Guru Tersangka Gegara Hukum Anak Polisi

Momen Haru Guru Supriyani Disambut Guru dan Murid di Sekolah saat Perseteruan dengan Aipda WH

Momen haru guru Supriyani datang ke sekolah ditengah perseteruannya dengan Aipda WH usai dituding pukul murid.

Editor: Yuni Astuti
Kompas TV
Guru Supriyani disambut murid dan guru SD Baito saat ke sekolah ditengah perseteruannya dengan Aipda WH. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Momen haru guru Supriyani disambut guru dan murid ketika di sekolah ditengah perseteruannya dengan Aipda WH.

Guru Supriyani yang dituduh menganiaya muridnya dan tengah menjalani sidang di pengadilan, disambut haru oleh para murid dan guru saat kembali ke sekolah tempatnya mengajar.

Dalam video terlihat banyak guru dan murid yang merindukan akan sosok guru Supriyani.

Terlihat mereka saling berebut untuk berpelukan hingga meneteskan air mata.

Para murid berebut bersalaman serta memberikan kado dan surat untuk Ibu Guru Supriyani.

Puluhan murid Sekolah Dasar Negeri 4 Baito di Konawe Selatan, bersama para guru, menyambut Supriyani saat tiba di halaman sekolah.

Dalam video itu juga terlihat murid bersama-sama menyanyikan lagu Hymne guru untuk emnyambut kedatangan guru Supriyani.

"Setelah sampai di sekolah anak-anak semua dari kelas 1 sampai kelas 6, menyambut kedatangan saya, saya sangat senang ketemu mereka (murid) dan teman-teman," ujar Supriyani dilansir dari Youtube Kompas Tv, Sabtu (11/9/2024).

Adapun Supriyani mendatangi sekolah lantaran ada tugas dari PPG yang harus ia kerjakan.

"tadi ada tugas ujian kinerja untuk PPG, ini yang saya inginkan bisa kembali mengajar kembali di sini," ungkapnya.

Supriyani juga memperlihatkan banyaknya surat yang ia dapat dari para murid SD Baito.

Kolase foto guru Supriyani (kiri) dan Aipda Wh (kanan).
Kolase foto guru Supriyani (kiri) dan Aipda Wh (kanan). (TribunSultra)

Kejanggalan Kasus Guru Supriyani dengan Aipda WH

Kejanggalan kasus guru Supriyani dengan Aipda WH, wali murid ungkap kejadian sebenarnya.

Hingga saat ini publik masih penasaran dengan kasus guru Supriyani yang dituding memukul anak dari Aipda WH.

Terbaru ada kejanggalan yang ada di kasus guru Supriyani ini.

Hal ini diketahui melalui pengakuan dari wali murid anak Aipda WH inisial D, bernama Lilis.

Pengakuan si murid diungkap oleh Lilis, wali kelasnya di kelas 1A SDN Baito, seusai menjalani pemeriksaan di Propam Polda Sulawesi Tenggara.

"Jadi ada 16 pertanyaan penyidik soal waktu kejadian hari Rabu itu," katanya saat diwawancarai usai diperiksa di Propam Polda Sultra.

Kepada TribunnewsSultra.com, ia yakin Supriyani tak melakukan pemukulan seperti yang dituduhkan.

Lilis mengaku dimintai keterangan penyidik terkait keberadaan dirinya pada Rabu, 24 April 2024 lalu atau hari saat pemukulan dituduhkan ke Supriyani.

"Jadi ada 16 pertaanyaan penyidik soal waktu kejadian hari Rabu itu," katanya saat diwawancarai usai diperiksa.

Lilis menyakini Supriyani tidak memukuli anak didiknya tersebut karena pada Rabu, 24 April 2024, dirinya mengajar di dalam kelas hingga jam pulang.

"Sampai anak-anak pulang jam 10 tidak ada kejadian itu, Ibu Supriyani juga mengajar di Kelas 1B," katanya.

Lilis mengaku baru menerima informasi itu pada hari Jumat, 26 April saat ditelepon oleh orangtua D.

"Orangtua D bilang anaknya dipukuli sama ibu Supriyani. Terus saya tanya waktu pakai baju apa, Pak Bowo jawab baju batik," ungkap Lilis.

"Terus saya bilang kalau baju batik hari Rabu sama Kamis. Terus saya tanya lagi ke anaknya kamu luka karena apa, dia jawab jatuh di sawah. Saya tanya lagi mengenai lukanya, HP sudah ditarik oleh Pak Bowo," jelasnya.

Lilis mengaku selama kasus Supriyani bergulis di Polsek Baito, dirinya sudah dimintai keterangan oleh penyidik sebanyak tiga kali.

"Satu kali saya dimintai keterangan waktu masih Pak Jefri, kalau waktu Pak Amirudin, dua kali saya kasih keterangan," tutur Lilis.

Kolase foto Guru Supriyani (kiri) Guru Lilis (tengah) aipda WH (kanan).
Kolase foto Guru Supriyani (kiri) Guru Lilis (tengah) aipda WH (kanan). (TribunSultra)

Cerita Guru Supriyani

Cerita guru Supriyani padahal hanya sekali ngajar anak Aipda WH, tapi dituduh pukul sang murid.

Supriyani mengaku selama bulan April, dirinya hanya sekali mengajar di kelas 1A tempat anak Aipda WH dan NF belajar.

Pertemuan Supriyani dengan para siswa kelas 1A hanya di hari Jumat tanggal 26 April 2024.

"Pernah sekali mengajar di kelasnya siswa D di bulan April hari Jumat tanggal 26. Sebelumnya awal Januari pernah," ungkapnya.

Ia mengajar pada 26 April atau hari saat Aipda WH dan NF melaporkan dirinya ke Polisi karena dituduh memukul anak mereka.

Selain hari jumat itu, Supriyani mengatakan tidak pernah lagi mengajar atau bertemu D.

Apalagi pada Rabu tangal 24 April, atau hari saat Supriyani dituduh menganiaya korban.

Karena saat itu, Supriyani mengajar di Kelas 1B sedangkan siswa D berada di kelas 1A.

Supriyani mengungkapkan, saat mengajari para siswa di hari Jumat, dia melihat siswa D ada di dalam kelas tersebut.

"Ada, di hari itu dia biasa saja tidak ada apa-apa," kata Supriyani, menjawab pertanyaan JPU.

Supriyani mengatakan dirinya sudah mengajar di SDN 4 Baito selama 16 tahun.

Sementara siswa D baru masuk sebagai peserta didik di sekolah sekitar 6 bulan.

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved