Bocah Bunuh Ayah dan Nenek di Jaksel

Pengakuan Bocah di Jakarta Selatan yang Tega Bunuh Ayah dan Nenek, Sebut Dapat Bisikan Gaib

Pengakuan MAS, bocah di jakarta Selatan yang bunuh nenek dan ayah kandungnya, sebelum melakukan aksinya pelaku sebuta dirinya mendapat bisikan gaib.

Editor: Yuni Astuti
Twitter (X)/tribunnews.com
Foto MAS (kiri) dan rumah tempat kejadian perkara. Pengakuan MAS nekat habisi nyawa ayah dan neneknya hingga tewas. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Pengakuan MAS (14) bocah di Jakarta Selatan tega bunuh ayah dan nenek, sebelum melakukan aksinya pelaku mendapat bisikan gaib.

Kasus ayah dan nenek di Lebak Bulus, Jakarta Selatan yang tewas ditangan MAS hingga saat ini masih menjadi perhatian.

Namun ada hal aneh yang dialami pelaku sebelum akhirnya memtuskan untuk membunuh ayah dan neneknya itu.

Menurut penuturan pelaku, sebelum ia melakukan aksi kejinya itu, ia mendapat bisikan gaib.

Hal ini disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Metro Jakata Selatan, AKBP Gogo Galesung.

Kepada penyidik, pelaku mengaku motifnya membunuh adalah karena mendengar bisikan gaib di malam hari.

"Interogasi awalnya dia (pelaku) merasa tidak bisa tidur, terus ada hal-hal yang membisiki dia lah, meresahkan dia seperti itu," ujar AKBP Gogo Galesung.

Lantaran pengakuan tersebut, pelaku pun bakal dites kejiwaannya oleh Asosiasi Psikolog Forensik (Apsifor).

Tak cuma itu, kondisi pelaku pasca-kejadian rupanya miris.

Diungkap Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, pelaku hingga kini sulit dimintai keterangan lantaran terus menerus menangis.

"Kebetulan tadi saya juga ikut melihat dan menanyakan apa motivasinya. Dia (pelaku) hanya nangis," imbuh AKP Nurma Dewi.

Hingga kini penyidik masih mendalami kasus tersebut perihal motif hingga memantau kondisi pelaku dan korban selamat.

Baca juga: Dugaan Motif Bocah di Jakarta Selatan Nekat Bunuh Ayah dan Nenek, Gegara Dipaksa Belajar

Dugaan Motif

Heboh soal bocah bunuh ayah dan nenek di Lebak Bulus, Jakarta Selatan diduga karena dipaksa belajar.

Pelaku MAS (14) diduga merasa tertekan karena dirinya selalu dipaksa belajar oleh ayah dan ibunya.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved