Berita Kepahiang
Kadinsos Kepahiang Sampai Ditelepon Wakil Menteri usai Heboh Stiker Miskin di Rumah Penerima Bansos
Wamen Sosial RI Agus Jabo Priyono menelepon Kadinsos Kepahiang dua malam berturut-turut usai heboh program stiker “Keluarga Miskin”.
Penulis: Romi Juniandra | Editor: Ricky Jenihansen
Ringkasan Berita:
- Kadinsos Kepahiang, Helmi Johan, buka suara soal program stiker “Keluarga Miskin” di rumah penerima bansos.
- Program ini menuai pro dan kontra, namun mendapat banyak dukungan karena dinilai tepat sasaran.
- Beberapa penerima manfaat yang tidak layak akhirnya mundur dengan sendirinya.
- Wamen Sosial RI Agus Jabo Priyono menelepon Helmi dua malam berturut-turut untuk memberikan apresiasi.
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra
TRIBUNBENGKULU.COM, KEPAHIANG - Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kepahiang, Bengkulu, Helmi Johan, buka-bukaan soal program penempelan stiker “Keluarga Miskin” di rumah penerima manfaat bantuan sosial (bansos).
Menurut Helmi, meski menimbulkan pro dan kontra, langkah ini mendapat dukungan dari berbagai pihak karena dinilai membuat penyaluran bansos menjadi lebih tepat sasaran.
Beberapa penerima manfaat yang dinilai tidak layak menerima bantuan akhirnya mengundurkan diri dengan sendirinya.
"Sasaran kita sebenarnya ya itu, memastikan penyaluran bansos benar-benar tepat sasaran. Orang yang kita sasar ini orang mampu yang masih menerima bansos," kata Helmi kepada TribunBengkulu.com, Minggu (2/11/2025).
Karena program ini dianggap berhasil, Helmi mengaku mendapat dukungan langsung dari Bupati Kepahiang, Zurdi Nata.
Tidak hanya itu, ia juga menerima panggilan telepon dari Wakil Menteri (Wamen) Sosial Republik Indonesia, Agus Jabo Priyono.
Wamen Agus menelepon dirinya dua malam berturut-turut untuk menyampaikan apresiasi dan dukungan moral atas inisiatif tersebut.
Selain dari wamen dan bupati, Helmi juga mengaku menerima banyak panggilan telepon dari kepala dinas sosial provinsi lain yang tertarik menanyakan metode dan pelaksanaan program penempelan stiker tersebut.
"Dukungan kepada kami sangat banyak. Tapi, ini baru tahap sosialisasi. Ke depannya, masih ada program kami yang lain," ujar Helmi.
Sementara itu, pengamat sosial dari Universitas Hazairin (UNIHAZ), Syaiful Anwar, menilai penempelan stiker “Keluarga Miskin” di rumah penerima bansos di Kepahiang memiliki tujuan yang sangat baik.
Menurutnya, langkah tersebut dapat memastikan bansos benar-benar diberikan kepada keluarga miskin dengan pendapatan tidak lebih dari Rp600 ribu per bulan.
Dengan penempelan stiker ini, masyarakat yang sudah mampu atau sejahtera akan merasa tertekan jika masih menerima bansos, sehingga mereka akan mengundurkan diri secara sukarela.
Dengan demikian, akan tercipta keadilan dan pemerataan bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan bantuan.
| Harga Kopi di Kepahiang Bengkulu Rp 62 Ribu Jelang Akhir Tahun, Bupati Pesan Tetap Jaga Kualitas |
|
|---|
| Penerima Bansos Malu Ditempel Stiker Keluarga Miskin, Kadinsos Kepahiang: Untuk Shock Therapy |
|
|---|
| Penerima Bansos Malu Ditempel Stiker Miskin, Kadinsos Kepahiang: Shock Terapi Bagi yang Mampu |
|
|---|
| Penentuan UMK Kepahiang 2026, Kadisnaker Sebut Setara atau Lebih Tinggi dari UMP Bengkulu |
|
|---|
| Dipasangi Stiker Keluarga Miskin, Ratusan Penerima Bansos di Kepahiang Langsung Mundur Ketahuan Kaya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Penempelan-stiker-Keluarga-Miskin-di-Kepahiang.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.