Berita Kepahiang

Kadinsos Kepahiang Sampai Ditelepon Wakil Menteri usai Heboh Stiker Miskin di Rumah Penerima Bansos

Wamen Sosial RI Agus Jabo Priyono menelepon Kadinsos Kepahiang dua malam berturut-turut usai heboh program stiker “Keluarga Miskin”.

Penulis: Romi Juniandra | Editor: Ricky Jenihansen
HO Dinsos Kepahiang
STIKER KELUARGA MISKIN - Penempelan stiker 'Keluarga Miskin' di Kepahiang, Provinsi Bengkulu oleh dinsos pada Senin (20/10/2025) lalu. Kadinsos Kepahiang, Helmi Johan mengatakan dirinya sampai ditelepon Wamensos RI karena program ini dinilai berhasil menjadikan bansos tepat sasaran. 

Ringkasan Berita:
  1. Kadinsos Kepahiang, Helmi Johan, buka suara soal program stiker “Keluarga Miskin” di rumah penerima bansos.
  2. Program ini menuai pro dan kontra, namun mendapat banyak dukungan karena dinilai tepat sasaran.
  3. Beberapa penerima manfaat yang tidak layak akhirnya mundur dengan sendirinya.
  4. Wamen Sosial RI Agus Jabo Priyono menelepon Helmi dua malam berturut-turut untuk memberikan apresiasi.

 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra

TRIBUNBENGKULU.COM, KEPAHIANG - Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kepahiang, Bengkulu, Helmi Johan, buka-bukaan soal program penempelan stiker “Keluarga Miskin” di rumah penerima manfaat bantuan sosial (bansos).

Menurut Helmi, meski menimbulkan pro dan kontra, langkah ini mendapat dukungan dari berbagai pihak karena dinilai membuat penyaluran bansos menjadi lebih tepat sasaran.

Beberapa penerima manfaat yang dinilai tidak layak menerima bantuan akhirnya mengundurkan diri dengan sendirinya.

"Sasaran kita sebenarnya ya itu, memastikan penyaluran bansos benar-benar tepat sasaran. Orang yang kita sasar ini orang mampu yang masih menerima bansos," kata Helmi kepada TribunBengkulu.com, Minggu (2/11/2025).

Karena program ini dianggap berhasil, Helmi mengaku mendapat dukungan langsung dari Bupati Kepahiang, Zurdi Nata.

Tidak hanya itu, ia juga menerima panggilan telepon dari Wakil Menteri (Wamen) Sosial Republik Indonesia, Agus Jabo Priyono.

Wamen Agus menelepon dirinya dua malam berturut-turut untuk menyampaikan apresiasi dan dukungan moral atas inisiatif tersebut.

Selain dari wamen dan bupati, Helmi juga mengaku menerima banyak panggilan telepon dari kepala dinas sosial provinsi lain yang tertarik menanyakan metode dan pelaksanaan program penempelan stiker tersebut.

"Dukungan kepada kami sangat banyak. Tapi, ini baru tahap sosialisasi. Ke depannya, masih ada program kami yang lain," ujar Helmi.

Sementara itu, pengamat sosial dari Universitas Hazairin (UNIHAZ), Syaiful Anwar, menilai penempelan stiker “Keluarga Miskin” di rumah penerima bansos di Kepahiang memiliki tujuan yang sangat baik.

Menurutnya, langkah tersebut dapat memastikan bansos benar-benar diberikan kepada keluarga miskin dengan pendapatan tidak lebih dari Rp600 ribu per bulan.

Dengan penempelan stiker ini, masyarakat yang sudah mampu atau sejahtera akan merasa tertekan jika masih menerima bansos, sehingga mereka akan mengundurkan diri secara sukarela.

Dengan demikian, akan tercipta keadilan dan pemerataan bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan bantuan.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved