali selama sebulan dengan ancaman akan melakukan penculikan dan pembunuhan.

Kronologi Penemuan Mayat

Kronologi penemuan mayat bocah bernama Aqilatunnisa Prisca Herlan (7)  di Pantai Muhara, Kecamatan Cihara, Banten. 

Diketahui, korban merupakan warga asal Kota Cilegon.

Menurut Kanit Krimum Satreskrim Polres Lebak Ipda Sutrisno mengatakan, korban merupakan bocah yang dilaporkan hilang saat bermain handphone (HP) dalam rumah sejak 3 hari lalu.

Sebelumnya  korban dilaporkan hilang sejak Selasa 17 September 2024. 

Berdasarkan laporan terakhir, korban ketika itu sedang bermain HP dalam rumah.

Kini mayat anak perempuan ditemukan di pantai di Kecamatan Cihara. Penemuan mayat tersebut menggegerkan warga sekitar. 

Karena, kondisi mayat diduga korban kekerasan. Ditambah lagi, muka dan mulut korban tertutup lakban hitam.

Dari keterangan polisi, lengan kanan dan kiri korban lebam dan berwarna merah kebiruan. Bahkan, perut korban lebam kemerahan.

Saat ini, mayat anak perempuan tersebut telah dievakuasi ke Puskesmas Cihara. 

Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus penemuan mayat yang diduga korban pembunuhan tersebut.

Sementara itu, menurut informasi yang beredar, penganiayaan tersebut berawal dari permasalahan hutang. 

Pada saat yang sama, juga tersebar luas pesan berantai bahwa bocah perempuan tersebut sengaja diculik gegara kesal ditagih hutang oleh ayah korban. 

"Katanya diduga diculik karena dendam sama bapaknya anak karena ditagih hutang," 

"Bapaknya kerja di koperasi pinjaman hutang begitu deh," 

"Ibunya lagi di rumah sakit mau melahirkan," tulis pesan tersebut, Rabu (17/9/24). 

Sontak kejadian ini pun langsung menyita perhatian publik, khususnya warganet X. 

"Kalo dendam ditagih utang ya ributin bapaknya lah anjing cowo sama cowo ya gelut bangsat kalo perlu carok sekalian. Kenapa jadi urusannya anak bocah cewe lo matiin ngen***,' tulis akun 
@thalibhelmy.

"Anak itu gak tau apa" kok dijadikan korban Krn dendam ...otaknya sdh gila tuh org," akun mawar hitam ikut mengomentari.

"Astagfirullah itu sampai dilakban gitu wajahnya? biadab ini," balas akun @olafx.  

Korban Dimakamkan di Pariaman

Dikutip dari Tribun Banten, jenazah APH telah dimakamkan di Jati Mudik, Pariaman Tengah, Kota Pariaman, Sumatera Barat pada Sabtu (21/9/2024) kemarin.

Proses pemakaman berlangsung pada pukul 15.08 WIB. 

Kabar ini pun dibenarkan oleh Kapolsek Kota Pariaman, AKP Haryani Bahri. 

Menurut AKP Haryani Bahri, pemakaman dilaksanakan setelah jenazah APH diterbangkan dari Banten, setelah menjalani autopsi di RS Bhayangkara Banten.  

"Jenazah sampai siang tadi (kemarin), sekarang sedang berlangsung proses pemakaman," ujar AKP Haryani Bahri.  

"Sementara itu, informasi yang saya terima dari anggota di lapangan menyebutkan bahwa pihak keluarga tidak mau dimintai keterangan karena dalam kondisi berduka," jelasnya (*)

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved