Guru Tersangka Gegara Hukum Anak Polisi
Keselamatan Supriyani Terancam Usai Mobil yang Sering Ditumpangi Ditembak, Ada Sosok OTK Kabur
Keselamatan Supriyani yang dituding aniaya anak polisi kini terancam.
TRIBUNBENGKULU.COM - Keselamatan Supriyani yang dituding aniaya anak polisi kini terancam.
Pasalnya, mobil yang biasa ditumpanginya saat menjalani sidang dugaan penganiayaan anak di Pengadilan Negeri Andolo, Konawe Selatan mendadak ditembak.
Insiden pecahnya kaca mobil yang sering ditumpangi Supriyani tersebut terjadi pada Senin (28/10/2024) sekira pukul 14.30 Wita.
Mobil tersebut diketahui ditumpangi oleh Penjabat atau Pj Kepala Desa Ahuangguluri, Herwan Malengga untuk balik ke kediamannya.
Setelah dari rumahnya, ia berencana kembali ke rumah jabatan Camat Baito.
Namun, sekitar 500 meter dari gerbang rumah jabatan Camat Baito, ia mendengar ada bunyi.
"Seperti ada daun kelapa jatuh ke tanah, begitu bunyinya," kata Herwan dilansir dari Surya, Selasa (29/10/24).
Herwan sempat menduga penyebab kaca mobil tersebut karena ditabrak oleh burung.
"Karena pernah juga mobilku begitu, tapi pas saya lihat tidak ada burung, baru pecahnya bulat begini," katanya sambil menunjuk ke kaca mobil
Tak lama kata dia ada seorang warga menunjuk orang tak dikenal (OTK).
Ia pun sempat mengejar OTK tersebut.
Akan tetapi OTK tersebut lari ke arah semak-semak.
"Saya sempat kejar tadi, tapi dia sudah jauh, lari ke arah semak-semak," katanya.
Camat Baito, Sudarsono mengakui kabar itu diterimanya setelah satu jam dia kembali dari mengikuti sidang guru Supriyani.
Saat duduk-duduk di aula, dia ditelepon Herman yang mengabarkan adanya insiden tersebut.
"Katanya mobil ada yang terkena peluru. Saya belum pastikan peluru apa, makanya langsung ke sana, ke TKP," katanya.
Kapolsek Baito, Ipda Muh Idris mengaku setelah mendapat laporan dugaan penembakan itu, pihaknya langsung ke lokasi kejadian.
"Saya dapat informasi, turun ke TKP. Lihat ini semua," katanya.
Kapolsek belum mau membeberkan hasil penyelidikan kasus ini.
"Untuk semnetara tunggu penyelidikan dari polres. Mobil dibawa ke polsek sambil, menunggu di sana," katanya.
Supriyani Tinggal di Rumah Camat Baito
Insiden diduga penembakan mobil dinas Camat Baito, Kabupaten Konawe Selatan, Sudarsono mengungkap fakta baru terkait guru Supriyani.
Ternyata, selama ini mobil Daihatsu Terios itu sering ditumpangi guru Supriyani, saat menjalani sidang dugaan penganiayaan anak polisi di Pengadilan Negeri Andoolo, Konawe Selatan.
Fakta lain juga terungkap jika selama ini guru Supriyani ternyata tinggal di rumah dinas Camat Baito, Sudarsono.
Hal ini dilakukan untuk menjamin keselamatan guru Supriyani selama menjalani proses hukum di PN Andoolo.
Kuasa Hukum Guru Supriyani, Andri Darmawan mengungkapkan selama ini keberadaan kliennya di rumah sudah tidak kondusif.
"Banyak telepon, banyak orang mau ketemu," ungkapnya dikutip dari tayangan Nusantara TV.
Melihat hal itu, tim kuasa hukum berupaya mencari orang yang bisa membantu untuk mengamankan Supriyani serta mengawasinya.
"Kami terimakasih pihak Kecamatan Baito mau memfasilitasi Supriyani ada (tinggal) di sini, untuk terlindungi, aman sampai proses sidang selesai," ungkap Andri.
Supriyani Disebut Playing Victim
Supriyani seorang guru hononer diduga playing victim soal uang damai senilai Rp 50 juta.
Awalnya Rokiman terlebih dahulu memperkenalkan diri serta jabatannya sebagai kades di Desa Wonoua Raya.
Setelah itu ia kemudian menceritakan soal awal munculnya uang damai Rp 50 juta.
Kata Rokiman, ia sebagai pemerintah desa berinisiatif untuk mencoba melalukan mediasi.
Karena sebagai tokoh masyarakat ia tak tega melihat masalah yang menimpa warganya.
Rokiman pun kemudian mencoba melakukan mediasi dengan cara diadakannya 'uang damai' untuk mendamaikan guru dan orangtua murid yang merupakan polisi.
"Saya sebagai pemerintah merasa bagaimana dengan warga saya. Saya mencoba untuk memediasi sendiri. Menawarkan opsi itu," katanya, melansir dari Tribun Sultra.
"Yang pertama dari angka 20 sampai 30 namun jangankan 20. Lima puluh kalau pihak korban tidak mau damai atau mencabut tidak akan selesai," jelasnya menambahkan.
Kata Rokiman angka itu merupakan inisiatifnya dan mencoba menyampaikan kepada Supriyani.
"Inisiatif dari saya selaku pemerintah karena melihat warga saya ibalah, jadi saya coba berupaya," ujarnya.
"Kemudian saya menyampaikan kepada ibu supriyani soal opsi ini (rp50 juta) kemudian ibu Supriyani terdiam. Memang mutlak itu dari kami," katanya menambahkan.
Sementara itu, guru Supriyani sebelumnya mengaku bila dirinya dipaksa mengaku telah memukul muridnya, meminta maaf, dan dimintai uang damai Rp 50 juta oleh orang tua anak itu.
Supriyani kemudian dilaporkan ke Polres Konawe Selatan setelah tidak sanggup membayar uang damai Rp 50 juta.
Aipda WH, ayah korban, membantah telah meminta uang kepada Supriyani.
“Kalau terkait permintaan uang yang besarannya seperti itu (Rp 50 juta) tidak pernah kami meminta, sekali lagi kami sampaikan kami tidak pernah meminta,” katanya.
Selain itu, Aipda WH menegaskan Supriyani dalam proses mediasi sempat mengaku telah menganiaya D.
Pernyataan tersebut muncul dalam proses mediasi pertama dan kedua.
“Begitu pula saat mediasi kedua yang didampingi Kepala Desa Wonua Raya, jawaban masih sama (mengakui)," ucap Aipda WH.
Keterangan Aipda WH berkebalikan dengan pengakuan Kastiran (38), suami Supriyani.
Kata Kastiran, Supriyani dimintai uang damai sebanyak Rp 50 juta oleh pihak keluarga korban.
Namun, Supriyani tidak mampu membayarnya.
"Diminta Rp 50 juta dan tidak mengajar kembali agar bisa damai," kata Kastiran.
"Kami mau dapat uang di mana? Saya hanya buruh bangunan."
Kastiran juga membantah istrinya telah melakukan penganiayaan.
Supriyani mengaku saat kejadian berada di kelas lain.
Sosok Camat Baito Sudarsono
Camat Baito, Sudarsono selama ini memberikan perhatian lebih di kasus guru Supriyani.
Sudarsono menjadi orang yang sangat dipercaya oleh penasehat hukum guru Supriyani.
Saat Supriyani keluar dari Lapas Perempuan dan Anak Kota Kendari, dia membolehkan Supriyani tinggal di rumahnya.
Bahkan, Sudarsono juga membolehkan rumahnya digunakan untuk mediasi kasus ini.
Seperti yang terlihat dalam video yang beredar di media sosial grup WhatsApp Messenger, pada Selasa (22/10/2024).
Berdasarkan video berdurasi 9 detik menyebutkan pihak keluarga murid SD sedang menemui guru Supriyani di rumah Camat Baito.
Dalam video tersebut, tampak Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Konawe Selatan, Ujang Sutisna, Kapolres Konsel, AKBP Febry Sam.
Selain itu, tampak pula Ketua PGRI Sulawesi Tenggara (Sultra), Abdul Halim Momo.
Kuasa hukum guru Supriyani, Andre Darmawan menyampaikan dalam video itu ada upaya berdamai dari orangtua murid dengan menemui guru honorer ini di rumah Camat Baito.
"Baru mau mediasi damai, tapi terlambat perkara sudah masuk pengadilan," tulis Andre melalui percakapan di grup WhatsApp Messenger, Selasa malam.
Andre mengatakan usai kasus ini viral dan menjadi perhatian publik, pihaknya meminta guru Supriyani tinggal di rumah Camat Baito untuk mengantisipasi adanya intervensi.
"Di rumah Camat Baito, karena ibu Supriyani kami minta amankan dulu di rumah Camat Baito," katanya.
Andre mengatakan pihaknya sudah menolak upaya damai yang diajukan orangtua murid ke Supriyani karena kasus tersebut sudah masuk ke pengadilan.
"Infonya dari kepolisian dan Kejari Konsel mau mediasi. Rencana mau dipertemukan tadi tapi tidak jadi. Dari pihak kita menyampaikan bahwa ini sudah ranah pengadilan," pungkas Andre Darmawan.
Keselamatan Supriyani Terancam
Kasus Supriyani
Guru Supriyani
Fakta Baru Kasus Supriyani
Babak Baru Guru Supriyani
| Sosok Ujang Sutisna JPU yang Tuntut Bebas Guru Supriyani di Pengadilan Negeri Andolo |
|
|---|
| Guru honorer Supriyani Dituntut Bebas Atas Tuduhan Aniaya Anak Polisi Aipda WH |
|
|---|
| Gelagat Anak Aipda WH Ketika Bertemu Guru Supriyani, Tak Ada Perasaan Takut atau Trauma |
|
|---|
| Kasus Guru Supriyani Disebut Tak Layak Naik Pengadilan, Ini Penjelasan Ketua PBHI Julius Ibrani |
|
|---|
| Sosok Bima Arya Sugiarto Wamendagri yang Panggil Bupati Konsel Imbas Somasi Guru Supriyani |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Keselamatan-Supriyani-Terancam-Usai-Mobil-yang-Sering-Ditumpangi-Ditembak-Ada-Sosok-OTK-Kabur.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.