Wanita Begal Taksi Online

Tanggapan HIPDA Soal Kasus Begal Driver Taksi Online di Surabaya, Bukti Kejahatan Mengintai 

Tanggapan  Himpunan Pengusaha Daring (HIPDA) Indonesia Jawa Timur soal kasus begal driver taksi online di Surabaya. 

Editor: Rita Lismini
Tribun Jabar/Tribun Bengkulu
Foto Sekjen HIPDA (Kiri) dan Pelaku begal (Kanan). Tanggapan HIPDA Soal Kasus Begal Driver Taksi Online di Surabaya, Bukti Kejahatan Mengintai 

TRIBUNBENGKULU.COM - Tanggapan  Himpunan Pengusaha Daring (HIPDA) Indonesia Jawa Timur soal kasus begal driver taksi online di Surabaya. 

Himpunan Pengusaha Daring (HIPDA) Indonesia Jawa Timur menangapi kasus wanita asal NTT yang begal driver online.

David Walalangi, Sekjen HIPDA, menilai insiden ini menjadi bukti bahwa kejahatan begal masih mengintai Kota Surabaya.

Terlebih saat ini, yang menjadi pelaku pembegalan adalah seorang wanita.

Hal ini membuat David berharap agar penegakan hukum lebih tegas.

Kejadian ini membuat banyak driver online trauma, apalagi banyak orang bergantung dengan pekerjaan yang mereka lakoni saat ini.

David berharap pengamanan seharusnya lebih ditingkatkan lagi agar tidak terjadinya kasus pembegalan.

"Kami berharap penegakan hukum lebih tegas. Jangan sampai kejadian ini menjadi trauma bagi semua driver online. Banyak masyarakat kelas menengah yang bergantung pada pekerjaan ini," ujarnya dilansir dari TribunJatom.com, Rabu (2/10/2024).

Ia juga mengkritisi fasilitas dari aplikator, meminta agar mereka membentuk satgas keamanan.

Sebaiknya, semua aplikator menyediakan tombol darurat bagi driver, sehingga mereka bisa segera mendapatkan bantuan jika terjadi insiden.

Motif Maria Livia Begal Taksi Online

Polsek Gunung Anyar langsung mengintrogasi Maria Livia, wanita asal Ende, NTT, yang membegal driver taksi online di kawasan Gunung Anyar Tambak, Surabaya.

Kapolsek Gunung Anyar, Iptu Hersa Fathoni, menjelaskan bahwa Maria melakukan kejahatan jalanan secara brutal karena membutuhkan uang untuk liburan ke Australia.

"Pengakuannya seperti itu. Dia ingin liburan dan bekerja di sana (Australia)," katanya, seperti dikutip dari Tribun Jatim.

Maria sehari-hari tinggal bersama kakak perempuannya di apartemen Amor.

Ia merantau ke Surabaya sejak kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta. 

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved