Guru Tersangka Gegara Hukum Anak Polisi

Aipda WH Ketar-Ketir Gegara Supriyani Tolak Damai Setelah Dilaporkan, Senjata Makan Tuan? 

Nasib berbalik dialami oleh Aipda WH, selaku orang tua murid yang laporkan Supriyani dengan tudingan penganiayaan.

Editor: Rita Lismini
Kompas
Kolase foto Aipda WH (kiri) dan Supriyani (kanan). Aipda WH Ketar-Ketir Gegara Supriyani Tolak Damai Setelah Dilaporkan, Senjata Makan Tuan? 

Namun karena peristiwanya terjadi di sekolah dan menyangkut guru, maka Kemendikdasmen langsung turun tangan.

"Hasil pertemuan pada pengadilan negeri (PN) Andoolo.

Ketua PN mengabulkan permohonan penangguhan penahanan Supriyani," kata Mu'ti.

Supriyani Dielu-elukan 

Sidang perdana kasus dugaan penganiayaan dengan terdakwa Supriyani digelar di PN Andoolo Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) hari ini, Kamis (24/10/2024).

Pantauan TribunnewsSultra.com, sekira pukul 9.29 WITA ratusan massa aksi terdiri guru dan masyarakat berkumpul di PN Andoolo.

Tampak mereka menyampaikan dukungan, kepada Supriyani di depan Kantor PN Andoolo yang dijaga ketat TNI-Polri dan Satpol PP.

Ratusan guru tersebut kompak mengenakan seragam PGRI, sambil membawa selebaran poster bertuliskan kalimat dukungan hingga sindiran.

Poster-poster tersebut kebanyakan terbuat dari kertas karton, dengan warna beragam dan ditulis tangan para guru.

Adapun isi poster tersebut antara lain 'Save Guru, Save Supriyani', 'Honorer Itu Disejahterakan Bukan Dipenjarakan'.

'Guru adalah pelita, kalau kau padamkan maka kamu nanti akan tersesat'.

Kemudian 'Cukup hatiku saia yang terpenjara... Bu Guru jangan... #savebugurusupriyani', 'Apami itu, ramemi to!!!'.

'Jangan seenaknya dengan guru', 'Jadi polisi karena guru, baru ko polisikan guru, bagaimana itu!!!'.

'Stop!!! Kriminalisasi guru', 'Ingat sehebat apapun saat ini dirimu karena guru', dan 'Guru perlu diselamatkan ketika mereka disudutkan'.

Terlihat massa aksi juga meneriaki polisi agar tidak mendiskriminasi guru.

“Guru sebagai pengajar, kalian tidak akan bisa jadi polisi kalau bukan guru,” ujar salah seorang guru yang berada di depan pagar PN Andoolo.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved