Pilbup Kepahiang 2024

Meniti Karir ASN, Wabup Kepahiang Terpilih Abdul Hafizh Ungkap Tak Pernah Terpikir Masuk Politik

Wakil Bupati Kepahiang terpilih untuk periode 2025-2030, Abdul Hafizh mengatakan tidak pernah terpikirkan olehnya untuk masuk politik

|
Penulis: Romi Juniandra | Editor: Yunike Karolina
TribunBengkulu.com
Wabup Kepahiang Bengkulu terpilih untuk periode 2025-2030, Abdul Hafizh saat hadir di Studio TribunBengkulu.com. 

Hafizh kemudian menjabat sebagai Kepala Bagian Penyusunan dan Pengendalian Program pada Setdaprov Bengkulu hingga tahun 2021, dan menjadi Kepala Biro Pembangunan Daerah Setdaprov Bengkulu hingga tahun 2024, sebelum memutuskan memundurkan diri pada Agustus 2024.

"Takdir akhirnya balik lagi. Proses menjadi wabup ini singkat sekali," ungkap Abdul Hafizh.

Baca juga: Harta Kekayaan Abdul Hafizh Wakil Bupati Kepahiang Terpilih di Pilkada 2024

Selama mengikuti kontestasi di Pilkada 2024, Ia juga bisa mendapatkan pengalaman dan cerita baru.

Paling terasa, kata Abdul Hafizh, adalah saat dirinya bisa bertakziah ketika ada keluarga atau kerabat serta kenalan meninggal dunia.

Dulu, saat dirinya masih seorang pejabat di Pemprov Bengkulu, seringkali tak bisa bertakziah karena urusan kedinasan.

Pernah suatu ketika, kenalan Abdul Hafizh mendadak meninggal dunia karena serangan jantung.

Sayangnya, saat itu dirinya tengah berdinas di Yogyakarta, sehingga tidak bisa datang ke rumah duka.

"Kadang sedih juga. Ada keluarga sakit, tak bisa dijenguk, karena jam tugas," cerita Abdul Hafizh saat wawancara bersama Pimred TribunBengkulu.com, M Syah Beni.

Saat mengikuti kontestasi Pilkada 2024 lalu, Abdul Hafizh mengatakan dirinya akhirnya bisa bertakziah, dan datang ke rumah duka saat ada kerabat atau kenalan yang meninggal dunia.

"Malah, saat saya datang, saya diberikan kesempatan untuk memberikan sepatah dua patah kata," ujar Hafizh.

Pengalaman lain, selama mengikuti kontestasi pilkada, Abdul Hafizh mengatakan dirinya baru mengetahui jika dia memiliki keluarga besar.

Beberapa keluarga ini menjelaskan kepadanya, bahwa mereka masih memiliki tali ikatan darah.

Peristiwa ini terjadi hampir seluruh kecamatan di Kepahiang, bahkan di daerah yang menurutnya Abdul Hafizh sebelumnya dia tidak memiliki keluarga di sana.

"Dan itu tidak dibuat-buat. Mereka cerita, bahwa kami masih memiliki ikatan keluarga," kata Hafizh.

Dari pilkada ini juga, Abdul Hafizh mendapatkan pengalaman, bahwa ikatan keluarga sangat penting. Dalam membangun jaringan, orang yang memiliki ikatan keluarga akan lebih mudah, dibandingkan orang dengan logistik besar.

"Bahwa nilai persaudaraan itu sangat berharga. Logistik itu tetap dibutuhkan, tapi nilai persaudaraan tidak ternilai harganya," ungkap Abdul Hafizh.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved