Berita Kepahiang
Tarif Parkir Masih Rp 1000 di Kepahiang Bengkulu, Bupati Sebut Tidak Ingin Membebani Masyarakat
Bupati Kepahiang Bengkulu Hidayattullah Sjahid mengatakan tarif resmi parkir di Kabupaten Kepahiang sampai saat ini masih Rp 1000.
Penulis: Romi Juniandra | Editor: Yunike Karolina
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra
TRIBUNBENGKULU.COM, KEPAHIANG - Bupati Kepahiang Bengkulu Hidayattullah Sjahid mengatakan tarif resmi parkir di Kabupaten Kepahiang sampai saat ini masih Rp 1000.
Sejauh ini, Pemkab Kepahiang belum ada rencana untuk menaikkan tarif parkir resmi ini.
"Kita mudah saja (untuk menaikkan tarif parkir). Tapi kita tidak ingin membebani masyarakat," kata Hidayat kepada TribunBengkulu.com, Selasa (14/1/2025).
Mengenai Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Penyelenggaraan Parkir usulan DPRD Kepahiang, Hidayat mengatakan dirinya menyambut positif.
Raperda ini nantinya akan mengatur pelaksanaan parkir di Kepahiang, dan tidak akan bersinggungan atau bertentangan dengan perda tentang retribusi.
"Ini soal penempatan. Nanti rumah sakit khusus, tempat lainnya seperti kawasan wisata juga khusus. Kalau misalnya sekarang kita pungut di tempat-tempat itu, takutnya jadi pungutan liar (pungli). Maka kita tetapkan dasar hukumnya," ujar Hidayat.
Dengan adanya perda penyelenggaraan parkir ini, Hidayat juga berharap adanya pertambahan di Pemasukan Asli Daerah (PAD).
Baca juga: Breaking News: Hujan Badai, Rumah Warga Pasar Kepahiang Bengkulu Ludes Dilalap Api
"Walau tidak terlalu besar juga," ungkap Hidayat.
Raperda tentang Penyelenggaraan Parkir ini sendiri diinisiasi oleh Sekretaris Komisi II DPRD Kepahiang, Franco Escobar.
Franco mengatakan selaku penginisiasi raperda ini, dirinya menginginkan adanya aturan teknis yang jelas bagaimana pengaturan parkir di Kepahiang.
Seperti parkir dalam bentuk retribusi daerah, yang menggunakan badan jalan milik pemerintah, atau pajak parkir yang dilaksanakan swasta berbadan hukum seperti mall dan atau unit usaha lain.
Kemudian, dalam raperda ini, juga akan dimasukkan bagaimana teknis parkir di momen-momen tertentu, seperti agenda besar pemerintahan atau swasta.
Biasanya, di agenda besar pemerintah dan swasta ini, akan membutuhkan parkir, baik dikelola oleh masyarakat atau pemerintah.
Dalam raperda ini, akan diatur hal-hal tersebut, bagaimana teknis pelaksanaan, perizinan, serta potensi Pemasukan Asli Daerah (PAD).
"Jadi, yang kita bahas lingkupnya luas. Tapi tujuan kita, bagaimana agar ada aturan teknis yang jelas, hitam diatas putih, bagaimana pelaksanaan parkir di Kepahiang punya buku petunjuk yang jelas," kata Franco kepada TribunBengkulu.com.
Menurut Franco, adanya perda penyelenggaraan parkir ini juga akan menguntungkan semua pihak, mulai dari masyarakat perorangan, swasta berbadan hukum, hingga pemerintah.
"Ini juga menghilangkan pungutan liar (pungli), karena ada aturan dan perizinan yang jelas. Itulah mengapa saya ingin ada perda penyelenggaran parkir ini," ujar Franco.
Usulan raperda penyelenggaran parkir ini nantinya masih akan dibahas di DPRD Kepahiang, dan selanjutnya pembentukan panitia khusus (pansus).
"Mudah-mudahan, perda ini bisa selesai tahun ini, untuk menyediakan layanan parkir yang tertib, aman, dan nyaman bagi masyarakat," ungkap Franco.
| Ditempeli Stiker Keluarga Miskin, Ratusan Penerima Bansos di Kepahiang Bengkulu Mendadak Mundur |
|
|---|
| Dana TKD Dipotong, Pemkab Kepahiang Bengkulu Bakal Evaluasi TPP ASN |
|
|---|
| Jaksa Pengacara Negara Turun Tangan! Tengahi Konflik Pengerjaan Pelapis Tebing BPDB Kepahiang |
|
|---|
| Penerima Bansos di Kepahiang Bengkulu Ternyata Punya Mobil, Kadinsos: Mundur Bae |
|
|---|
| Ada Mobil di Garasi, Warga Kepahiang Langsung Mundur dari PKH saat Akan Ditempel Stiker Warga Miskin |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Bupati-Kepahiang-Bengkulu-Hidayattullah-Sjahid-mengatakan-tarif-parkir-tetap-Rp-1000.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.