Mayat dalam Koper di Ngawi

Rahasia Terlarang Antok dan Uswatun Khasanah saat Berduaan di Kos-kosan, Ternyata Tetangga Terkecoh

Polda Jatim menggelar Konferensi Pers kasus mutilasi di Ngawi pada Minggu (27/1/2025) mengungkap rahasia terlarang Antok dan Uswatun.

Ist
Ternyata tetangga telah terkecoh, padahal Antok dan Uswatun Khasanah telah sering berduaan di kamar kos bahkan sampai menginap. 

"Perlu kami sampaikan kejadian sebenarnya sudah direncanakan pelaku jauh hari. Itu mengapa pelaku mengajak bertemu korban di hotel di wilayah Kediri," kata Farman.

Farman mengatakan bahwa pelaku dan korban sempat terlibat adu mulut. 

Pada saat cekcok tersebut, Rochmat mencekik Ana hingga tewas. 

"Tanggal 19 mulai check-in malam, lalu berdasarkan pengakuan (pelaku) ada percekcokan dan terjadi korban dicekik oleh yang bersangkutan (pelaku) sehingga meninggal dunia," kata Farman. 

Tewasnya Ana membuat Rochmat panik dan kemudian berujung pada tindakan untuk memutilasi jasad korban untuk menghilangkan jejak. 

Farman mengungkapkan tersangka memutilasi korban pada Senin (20/1/2025) dini hari. 

Alat yang digunakan tersangka juga dipersiapkan, seperti koper merah yang diambil dari rumahnya dan pisau yang dibelinya di suatu tempat. 

"Caranya pertama menyiapkan koper, diambil di rumah, kemudian menyiapkan beberapa barang yang dibutuhkan. Plastik, lakban, pisau. Pisau beli di salah satu tempat," kata Farman.

Tersangka Kabur Dibantu Kerabatnya Farman juga mengungkapkan bahwa aksi Rochmat tidak dilakukan sendirian, namun turut dibantu kerabatnya. 

Sosok kerabat tersangka sempat terekam CCTV milik hotel yang menjadi lokasi pembunuhan dan mutilasi terhadap Ana. 

Kerabat Rochmat berperan membantu dirinya mencarikan tempat persembunyian. 

"Berdasarkan CCTV ada dua orang di situ. Dua orang disitu adalah satu tersangka yaitu RTH dan yang satu lagi sudah kita amankan dan sudah kita periksa untuk mendapati peran dari yang bersangkutan," jelasnya.

Dalam perjalanannya untuk menghilangkan jejak, tersangka meminta tolong kerabatnya untuk mengantar ke rumah neneknya yang kosong di Tulungagung. 

"Karena hasil pemeriksaan sementara, yang bersangkutan masih kerabat dari tersangka dimintai tolong untuk nge-drop tersangka ini ke rumah neneknya di Tulungagung, rumah kosong," sambung Farman.

Farman juga mengungkapkan Rochmat sempat membawa potongan tubuh Ana yang berada di koper merah ke rumah kosong milik neneknya di Tulungagung, Jawa Timur sebelum dibuang. 

"Mayat ini sempat berada di berbagai tempat contohnya di rumah kosong di Tulungagung." 

"Kemudian di tanggal 21 itu, dilakukan pembuangan tahap pertama."

"Lalu, pada tanggal 22, adalah pembuangan tahap kedua tuntuk kepala yang sempat terpental kembali ke dalam mobil saat dibuang," katanya.

Selanjutnya, Farman juga menyebut kepala Ana yang sempat terpental kembali ke dalam mobil Rochmat saat akan dibuang sempat disimpan oleh tersangka Rochmat. 

Alasannya, ada pengendara sepeda motor di belakang mobil yang dikendarainya sehingga tersangka takut dicurigai. 

"Mengapa tersangka tidak langsung membuang kepala yang terpental kembali ke dalam?"

"Karena pada waktu itu, di belakang mobil tersangka, ada sepeda motor sehingga dikhawatirkan dicurigai sehingga kepala itu sempat dibawa tersangka kembali dan dibuang lagi selanjutnya," kata Farman.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved