Guru Tersangka Gegara Hukum Anak Polisi

Perjuangan Supriyani Hadapi Aipda WH, Meski 5 Kali Minta Maaf Tapi Tetap Akan Dipenjara

Kasus guru Supriyani yang dituding memukul anak dari Aipda WH hingga saat ini masih terus bergulir, meski sang guru telah 5 kali minta maaf.

Editor: Yuni Astuti
TribunnewsSultra
Kolase foto Guru Supriyani, pengakuan Guru Supriyani jika dirinya telah 5 kali minta maaf tapi tetap ingin dipenjara oleh Aipda WH 

Dihadirkan dalam sidang, ahli dari dokter forensik bernama dr Raja Al Fath Widya Iswara untuk membeberkan luka yang terdapat di kaki korban.

Diungkap dr Raja, luka memar tidak mungkin berwarna cokelat kehitaman.

Luka memar biasanya akan berwarna merah kebiruan dan punya beberapa fase penyembuhan.

"Kalau kita kena luka memar itu warnanya merah kebiruan, keunguan, akan berubah menjadi hijau, dan berubah menjadi kuning dan hilang semua seperti kembali," ujar dr Raja, dari siaran langsung TribunnewsSultra.

"Ada enggak fase menghitam?" tanya pengacara Supriyani.

"Kalau memar tidak ada fase begitu, karena memar yang pecah pembuluh darah, tidak (mengelupas)," imbuh dr Raja.

Karenanya, dr Raja mengurai dua alasan kenapa luka di tubuh korban itu tak mungkin karena dipukul sapu.

Pertama, dr Raja melihat warna luka di tubuh korban itu berwarna coklat kehitaman.

Luka tersebut biasanya disebabkan karena melepuh atau luka bakar.

Selain luka bakar, luka berwarna coklat kehitaman itu biasanya timbul gara-gara adanya gesekan benda kasar.

"Kalau kita lihat luka seperti ini (luka di tubuh korban), ada bagian kulit yang mengelupas dan terangkat jadi ini bisa diakibatkan bukan luka memar, seperti melepuh, melepuh itu karena luka bakar," ungkap dr Raja.

"Kedua karena luka lecet karena dia tergesek, jadi seolah kayak melepuh. Ini fokus pada gesekan sesuatu atau tersenth pada bagian yang kasar sehingga mengakibatkan tergores jadi dia (luka) akan sedikit mengelupas," sambungnya.

Terkait penjelasan tersebut, pengacara Supriyani pun mengurai pertanyaan di persidangan.

Hingga akhirnya, dr Raja menegaskan bahwa luka di tubuh korban tidak mungkin karena dipukul pakai sapu.

"Jadi ini bukan luka pukulan sapu?" tanya pengacara Supriyani.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved