Kasus Dosen Untag Tewas di Hotel

Siasat AKBP Basuki Usai Dosen Untag Tewas, Sempat Minta Barang Pribadi Korban ke Penyidik

Usai Dosen Untag ditemukan tewas tanpa busana, AKBP Basuki sempat minta barang pribadi milik korban ke penyidik, Jumat (21/11/2025).

Editor: Yuni Astuti
Kolase foto dok Polres Blora dan istimewa
JELANG KEMATIAN - AKBP Basuki sempat minta barang pribadi milik korban ke penyidik usai dosen Untag meninggal dunia, Jumat (21/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • AKBP Basuki sempat minta barang pribadi milik dosen Untag usai DLL tewas ke penyidik.
 
  • DLL (35) ditemukan tewas tanpa busana di kamar 210 di sebuah kostel di Jalan Telaga Bodas Raya, Gajahmungkur, Semarang, Senin (17/11/2025).

 

TRIBUNBENGKULU.COM - Tewasnya Dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang memang menuai sorotan.

DLL (35) ditemukan tewas tanpa busana di kamar 210 di sebuah kostel di Jalan Telaga Bodas Raya, Gajahmungkur, Semarang, Senin (17/11/2025).

Tewasnya DLL turut menyeret nama AKBP Basuki (56), Kasubdit Dalmas Direktorat Samapta Polda Jateng.

Pasalnya AKBP Basuki menjadi saksi kunci atas tewasnya DLL.

Dari hasil penyelidikan kematian DLL, tekuak siasa AKBP Basuki.

Hal ini diungkap dari kecurigaan keluarga DLL.

Mereka menyebut kematian DLL ada sejumlah kejanggalan, pertama ada nomor asing yang menghubungi nomor seorang kerabat.

Nomor itu mengirimkan foto korban dalam yang ditemukan tewas tanpa busana di sebuah kamar kos-hotel (kostel) Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11 Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang.

Namun, foto itu lantas dihapus oleh si pengirim.

"Iya bude kami mendapatkan kiriman foto dari nomor asing tapi kemudian dihapus oleh si pengirim. Dalam foto itu simpang siur (diduga ada bercak darah) sehingga menambah kecurigaan," ujar Kakak Korban, Perdana Cahya Devian Melasco, biasa dipanggil Vian, di Kota Semarang, Kamis (21/11/2025).

Belakangan, keluarga baru mengetahui bahwa pengirim nomor asing tersebut diduga dari nomor pribadi AKBP Basuki.

Keluarga yang menaruh curiga atas kematian korban yang mendadak dan terkesan ditutup-tutupi tersebut lantas memutuskan untuk melakukan autopsi atau bedah mayat.

"Kami akhirnya memutuskan autopsi karena merasa ada yang janggal di situ," imbuh Devian.

Kecurigaan keluarga juga bertambah karena mendapatkan informasi kematian korban pada Senin (17/11/2025) sekitar pukul 18.00 WIB.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved