OTT Pejabat di Bengkulu

Respon Wagub Rosjonsyah Pasca Gubernur Bengkulu Tersangka KPK, Akan Jalankan Tugas Plt Gubernur

Respon Wagub Rosjonsyah Pasca Gubernur Bengkulu Tersangka KPK, Akan Jalankan Tugas Plt Gubernur

Penulis: Jiafni Rismawarni | Editor: Hendrik Budiman
Jiafni Rismawarni/ TribunBengkulu.com
Wakil Gubernur Bengkulu Rosjonsyah saat Diwawancarai TribunBengkulu.com, Senin (25/11/2024). 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Jiafni Rismawarni 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Respon Wakil gubernur Rosjonsyah pasca gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah ditetapkan tersangka oleh KPK, Minggu (24/11/2024) malam.

Diketahui, KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan pada Sabtu, 23 November 2024.

Selain Gubernur Rohidin Mersyah, KPK juga menetapkan dua tersangka lainnya yakni Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Isnan Fajri (IF) dan Ajudan Gubernur Evriansyah (E) alias Anca.

Mencegah kekosongan pemerintahan di tataran Pemprov Bengkulu, Wakil Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah secara otomatis menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Bengkulu dan bertanggung jawab penuh atas pelayanan administrasi di lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu.

Kendati demikian, untuk penunjukan resmi posisi Plt Gubernur Bengkulu ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI.

Baca juga: Tahu ada OTT KPK, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Sempat Kabur ke Bengkulu Utara, Tiga Jam Dikejar

"Saya belum bisa menentukan, karena proses hukum masih berjalan, kita mengenal asas praduga tidak bersalah. Saya akan berkonsultasi dulu dengan Kemendagri. Juga saya akan swan ke KPK, supaya bisa menentukan arah kebijakan. Kita harus konsultasi dulu," kata Rosjonsyah, Senin (24/11/2024).

Kemudian, untuk pengisian jabatan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Bengkulu, pihaknya masih akan berkoordinasi.

Guna menentukan nama pejabat eselon II Pemprov Bengkulu yang akan menduduki posisi Plh Sekdaprov Bengkulu tersebut. 

"Jabatan sekda itu ada Plh, siapa saja nanti, kita kordinasi dulu. Tentunya pejabat yang berkompeten. sebelum nantinya ditetapkan Sekda definitif," papar Rosjonsyah. 

Sehingga tidak terjadi kekosongan jabatan pimpinan daerah. Dan, roda pemerintahan tetap harus beroperasi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Selanjutnya, ia juga menegaskan bahwa tidak ada intervensi apa pun terhadap ASN. Serta mempersilahkan ASN menggunakan hak pilih masing-masing pada hari pencoblosan, 27 November mendatang dan juga mengingatkan untuk tidak terlibat dalam politik praktis.

"Gunakan hak pilih di bilik suara sesuai pilihan masing-masing, dan tidak ada arahan apa pun dari kami," pesan Rosjonsyah.

Kronologi Kasus

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menjelaskan, penyidik memperoleh informasi mengenai dugaan penerimaan uang oleh Ajudan Gubernur Evriansyah dari Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Isnan Fajri untuk Gubernur Rohidin Mersyah pada Jumat, 22 November 2024.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved